Google AdSense adalah program yang dijalankan oleh Google di mana penerbit situs web dalam Jaringan Google konten menyajikan teks, gambar, video, atau media interaktif iklan yang ditargetkan pada konten dan audiens situs. Iklan-iklan ini dikelola, disortir, dan dipelihara oleh Google. Mereka dapat menghasilkan pendapatan berdasarkan jumlah klik atau jumlah tayangan. Pada kuartal pertama 2014 saja, Google meraup pendapatan sebesar US$3,4 miliar (sekitar Rp 48 triliun) melalui Google AdSense.
Pada dasarnya, AdSense memungkinkan para pengiklan untuk memilih halaman-halaman tertentu untuk menampilkan iklannya dan membayar berdasarkan biaya per ribu tampilan (CPM). Selain itu, Google juga memberikan uang kepada pengiklan sebagai imbalan ketika pengunjung mengunduh perangkat lunak atau berlangganan layanan yang direkomendasikan oleh mereka. Namun, program referral ini sudah tidak digunakan sejak bulan Agustus 2008.
Salah satu kelebihan dari AdSense adalah penerbit situs web dapat menentukan halaman-halaman tertentu di mana iklan-iklan akan ditampilkan dengan tujuan untuk melindungi diri dari penipuan. Beberapa pemilik situs web bahkan sengaja membuat situs-situs untuk menarik pencari-pencari informasi dari Google demi mendapatkan uang dari klik-klik iklan tersebut.
Namun, AdSense juga memiliki sisi negatifnya. Terdapat situs-situs yang tujuannya hanya untuk menghasilkan uang dari klik-klik iklan, dan kontennya sendiri kurang berkualitas. Situs-situs semacam ini dikenal sebagai "Made for AdSense" (MFA) dan biasanya tidak memiliki konten yang berarti. Selain itu, terdapat juga kasus Trojan horse yang bisa memproduksi iklan palsu dari Google.
Dalam beberapa tahun terakhir, Google AdSense sempat menuai kritik terkait dengan masalah click fraud (pengklikan iklan secara tidak sah) dan ketentuan pembayaran yang dianggap tidak adil oleh beberapa penerbit situs web. Terdapat juga keluhan mengenai perlakuan berbeda bagi penerbit dari China dan India, di mana situs-situs mereka harus aktif selama enam bulan sebelum memenuhi syarat untuk menggunakan AdSense.
Selain itu, terdapat juga keluhan tentang tampilan iklan-iklan yang tidak pantas atau menyinggung sensibilitas pengunjung serta penggunaan cookie oleh AdSense yang dianggap sebagai ancaman terhadap privasi pengguna. Meskipun demikian, dalam persyaratan layanan AdSense, situs-situs web diharuskan menjelaskan penggunaan cookie dalam kebijakan privasi mereka.
Meski tidak sempurna, Google AdSense tetap menjadi salah satu program periklanan online terbesar dan populer hingga saat ini. Dengan lebih dari 38,3 juta situs web menggunakan AdSense pada tahun 2021, program ini tetap menjadi pilihan bagi banyak penerbit situs web yang ingin menghasilkan pendapatan dari konten mereka.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang Google AdSense, termasuk informasi tentang pengembang, fitur utama, kelebihan dan kelemahan, serta seberapa besar pendapatan yang dapat dihasilkan melalui program ini. Jadi, jika Anda tertarik untuk memonetisasi situs web Anda melalui iklan, tetaplah bersama kami!