7 Game Mewah Berbudget Tinggi Yang Gagal Total
game pcMenciptakan sebuah produk seperti video game bukanlah perkara mudah. Butuh banyak tenaga kerja yang rela bergelut di bidang yang satu ini. Dan juga, dibutuhkan banyak budget atau biaya tentunya, terlebih jika game yang dibuat masuk kedalam kelas AAA.
Bersamaan dengan budget yang tinggi tentu saja, banyak yang berharap jika video game tersebut nantinya akan menjadi sangat keren dan memenuhi ekspektasi para gamer. Sayangnya, tidak semua video game ber-budget tinggi berakhir sukses. Berikut 7 Game Mewah Berbudget Tinggi Yang Gagal Total.
7 Game Mewah Berbudget Tinggi Yang Gagal Total
1. Assassin's Creed Unity

'Assassin's Creed Unity' bukanlah game yang sepenuhnya mengerikan. Namun, budget yang dikeluarkan untuk game ini sayangnya tidak diimbangi dengan performa dari game itu sendiri. Dirilis pada kuartal akhir di tahun 2014, Unity menerima beragam kritikan dari media terkait gameplay yang tidak inovatif dan gangguan atau bug yang terlalu banyak dan tidak masuk akal. Alhasil, Unity pun tidak mendapat jumlah penjualan yang tinggi sehingga membuat Ubisoft harus menangis karena rugi cukup besar.
2. Sonic The Hedgehog 2006

'Sonic The Hedgehog 2006' memiliki banyak kepercayaan ketika pertama kali diumumkan. Grafis yang luar biasa, voice-actor yang fantastik, dan soundtrack yang pas membuat game ini terlihat menjanjikan sedari awal. Namun nahas, ketika dirilis game ini ternyata tampil dengan sangat buruk. Bisa dibilang game ini sangatlah hancur, bersamaan dengan narasi yang belum tuntas dan hilangnya fitur-fitur baru yang dulu sempat dijanjikan.
3. Aliens Colonial Marines

Mekanisme gameplay yang berantakan dan tidak bisa dimainkan, mungkin menjadi cara terbaik untuk menjelaskan apa itu 'Aliens Colonial Marines'. Dikembangkan oleh GearBox Software dan diterbitkan oleh Sega, 'Aliens Colonial Marines' awalnya tampak seperti game horror menarik dengan banyak opsi tindakan. Namun apa yang terjadi? Game ini ternyata memiliki segudang bug, elemen gameplay yang tidak jelas serta kualitas grafis yang buruk untuk sebuah game yang dirilis pada tahun 2013.
4. Star Wars Battlefront

Jika dinilai dari kualitas grafis dan gameplay, 'Star Wars Battlefront' sejujurnya sangatlah mengesankan dan menyenangkan. Namun, game yang satu ini dianggap oleh banyak orang sebagai game paling buruk di tahun 2015. DICE selaku developer memang memberikan nuansa perang luar angkasa yang sangat baik pada game ini. Sayangnya, kelebihan itu harus tercederai dengan fakta bahwa game ini hanya bisa dimainkan secara multiplayer alias tidak memiliki mode single-player.
5. Watch Dogs

Salah satu game paling diantisipasi di tahun 2014, yaitu 'Watch Dogs', memiliki konsep yang sangat menarik. Meski mendapatkan keuntungan yang lumayan besar, 'Watch Dogs' pada faktanya sangat lemah dan buruk di beragam aspek. Dengan misi sampingan yang membosankan, protagonis utama yang kurang memiliki sisi emosional, membuat nilai jual utama dari Watch Dogs yaitu hacking menjadi diremehkan.
6. The Order 1886

Terlepas dari kualitas grafis yang mengesankan dan budget pembuatan yang tinggi, 'The Order 1886' dianggap sebagai salah satu game terburuk di tahun 2015. Keluhan terbesar terkait game buatan Ready At Dawn ini adalah nilai replayability yang rendah, story yang terlalu singkat serta mekanisme gameplay yang cenderung monoton. Untuk sebuah game eksklusif, 'The Order 1886' sangatlah mengecewakan.
7. Tony Hawk's Pro Skater 5

'Tony Hawk s Pro Skater 5' menjadi salah satu game terburuk yang pernah dibuat. Banyak alasan yang mendasari kenapa game ini tidak layak dibeli meski budget yang dikeluarkan untuk pembuatannya terhitung besar. Untuk sebuah game PS4, Tony Hawk s Pro Skater 5 memiliki kualitas grafis yang lebih cocok untuk PS2. Selain itu, patch berukuran besar untuk game dengan ukuran kecil, soundtrack yang abal-abal, serta gameplay yang hancur menegaskan bahwa game ini merupakan game Tony Hawk terburuk yang pernah dibuat.
Akhir Kata
Itu tadi beberapa info mengenai game mewah ber-budget tinggi yang berakhir gagal total. Semoga saja kebiasaan buruk dari developer semacam ini, tidak terulang di kemudian hari. Besar harapan, jika para developer membuat konsep yang lebih matang terlebih dahulu sebelum mengubahnya ke dalam bentuk game.