Buat kalian yang suka main game di komputer, pasti sudah familiar dengan nama Steam, distributor game digital terbesar di pasaran saat ini.
Awalnya, Steam merupakan launcher yang digunakan untuk memainkan game Counter-Strike tapi di satu dekade terakhir berkembang menjadi pemimpin game digital di dunia game PC, geng!
Tapi terbesar itu bukan berarti terbaik loh dan sebenarnya ada beberapa alasan mengapa sebaiknya kamu jangan terlalu mengandalkan Steam.
5 Alasan Kenapa Kamu Jangan Beli Game di Steam
Sebagai PC gamer, Jaka mengerti kenapa Steam itu sangat menarik. Jaka akui, pilihan game di Steam itu memang paling lengkap.
Steam juga sering menggelar diskon besar-besaran tapi dibalik semua manfaat ini, Steam juga memiliki sisi gelap, geng.
Nah, di sini Jaka mau share 5 alasan kenapa kamu jangan beli game di Steam. Setidaknya, kalian jangan terlalu bergantung ke Steam.
1. Steam Mengambil Komisi yang Terlalu Besar

Dari setiap penjualan game di Steam, developer Valve mengambil komisi sebesar 30% dan ini adalah angka yang kelewat besar.
Ini yang menjadi alasan utama Epic meluncurkan Epic Games Store, yang hanya mengambil komisi 12% dari setiap game yang terjual.
Kalau kalian peduli dengan kesejahteraan orang yang membuat game yang kalian mainkan, ada baiknya kalian menggunakan platform lain selain Steam.
Perbedaan komisi di sini lumayan besar dan bisa dianalogikan bahwa Epic Games Store memberikan gaji 18% lebih tinggi dibandingkan Steam.
2. Steam Penuh Dengan Game Sampah

Steam sudah pernah menyatakan kalau mereka nggak terlalu mengendalikan game yang dijual di platform mereka sendiri.
Makanya, kalau kalian suka melihat game apa yang dijual di Steam, dijamin kalian akan menemukan banyak game murahan nggak jelas yang sepertinya dibuat sebagai lelucon.
Hal ini berbeda dengan platform lain seperti GOG dan Epic Games Store yang memiliki proses kurasi yang jauh lebih ketat.
Pasti kalian capek kalau harus banyak menggali sampah untuk menemukan game berkualitas makanya Steam itu lebih baik digunakan kalau kalian tahu apa yang ingin kalian beli.
3. Steam Punya Customer Service yang Buruk

Karena Steam memiliki jumlah customer yang nggak sedikit, sepertinya tim customer service mereka sering kewalahan dalam menangani komplain.
Makanya, kalau kalian mengalami masalah, entah dalam account kalian atau untuk meminta refund, jangan harap keluhan kalian akan dibalas dengan cepat.
Selain itu, Jaka juga pernah membaca kasus account pengguna Steam yang tiba-tiba kena banned tanpa alasan yang jelas.
Jika di ban, kalian akan kehilangan akses ke account kalian dan semua game yang pernah kalian beli loh, dan akan sulit untuk membalikkan keputusan dari Valve ini.
4. Banyak Game di Steam yang Nggak Bisa Dimainkan di Sistem Modern

Buat kalian yang suka main game-game klasik, Steam merupakan pilihan yang buruk karena banyak game di Steam yang nggak pernah diupdate untuk bisa dimainkan di OS terbaru.
Saat sedang melihat-lihat produk yang ada di Steam, kalian mungkin pernah melihat pesan This game is not optimized for Windows 7 or later.
Hal ini berbeda jauh dengan platform seperti GOG di mana setiap game sudah diupdate untuk bisa dimainkan di OS terbaru seperti Windows 10.
Makanya, kalian patut waspada karena ada kemungkinan game favorit kalian sekarang nggak akan bisa dimainkan di Steam 10 tahun yang akan datang.
5. Steam Menggunakan DRM

Untuk bisa memainkan game yang kamu beli di Steam, kemungkinan besar kamu membutuhkan koneksi internet karena Offline Mode yang disediakan oleh Steam sangat terbatas.
Masalahnya, gangguan internet di Indonesia itu sudah jadi tradisi, geng, di mana adanya galian kabel bisa langsung menggangu jaringan internet kamu.
Hal ini juga berbeda dengan platform seperti GOG di mana kamu dapat memainkan semua game yang kamu beli tanpa koneksi internet, kecuali tentunya untuk multiplayer.
Di GOG, meskipun account kamu kena masalah, kamu juga tetap bisa memainkan semua game yang pernah kamu beli yang tentunya jauh lebih aman.
Akhir Kata
Itulah, geng, daftar 5 alasan kenapa kamu jangan beli game di Steam. Jaka sering nggak mengerti melihat loyalitas yang ditunjukkan gamer PC untuk Steam dan pendirinya, Gabe Newell.
Ingat, Steam dan Valve itu ujung-ujungnya perusahaan dan bagi mereka, mencari keuntungan adalah fokus utama mereka.
Makanya, kalo menurut Jaka, kalian lebih baik menggunakan uang kalian di platform lain yang memiliki praktik bisnis lebih baik.
Bagaimana menurut kalian dengan pendapat Jaka? Apakah kalian masih menganggap Steam itu sahabat kalian? Share di kolom komentar ya!
Baca juga artikel seputar Game atau artikel menarik lainnya dari Fikri Harish