Dibandingkan dengan profesi aktor yang siap bertaruh nyawa dalam tiap adegan berisiko, profesi sebagai sutradara jauh lebih aman dan nyaman untuk dijalani.
Ibarat kata, sutradara hanya merencanakan adegan-adegan berisiko, sementara aktorlah yang menjalankan, khususnya dalam film action atau horor.
Namun, anggapan di atas nggak sepenuhnya benar, loh. Mengingat sutradara adalah otak dari penggarapan film tersebut, ia dianggap paling bertanggung jawab jika pesan atau nilai yang terkandung dalam film terlalu sensitif dan kontroversial.
Di titik inilah, nyawa sutradara berada dalam bahaya. Nggak jarang, mereka dibunuh karena film yang mereka garap menyinggung kelompok atau suku tertentu. Berikut daftar sutradara yang dibunuh setelah bikin film terbarunya!
Sutradara yang Dibunuh Pasca Bikin Film Terbarunya
Membawakan isu sensitif dalam film menjadi tantangan tersendiri bagi produser maupun sutradara film. Mungkin mereka tahan jika didemo sejuta umat, tapi bukan berarti nyawanya aman-aman saja.
Bisa jadi, mereka harus berkaca dari sineas-sineas andal yang meregang nyawa akibat film yang mereka garap di bawah ini.
1. William Desmond Taylor

Desmond Taylor adalah sutradara film bisu terkenal di era 1910-1920an. Karya-karyanya sudah melegenda dan jadi inspirasi pembuatan film-film di tahun 1930an hingga kini.
Hanya saja, akhir hidupnya terbilang tragis. Taylor ditemukan tewas di apartemennya dengan luka tembak di tengkuk kepalanya. Siapa dan motif pembunuhan masih jadi misteri hingga kini.
Ada yang mengatakan bahwa ia dibunuh karena film-film terakhirnya yang sarat akan kontroversi, seperti The Green Temptation (1922) ataupun The Top of New York (1922). Namun selebihnya, kematiannya begitu misterius seperti beberapa aktor lawas ternama Hollywood.
2. Thomas H. Ince

Sama halnya seperti Desmond Taylor, Ince adalah sutradara film bisu terkenal di tahun 1910 hingga 1920an. Yang tragis, akhir hidupnya pun sama seperti Taylor, yakni mati misterius. Dugaannya, ia dibunuh.
Semua berawal dari perjalanannya di kapal mewah yang disponsori pengusaha William Randolph Hearst. Perjalanan ini dilakukan setelah ia usai menggarap film terakhirnya, Lorna Doone (1922).
Diduga, ia sempat bertarung sengit dengan salah seorang kru ataupun sesama aktor sebelum akhirnya terjadilah baku tembak. Katanya, ia sempat terkena tembakan dan tewas di tempat. Namun, berita acara kematian menyebut ia tewas karena serangan jantung. Nah loh, mana yang benar?
3. Adrienne Shelly

Salah satu kasus pembunuhan sutradara yang sempat viral di tahun 2006 adalah pembunuhan Adrienne Shelly. Ia adalah aktris sekaligus sutradara yang sedang menggarap film Waitress (2006).
Sebenarnya, film yang memiliki genre drama komedi terbaik ini nggak memiliki permasalahan konten yang sensitif. Lalu apa yang menyebabkan terbunuhnya Shelly kalau begitu?
Tidak lain gara-gara ia berkonflik dengan tetangga apartemennya. Shelly komplain bahwa tetangganya itu terlalu berisik. Merasa sakit hati, tetangga tersebut lalu menghabisi nyawa Shelly hingga tewas di tempat.
4. James Miller

James Miller adalah seorang jurnalis sekaligus sutradara asal Inggris. Ia gemar membuat film dokumenter yang berkaitan dengan isu sosial, salah satunya tentang perang. Kegemarannya inilah yang kelak mengantarkannya pada jurang kematian.
Ceritanya, ia sedang mengambil gambar suasana peperangan di Gaza untuk film dokumenter terbarunya di tahun 2003. Ia sudah mengenakan bendera putih dan atribut lain yang menandakan bahwa dirinya jurnalis.
Sayangnya, seorang tentara Israel tidak menggubris tanda tersebut dan menganggap Miller adalah musuh yang menyamar. Ia pun ditembak dan tewas di tempat. Kejadian ini langsung viral di Inggris, dan Israel terpaksa membayar ganti rugi hingga miliaran Poundsterling ke keluarga Miller.
5. Theo van Gogh

Sebagai cicit keponakan dari maestro pelukis terkenal, Vincent van Gogh, nggak heran jika darah seni mengalir di nadinya. Hanya saja, ia menggunakannya untuk menyuarakan kebebasan yang sarat akan intoleransi.
Salah satunya yang paling viral adalah film yang ia garap di tahun 2004 berjudul Submission. Film ini dikecam habis-habisan karena menghina Islam dan memosisikan Islam sangat buruk.
Nggak heran, beberapa bulan setelah film ini rilis, ia dirajam oleh pisau berkali-kali oleh seorang warga saat sedang bersepeda menuju kantornya. Ia tewas di tempat kejadian, dan kematiannya menimbulkan berbagai demonstrasi di Belanda.
6. Pier Paolo Pasolini

Pasolini adalah salah satu sutradara hebat asal Italia yang berhasil menelurkan film-film terbaik di tahun 1960 hingga 1970an. Hanya saja, beberapa karyanya terkenal kontroversial karena mengusung isu sensitif.
Salah satunya yang paling terkenal adalah film Salo (1975). Film ini membahas perilaku biadab aristokrat Italia yang menjadikan remaja Italia jadi budak seks mereka.
Beberapa minggu sebelum rilis, ia ditemukan tewas di sebuah pantai di daerah Ostia, Italia. Meskipun sampai detik ini kasus tersebut masih misterius, namun kuat dugaan ia dibunuh oleh para mafia aristokrat.
7. Joan Root

Joan Root adalah seorang sutradara sekaligus aktivis lingkungan yang giat menyuarakan isu-isu pemanasan global serta pelestarian lingkungan. Banyak film-film dokumenter yang ia garap pun semakin mengukuhkan eksistensinya.
Sayangnya, nggak banyak orang menyukai kiprah Root. Beberapa oknum dan mafia yang kontra dengannya pun banyak, khususnya mereka merasa terancam dengan karya-karya lingkungannya.
Maka, tanggal 13 Januari 2006, rumahnya disatroni pasukan bersenjata, dan ia dibunuh dengan sadis di sana. Sampai saat ini, pembunuhan tersebut masih jadi misteri dan terkesan ditutup-tutupi.
Akhir Kata
Itulah tadi deretan sutradara yang dibunuh pasca bikin film mereka. Gimana menurutmu, geng?
Jangan lupa tuliskan pendapat kamu pada kolom komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel Jaka yang selanjutnya!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Diptya.