Kamu termasuk penggemar film Hollywood, geng?
Dari beberapa film Hollywood yang sudah pernah kamu tonton, pasti ada salah satu film yang menurut kamu kurang bagus, kan?
Ada banyak faktor yang membuat film tersebut dinilai kurang bagus hingga masuk dalam deretan film terburuk. Bahkan, jika film terburuk tersebut dibintangi aktor terkenal pun, hal itu tetap gak menjamin suatu film jadi bagus.
Film yang dibuat terburu-buru juga bisa menjadikan suatu film jelek loh, geng. Berikut ini adalah beberapa film terburuk yang dibuat terburu-buru. Let's check it out!
Film Terburuk yang Dibuat Terburu-buru
Tuntutan para penggemar dan mengejar cuan, mungkin menjadi alasan suatu film dibuat dengan terburu-buru, geng. Tapi, hasilnya, justru film tersebut gak memuaskan ekspektasi para penggemar atau jadi film terburuk.
Nah, Jaka sudah merangkum 5 film terburuk yang dibuat dengan terburu-buru. Mungkin salah satunya ada yang sudah pernah kamu tonton? Langsung aja simak daftarnya berikut ini.
1. James Bond : Quantum of Solace

Film James Bond Quantum of Solace kali ini digadang-gadang akan menjadi film yang lebih baik dari sebelumnya.
Ketika penonton menonton film James Bond Quantum of Solace, mereka mengharapkan hal yang lebih keren dan aksi menakjubkan yang ditampilkan pada film ini, tapi setelah filmnya tayang, film tersebut gak mampu mencapai ekspektasi publik, geng.
Pada situs Rotten Tomatoes, film ini hanya mencapai skor 65 persen saja. Hal ini merupakan bukti penurunan kualitas dari film James Bond sebelumnya. Kenapa bisa begitu ya?
Quantum of Solace diproduksi pada saat yang nggak tepat atau terburu-buru. Sesaat sebelum produksi dijadwalkan untuk mulai, penulis film James Bond Quantum of Solace memutuskan untuk berhenti.
Daniel Craig yang merupakan aktor pemeran utama pada film tersebut pun akhirnya menyelesaikan naskah film secara mandiri bersama sang sutradara, Marc Forster.
Hasilnya, ada beberapa peristiwa penting dalam scene yang hanya diisi dengan aksi tanpa kata atau tanpa dialog yang membuat aneh dalam scene tersebut.
2. Superman IV: Quest for Peace

Superman IV: Quest for Peace, merupakan film yang dibuat untuk mengembalikan reputasi seri sebelumnya dan akan menampilkan cerita yang lebih serius. Tapi usaha itu dirusak ketika anggaran filmnya terpotong dengan cukup besar.
Jon Cryer, yang memerankan Lenny Luthor, bahkan memberikan komentar lebih pedas ketika membicarakan film Superman tersebut. "Filmnya belum selesai," katanya.
"Ada efek tembakan yang gak masuk akal, ada adegan besar yang hilang. Aku bersumpah, dalam naskah aslinya, lebih masuk akal."
Film Superman III dan Superman IV keduanya gagal dengan cara yang sangat berbeda. Superman III masih lumayan menyenangkan untuk dipilih. Superman IV adalah sebuah film yang hancur.
Sangat menyedihkan melihat karakter yang dulunya hebat ini terjebak dalam produksi sewaan yang rendah.
3. A Sound of Thunder

Di atas kertas, film A Sound of Thunder memiliki banyak potensi menjadi film yang bagus. Film ini diadaptasi dari cerita pendek karya Ray Bradbury, serta dibintangi Ben Kingsley dan Pierce Brosnan.
Sayangnya, pembuatan film ini berantakan di hampir setiap tahap produksi. Renny Harlin, yang menjadi sutradara pertama harus digantikan oleh Peter Hyams.
Kemudian beberapa set film yang dilakukan di Praha hancur karena terjangan banjir, dan biaya rekonstruksi menghabiskan sebagian besar anggaran film.
Pada akhirnya, pengeluaran uang begitu ketat sehingga pembuat film gak mampu menyelesaikan spesial effect.
Secara kontrak film tersebut harus dirilis, pihak studio mengharuskan film itu keluar dengan menggunakan animasi CGI rendah yang dicampur ke dalam akhir film untuk membantu kekurangan yang ada pada film tersebut.
Bukannya menghasilkan gambar yang bagus hingga selesai, justru A Sound of Thunder menjadi salah satu film terburuk yang belum selesai dan paling lucu sepanjang masa.
4. Star Trek: The Motion Picture

Pengumuman bahwa film Star Trek akhirnya masuk ke dalam bioskop merupakan berkah bagi mereka yang berada di belakang layar.
Mereka merasa senang dengan plot cerita yang diperluas dan jumlah anggaran yang cukup untuk film layar lebar. Tapi tanggal rilis yang dijanjikan adalah Desember 1979, dimana tanggal tersebut hanya satu setengah tahun dari pengumuman masuk film tersebut ke bioskop.
Hal itu tampak sangat ambisius, dan semuanya harus berjalan dengan sempurna untuk mencapai tenggat waktu yang diberikan.
Sayangnya, semuanya nggak berjalan dengan sempurna. Perusahaan VFX, Robert Abel and Associates, berusaha menggunakan CGI untuk efek di scene film, tetapi mereka tidak bisa melakukannya tepat waktu.
Setelah setahun bekerja tanpa menunjukkan hasil yang berarti pada film tersebut, Abel and Associates merekrut sang legenda special effect, Douglas Trumball untuk mengubah ulang efek pada film Star Trek.
Ajaibnya, Trumball berhasil melakukannya. Namun, ketika film tayang di bioskop, beberapa efek itu ternyata masih belum selesai, dan untuk alasan yang nggak diketahui, beberapa adegan utama juga hilang sepenuhnya.
5. The Thief and the Cobbler

Salah satu film yang paling tragis sepanjang masa, adalah The Thief and the Cobbler. Saat membuatnya, sang animator, Richard Williams membuat beberapa animasi yang bernuansa paling indah dalam sejarah.
Tapi karena ini, prosesnya berjalan sangat lambat. Dia mengambilnya, dalam berbagai bentuk, dari tahun 1960 hingga awal 1990-an.
Proyek ini akhirnya diambil alih oleh Warner Bros pada tahun 1988, dan Williams gagal menyelesaikan film sebelum batas waktu yang diberikan Warner Bros.
AKhirnya pihak studio merekrut produser, Fred Calvert, untuk menyelesaikan animasi tersebut. Hasilnya, justru membuat animasi ini memiliki kualitas yang jauh lebih rendah karena campur tangan dua orang yang berbeda.
Akhir Kata
Film yang terlalu dibuat terburu-buru sampai belum selesai tetapi harus ditayangkan di bioskop, justru akan membuatnya menjadi film terburuk ya, geng.
Siapa di antara kamu yang baru tau film yang Jaka sebutkan di atas ternyata film yang dibuat terburu-buru?
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Ersa Syabilla Hasanah.