Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi seluler dan internet, kini internet generasi baru muncul dengan teknologi yang lebih canggih dan super cepat.
Apa lagi kalau bukan 5G, teknologi telekomunikasi seluler yang digadang-gadang memiliki kecepatan internet mencapai 20Gbps.
Banyak orang pmemiliki spekulasi dan pendapatnya sendiri terhadap keberadaan teknologi 5G dan beragam kontroversi yang menyelimutinya.
Apakah 5G sudah tersedia? Kapan teknologi ini diterapkan di Indonesia?
Simak kontroversi teknologi 5G selengkapnya berikut ini!
Kontroversi 5G
5G atau Fifth Generation merupakan istilah dari standar telekomunikasi selanjutnya, atau lebih mudahnya adalah generasi penerus 4G. Huruf G dalam kata 5G berarti generation atau generasi.
Dikutip dari PC Magazine, teknologi telekomunikasi selular pertama dinamakan 1G, yang menggunakan teknologi selular analog yang lebih dikenal dengan AMPS dan TACS.
Lalu muncul 2G yang menjadi teknologi selular digital pertama pada tahun 1991. 2G menggunakan teknologi CDMA, GSM, dan TDMA.
Pada tahun 1998, muncul generasi penerus yang menjadi generasi ketiga telekomunikasi seluler. 3G menggunakan teknologi EVDO, HSPA, dan UMTS yang mampu memberikan kecepatan internet mulai dari 200kbps.
Pada 2008, generasi keempat telekomunikasi seluler dikembangkan dan pertama kali muncul secara komersial pada 2009 di Norwegia dan Swedia.
Teknologi yang digunakan oleh 4G merupakan WiMAX and LTE. Teknologi ini yang sampai saat ini kamu gunakan di HP.
Kini pengembangan generasi terbaru telah dimulai dengan menggunakan sistem radio 5G atau yang disebut dengan 5G-NR (5G New Radio).
The 3rd Generation Partnership Project atau 3GPP lalu menyebut segala teknologi yang menggunakan 5G-NR sebagai 5G.
Teknologi 5G sendiri tidak kompatibel dengan 4G, maka semua perangkat 5G diharapkan untuk memiliki teknologi 4G.
Hal ini digunakan agar HP dapat beralih ke jaringan 4G jika berada di lokasi yang tidak mendukung jaringan 5G.
Pengembangan teknologi 5G kini sudah semakin nyata. Namun, masih ada berbagai pertanyaan seputar telekomunikasi seluler ini.
Yuk simak selengkapnya:
1. Keberadaaan Telekomunikasi Seluler 5G

Sumber foto: The Irish Time
Pengembangan 5G nampak sudah matang dan siap untuk meluncur secara komersial. Dikutip dari Tom's Guide, Verizon menyalakan jaringan 5G di sebagian daerah Chicago dan Minneapolis pada April 2019.
Layanan ini hanya dapat dinikmati dengan perangkat khusus yang mendukung 5G. Contohnya seperti Moto Z3 5G Mod yang dibuat secara khusus.
Lokasi yang mendukung jaringan 5G pun masih sedikit dan jauh dari kata sempurna. Sinyal dari 5G yang disediakan masih belum stabil dan hanya mencakup daerah tertentu saja.
Verizon, menyebutkan sudah ada 20 kota yang akan mendapatkan jaringan 5G pada 2019.
Keberadaan 5G di Asia
Dikutip dari LifeWire, konektivitas 5G di Asia hanya beberapa daerah saja yang sudah dilakukan uji coba 5G.
Pada daerah Korea dan China, beberapa perusahaan teknologi sudah menempatkan teknologi 5G di beberapa kota besar.
Namun, 5G masih belum dapat dinikmati secara komersial oleh para pengguna. Mengapa?
Belum ada perusahaan teknologi yang menyediakan dukungan teknologi jaringan 5G untuk HP. Mudahnya begini, kamu punya HP yang mendukung 5G tapi belum ada kartu operator manapun yang mendukung.
Dikutip dari The Verge, HP Samsung Galaxy S10 5G merupakan HP tanpa jaringan. HP ini ekskusif dijual oleh Verizon di daerah AS.
Walaupun Verizon telah mengumumkan telah membuka jaringan 5G di beberapa daerah. Namun, belum ada dukungan teknologi 5G yang diberikan untuk HP itu sendiri.
Even though Verizon might argue that it already has a 5G network, it doesn t have a 5G network for phones - The Verge
Kemungkinan, teknologi 5G akan mulai memasuki tahap komersial dan digunakan oleh masyarakat pada 2020. Bagaimana pendapat kamu, geng?
2. Radiasi Jaringan 5G

Sumber foto: CSBC
Di luar tren jaringan 5G dengan kecepatan tinggi, apakah ada hal negatif yang akan dihasilkan?
Dikutip dari Eluxe Magazine, teknologi 5G menyebabkan radiasi frekuensi radio atau radiofrequency radiation (RFR).
Pada 2011, World Health Organization's International Agency for Research on Cancer menyebutkan bahwa RFR dapat menyebabkan 2B carcinogen yang akan memicu tumor otak.
Selain itu beberapa studi menyebutkan bahaya RFR yang digunakan pada ponsel:
- Kanker
- Kerusakan oksidatif
- Gangguan metabolisme sel
- Pengurangan melatonin (insomnia)
- Gangguan metabolisme glukosa otak
Masih panyak potensi efek samping lainnya yang dapat mempengaruhi tubuh manusia oleh karena radiasi RFR. Namun, pengaruh ini hanya sebagai potensi, masih butuh penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Bagaimana menurut kamu?
3. Smartphone Mendukung 5G

Smartphone yang mendukung 5G memang sedang dikembangkan, beberapa diantaranya sudah mau dirilis seperti Samsung Galaxy S10 5G.
Berikut adalah beberapa HP yang akan muncul di waktu yang akan datang:
- Samsung Galaxy S10 5G
- Lenovo Z5
- Sony Xperia XZ4
Masih ada banyak smartphone lainnya yang akan datang dan mendukung teknologi 5G. Apakah kamu tertarik untuk membelinya di waktu dekat, geng?
4. Apakah 5G Cocok Berada di Indonesia?
Terakhir adalah penggunaan jaringan 5G di Indonesia, apakah dapat digunakan di tanah air dalam waktu dekat?
Seperti pembahasan mengenai 5G di Indonesia yang sudah Jaka sebutkan sebelumnya, keberadaan 5G tidak dapat kamu nikmati dalam waktu dekat.
Hal ini diperkuat dengan tidak adanya dukungan pemerintah terkait dengan jaringan 5G. Belum ada uji coba ataupun riset yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah.
Di sisi lain, Senior Manager Marketing Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto, berpendapat 5G sudah siap di Indonesia.
Sekalinya ada pun, belum tentu banyak masyarakat Indonesia yang tertarik menjadi penggunanya. Dikutip dari Eji Insight, paket data internet 5G di Finlandia ada dalam kisaran harga 50 euro, atau setara dengan Rp790 ribuan per bulan.
Kamu bersedia membayar internet seharga Rp700 ribu per bulan?
Akhir Kata
Itu dia kontroversi 5G yang harus kamu ketahui. Jangan sampai kamu keliru lagi soal keberadaan 5G dan perkemabngannya saat ini, ya.
Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Baca juga artikel seputar 5G atau artikel menarik lainnya dari Daniel Cahyadi.