Waktu kecil dulu, mungkin sebagian dari kita punya cita-cinta menjadi seorang astronaut. Siapa yang tidak mau, bepergian ke luar angkasa? Keren banget kan!
Eits, tapi tak semudah itu, Ferguso. Dalam menjalankan misi, seorang astronaut akan mengalami perubahan pola hidup, bahkan tak jarang harus menjalani gaya hidup yang menjijikkan.
Belum lagi risiko menemukan objek-objek mengerikan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Seru sih, tapi ternyata seram juga.
Kali ini, Jaka ingin membahas mengenai reaksi yang terjadi pada tubuh ketika astronaut berpergian ke luar angkasa. Yup, bahkan organ-organ pun akan bereaksi secara ekstrem begitu seseorang tak lagi berada di Bumi.
Beberapa hal yang terjadi pada tubuh ini akan membuatmu jijik dan mungkin akan berpikir berulang-ulang untuk menjadi astronaut!
1. Buang air kecil secara tiba-tiba

Di Bumi, kita terbiasa merasakan dorongan untuk buang air kecil karena kandung kemih memberitahu kita untuk pergi ke toilet ketika dua per tiga bagian sudah penuh.
Akibat gravitasi 0, di luar angkasa kamu tidak akan bisa merasakan tekanan tersebut kecuali jika kandung kemih sudah benar-benar penuh.
Salah satu astronaut NASA, Alan Shepard, dilaporkan pernah buang air kecil dalam kostumnya gara-gara hal ini. Makanya, astronaut saat ini dibekali dengan popok dewasa supaya hal serupa tak terjadi lagi.
2. Terbentuknya bola keringat

Olahraga di luar angkasa juga dibutuhkan karena di sana manusia kehilangan kepadatan tulang 10 kali lebih cepat daripada osteoporosis.
Namun, olahraga pastinya membuat tubuh berkeringat - ini adalah hal yang dibenci oleh para astronaut karena keringat akan membentuk bola-bola kecil dan menempel pada mereka.
Untuk membersihkannya, astronaut harus melepas kostumnya dan menyekanya dengan handuk. Bukannya dibuang, keringat ini nantinya dapat digunakan kembali untuk diminum, lho! Ew.
3. Air mata menggumpal

Sama halnya dengan keringat, air mata juga menggumpal menjadi bola dan parahnya lagi, cairan tersebut bisa menutupi mata sampai-sampai astronaut tidak dapat melihat.
Astronaut ISS Andrew Feustel sempat mengalami masalah ini pada tahun 2011 selama tujuh jam berjalan di luar angkasa dan mengalami kesulitan dalam mengatasinya.
Beberapa astronaut lain yang juga menangis di luar angkasa mengatakan kandungan garam dalam air mata membuat fenomena ini terasa lumayan menyengat di mata.
4. Penyumbatan lendir

Secara alami, manusia menghasilkan lendir yang keluar melalui hidung dan mengalir ke tenggorokan setiap harinya.
Lagi-lagi, ketiadaan gravitasi menjadi masalah besar. Lendir jadi menumpuk yang menyebabkan hidung tersumbat serta ketajaman indera perasa dan penciuman hilang.
Para astronaut mengatasi hal ini dengan memakan berbagai makanan pedas agar cairan dapat keluar dan mereka dapat merasakan makanan lagi.
5. Penumpukan darah di kepala

Jika biasanya darah mengalir ke arah kaki, di luar angkasa darah jadi dapat mengalir bebas ke bagian tubuh manapun termasuk ke tubuh bagian atas.
Hal ini menyebabkan penumpukan darah di bagian kepala yang membuat kepala dan leher membengkak serta wajah jadi tampak sembab hingga disebut "Wajah Bulan".
Tapi reaksi tersebut hanya berlangsung selama empat hari saja, karena setelahnya sistem peredaran darah akan beradaptasi dan mencegah darah terlalu banyak mengalir ke kepala.
6. Kembung gas

Kamu pasti pernah deh, bersendawa setelah makan. Atau malah sering?
Well, itu adalah hal normal yang terjadi saat perut memproses makanan. Di Bumi, udara tersebut naik secara alami dan menyebabkan sendawa.
Tetapi, gas-gas ini terperangkap di perut ketika astronaut berada di atas sana, dan upaya apapun untuk bersendawa dapat menyebabkan muntah.
Inilah salah satu alasan mengapa NASA melarang astronaut untuk mengonsumsi minuman berkarbonasi seperti soda atau bir. Bisa repot, kan.
7. Tak bisa merasakan anggota tubuh


Kita tentu tahu di mana letak lengan dan kaki serta lokasi anggota tubuh lainnya, bukan? Itu karena tarikan gravitasi yang teratur menginformasikan sistem tubuh mengenai hal tersebut.
Tetapi di ruang tanpa tekanan, ada kecenderungan manusia tak bisa merasakan letak anggota tubuh sendiri, seperti lengan dan kaki yang terasa melayang ke posisi tak terduga.
Banyak astronaut Apollo yang hingga saat ini terbangun karena terkejut saat melihat tangan seseorang di wajah mereka. Begitu mereka sadar, ternyata itu adalah tangannya sendiri. Serem amat!
Akhir Kata
Begitulah rasanya jadi astronaut, ada suka, duka, dan juga repotnya. Saat bertugas, mereka juga harus mengorbankan berbagai hal manusiawi yang lazim dilakukan orang-orang di Bumi, contohnya saja kehidupan seksual karena hampir tak mungkin untuk bercinta di luar angkasa.
Tentunya untuk jadi astronaut bukan hanya harus pintar, tapi juga tangguh dan mampu bertahan di tempat yang jauh dan asing!
Baca juga artikel seputar Sains atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.