7 Kasus Bunuh Diri dan Kematian Tragis di Perusahaan Teknologi, Ngeri Abis!
Out Of TechBekerja memang satu hal penting untuk menunjang hidup, geng. Namun, apa jadinya kalau obsesi atau target pekerjaan memaksa seseorang untuk bekerja di luar batas wajar?
Belakangan, pertumbuhan perusahaan teknologi berkembang dengan pesat. Meski bagus, ada ancaman yang mengintai bagi pekerjanya, antara lain obsesi, target, dan tekanan mental.
Akibatnya, terdapat beberapa pekerja yang meninggal secara tragis karena satu atau beberapa sebab.
Daftar kasus bunuh diri dan kematian tragis di perusahaan teknologi
1. Qin Chen

Pegawai Facebook yang bunuh diri karena stress
Selain disinyalir menjual data penggunanya, Facebook juga bisa membuat pekerjanya stress!
Kamis (19/09/2019), seorang karyawan Facebook pria bernama Qin Chen ditemukan meninggal setelah melompat dari sebuah bangunan berjarak 100 blok dari Jefferson Drive.
Polisi merespon panggilan telepon pada Jumat jam 11.30 pagi, yang akhirnya mengidentifikasi bahwa Qin Chen sudah tidak bernyawa.
Pria yang tinggal di kompleks Menlo Park, San Mateo California ini melakukan bunuh diri diduga karena tingkat stress yang tinggi di divisi periklanan Facebook.
2. Scott Krulcik

Engineer di Google yang ditemukan meninggal saat bekerja sebab gagal jantung
Sepuluh Desember 2018. Adalah Scott Krulcik, pekerja dengan titel Google Engineer ini ditemukan tidak bernyawa di meja kerjanya di cabang kantor Google Chelsea.
Menurut penyelidikan, penyabab meninggalnya Scott Krulcik adalah "cardiac arrhythmia", sebuah kondisi di mana jantung tidak berdetak dengan stabil.
Namun, peristiwa meninggalnya Scott Krulcik tidak mengindikasikan adanya aktivitas bekerja yang berlebihan. Jadi murni penyakit fatal yang tiba-tiba datang.
3. Kumar Rao

Karyawan Microsoft yang meninggal saat hiking
Punya hobi hiking memang seru, tetapi jangan sampai membahayakan nyawa, geng.
Ini terjadi pada Kumar Rao, seorang karyawan Microsoft pada Juli 2019 yang ditemukan meninggal oleh tim SAR yang melakukan pencarian di situs hiking bernama Snoqualmie Pass.
Keluarga mulai khawatir sebab Kumar Rao tidak memberi kabar sejak berangkat pada 30 Juni 2019. Menghubungi polisi, akhirnya tim pencarian dibentuk yang berakhir pada ditemukannya Kumar dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
4. Faigy Mayer

CEO startup yang bunuh diri karena stress menahun
New York, Senin (20/07/2015) waktu setempat, seorang wanita yang diidentifikasi sebagai Faigy Mayer meninggal setelah melompat dari lantai 20 sebuah bar bernama 230 Fifth.
Faigy Mayer adalah seorang pengembang aplikasi iOS yang merangkap sebagai CEO sebuah startup yang bernama Appton.
Berdasarkan testimoni dari beberapa koleganya, Faigy Mayer diduga mengalami stress menahun yang tidak sempat teratasi.
5. Kenichi Uchino

Insinyur Toyota yang gagal jantung karena lembur hingga 106 jam
Dari Jepang yang dikenal sebagai negara dengan kultur kerja yang sangat menuntut, tersebutlah Kenichi Uchino yang bekerja sebagai insinyur Toyota.
Pada 9 Februari 2002, Kenichi Uchino mendadak meninggal dunia karena gagal jantung ketika sedang bekerja.
Usut punya usut, dugaan penyebab gagalnya jantung Kenichi adalah waktu lembur yang tercatat hingga 106 jam pada bulan itu.
Kematian tragis yang terjadi di perusahaan teknologi lainnya...
6. Ming Li

Pekerja Foxconn yang bunuh diri dengan lompat dari jendela
Foxconn adalah pabrik di Tiongkok yang memproduksi berbagai komponen iPhone. Pada 7 Januari 2018, seorang pekerja bernama Ming Li meninggal setelah melompat dari jendela gedung.
Pernyataan resmi yang dirilis oleh China Labour Watch menyatakan tidak mengetahui penyebab lompatnya Ming Li dari jendela gedung selagi bekerja.
Memang, Foxconn sebagai penyuplai komponen iPhone ini sudah lama dituding tidak memerhatikan kondisi para pekerjanya.
7. Hwang Yu-Mi

Pekerja Samsung Semiconductors yang meninggal karena penyakit leukemia sebab paparan senyawa berbahaya
Korea Selatan, 2007. Hwang Yu-Mi adalah salah satu yang mengidap penyakit berbahaya sebab eksposur bahan kimia dalam waktu yang lama di Samsung Semiconductors.
Ia hanya satu dari banyak pekerja yang mengalami penyakit berbahaya lainnya, seperti kanker payudara, lipoma, kanker otak, kanker paru-paru, dan masih banyak lagi.
Meninggalnya Hwang Yu-Mi menjadi titik balik pergerakan pekerja Samsung Semiconductors untuk lebih memperhatikan kondisi kerja di lapangan.
Akhir Kata
Nah geng, beberapa peristiwa di atas tentunya bisa membuat kita prihatin. Para pekerja yang bunuh diri atau meninggal secara tragis di perusahaan teknologi tadi bisa menjadi refleksi bahwa obsesi bekerja bisa berujung fatal.
Jadi gimana geng, menurut kamu? Sampaikan opinimu di kolom komentar yang tersedia di bawah.
Baca juga artikel seputar Out of Tech atau artikel menarik lainnya dari Tidar Sentausa