Statusmu sekarang apa, geng? Jomblo atau sudah memiliki pasangan? Menjalin hubungan dengan orang lain memang menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia, termasuk punya pacar.
Tidak semua orang menginginkan pacar sungguhan. Beberapa memilih untuk memiliki pasangan yang berbentuk virtual alias 2D, entah dari game ataupun anime.
Memang ada beberapa orang yang menganggap pacar 2D lebih baik dari pacar sungguhan, inilah 5 alasan terkuatnya!
5 Alasan Pacar 2D Lebih Baik daripada 3D
Benarkah ada orang yang lebih memilih pacar 2D daripada 3D? Ternyata beneran ada loh, geng! Di jepang, dilakukan sebuah survei terhadap para otaku tentang ini.
Ternyata, 23% responden memiliki karakter 2D, dan 9.6% memilih karakter 2.5D yang merupakan sebuah boneka, bantal, atau action figure. Sisanya memlih wanita 3D alias wanita sungguhan.
Ada beberapa alasan mengapa ada orang yang lebih menyukai wanita 2D. Dilansir dari berbagai sumber, inilah alasan-alasannya!
1. Mereka Kawaii dan Baik Hati
Semua karakter anime ini cantik dan tampan. Mau karakter utama maupun sampingan, kelihatannya punya wajah yang sempurna gitu.
Proporsi tubuhnya juga selalu bagus, mereka terlihat langsing dengan rasio badan yang sangat ideal.
Apalagi, karakter 2D itu baik banget. Mereka sabar, lucu, pengertian, murah senyum, peduli, penyayang, pokoknya idaman banget, deh!
Hal-hal yang seperti itu tidak akan kita temukan di manusia nyata. Selalu saja ada kekurangan yang dimiliki oleh mereka.
2. Mereka Tidak Ribet
Berbeda sama manusia yang dikit-dikit drama, karakter 2D enggak pernah ribet. Kita enggak pernah punya masalah dengan mereka.
Mereka juga enggak pernah menuntut yang macam-macam ke kita. Mereka menerima diri kita apa adanya dan tidak pernah mengajukan protes.
Walaupun mereka tidak memiliki bentuk secara fisik, kita bisa merasakan hubungan yang kuat dengan mereka hingga membuat jatuh cinta.
3. Mereka Tidak Butuh Dibelikan Apa-Apa
Punya pacar atau gebetan itu sama dengan kantong kering. Jalan sedikit, uang di dompet amblas seketika tak bersisa. Buat makan lah, buat nonton lah, banyak deh pengeluarannya.
Karakter 2D enggak akan pernah menghabiskan uang yang kita miliki. Mereka enggak pernah meminta dibelikan apa-apa. Kita juga enggak perlu mentraktir makan.
Kalaupun mereka memiliki hobi unik seperti membaca, melukis, dan lain-lain, mereka tidak akan pernah meminta uang ke kita.
4. Mereka Tidak Akan Pernah Bertambah Tua
Cantik atau tampannya pasangan kita lama-lama akan memudar dengan bergulirnya waktu. Semakin tua, kasarnya mereka akan menjadi semakin jelek.
Berbeda dengan karakter 2D yang tampilan fisiknya enggak akan pernah berubah. Mau 20 hingga 50 tahun yang akan datang, mereka enggak akan berubah.
Walaupun kita tentu akan bertambah tua, mereka juga tidak akan melancarkan protes atau beralih ke orang lain.
5. Hubungan yang Tak Akan Pernah Putus
Salah satu risiko terbesar dari menjalin hubungan dengan orang sungguhan adalah putus. Entah karena bertengkar, entah karena kamu terlalu baik, putus selalu menyakitkan.
Pasangan 3D sangat susah diprediksi, moody enggak karuan-karuan, dan mudah terbawa emosi hingga marah-marah.
Ketika menjalin hubungan dengan karakter 2D, kita tidak perlu takut akan hubungan putus. Mereka adalah pasangan paling setia, loyal, dan mencintai kita apa adanya.
Apalagi, kita bisa memilih hampir siapapun yang kita inginkan untuk menjadi pasangan kita. Tidak akan ada kata penolakan dari mereka.
Akhir Kata
Tentu kita yang suka dengan pacar 3D bisa membalas dengan mudah alasan-alasan tersebut. Karakter 2D itu tidak nyata, tidak bisa diajak berumah tangga dan membuat anak!
Kalau kamu sakit atau sedang butuh uang, apakah waifu-mu bisa membantu? Tidak, kamu tetap membutuhkan orang lain yang berbentuk nyata.
Menjalin hubungan dengan manusia memang lebih rumit dan terkadang menyebalkan, akan tetapi justru dari sanalah kita belajar untuk menjadi manusia sesungguhnya.
Boleh saja suka dengan karakter 2D. Hanya saja, jangan sampai lupa untuk bersosialisasi dengan manusia sungguhan karena kita tidak bisa hidup sendirian di dunia ini.
Baca juga artikel seputar Anime atau artikel menarik lainnya dari Fanandi Ratriansyah.
