Geng, apakah kalian adalah tipe orang yang sangat kesal ketika seseorang menerima pujian meskipun mereka sebenarnya tidak berhak menerima pujian tersebut?
Contohnya, meskipun game Sekiro: Shadows Die Twice adalah karya yang berkualitas, game tersebut memiliki kekurangan yang membuatnya nggak pantas menjadi Game of the Year.
Selain itu, Jaka suka nggak paham ketika melihat film yang banyak diagung-agungkan meskipun sebenarnya nggak spesial sama sekali, geng!
7 Film Paling Overrated Sepanjang Masa
Sebagai karya seni, Jaka mengerti kalau penilaian kita terhadap film itu nggak bisa sepenuhnya bersifat objektif.
Tapi, Jaka beranggapan kalau tetap ada tolak ukur standar yang bisa kita gunakan untuk menilai 'kualitas' dari sebuah film secara objektif, geng!
Sayangnya, banyak orang yang tetap mengagungkan film sesuka mereka yang akhirnya menghasilkan 7 film paling overrated sepanjang masa.
Perlu dicatat, film yang Jaka bahas di sini nggak sepenuhnya amburadul, hanya saja mereka nggak pantas diagung-agungkan setinggi langit.
1. Avatar (2009)

Sutradara James Cameron sudah terkenal atas film-filmnya yang ambisius dan hal ini juga bisa dilihat di film terakhirnya, Avatar.
Dengan latar di abad 22, film ini menceritakan konflik manusia antara ras alien bernama Na'vi di sebuah planet bernama Pandora.
Film ini banyak menerima pujian dari segi teknis dan berhasil menjadi film dengan pendapatan terbesar sebelum akhirnya dikalahkan oleh Avengers: Endgame.
Sayangnya, selain dari animasi dan efek visual yang memang sangat terdepan di waktunya, film ini sebenarnya biasa-biasa saja, geng!
2. Bohemian Rhapsody (2018)

Sebagai salah satu tokoh paling ikonik di musik, memang akan sangat sulit bagi sebuah film untuk bisa menangkap sosok mendiang Freddie Mercury secara autentik.
Makanya, Jaka sangat terkejut ketika melihat aktor Rami Malek yang berhasil menampilkan mendiang Mercury dengan penuh karisma di film Bohemian Rhapsody.
Sayangnya, penampilan menakjubkan Malek terbuang percuma karena film ini banyak menghilangkan elemen menarik dari kehidupan Mercury di belakang panggung.
Hal tersebut tetap saja tidak mencegah film ini menuai kesuksesan besar yang sampai saat ini menjadi film biopik dengan pendapatan terbesar di sejarah.
3. The Notebook (2004)

Sampai saat ini, film The Notebook masih dianggap sebagai film paling romantis sepanjang masa yang bisa membuat cowok paling macho sekalipun meneteskan air mata.
Diangkat dari novel karya Nicholas Sparks, film ini menceritakan lika-liku hubungan pasangan sejoli Noah dan Allie.
Penampilan aktor Ryan Gosling dan aktris Rachel McAdams memang patut diacungi jempol tapi film ini terlalu penuh dengan elemen menye-menye.
Alih-alih menggugah hati secara alami, film ini memilih untuk menggunakan cara manipulatif dan receh dalam membuat penonton menangis, geng.
4. Shakespeare in Love (1998)

Meskipun memiliki reputasi sebagai ajang paling bergengsi di dunia film, Piala Oscar sering membuat keputusan bodoh, seperti pada film Shakespeare in Love.
Film yang menceritakan sejarah fiksi penulisan kisah Romeo & Juliet, film ini berhasil memenangkan penghargaan Film Terbaik di Piala Oscar 1999.
Aktris Gwyneth Paltrow patut dipuji atas penampilannya gandanya di sini tapi film ini tidak mengandung elemen yang spesial.
Meskipun memiliki ide cerita yang terkesan unik, film ini berjalan layaknya film komedi romantis biasa yang nggak pantas menang besar di ajang Oscar, geng!
5. Howl's Moving Castle (2004)

Dalam soal kualitas animasi, nggak banyak studio animasi yang bisa menandingi Studio Ghibli yang mayoritas filmnya masih digambar manual dengan tangan.
Hal ini bisa kalian lihat langsung di film Howl's Moving Castle yang meskipun sudah lumayan berumur, masih sangat ciamik ketika ditonton sekarang.
Sayangnya, kualitas animasi adalah satu-satunya kelebihan yang dimiliki film ini karena ceritanya yang asal-asalan dan karakterisasi yang berantakan.
Meskipun begitu, seperti film Ghibli lainnya, film ini masih saja banyak diagung-agungkan oleh fans studio Ghibli yang sebenarnya juga overrated, geng!
6. Frozen (2013)

Dari tahun 2013 sampai 2014, lagu Let It Go yang menjadi soundtrack film animasi Frozen diputar di mana-mana sampai membuat Jaka muak.
Kepopuleran lagu dan film ini berhasil membuat Frozen sebagai film animasi dengan pendapatan terbesar sepanjang masa, mengalahkan film Toy Story 3.
Tapi, film ini sebenarnya nggak memiliki banyak kelebihan selain soundtrack dan pemandangan kota bersalju Arendelle yang sangat memanjakan mata.
Selain karakter antagonis Hans, film ini memiliki cerita dan karakterisasi yang terlalu konvensional, terutama dibandingkan dengan Tangled yang subversif.
7. Joker (2019)

Salah satu bukti kebodohan ajang Piala Oscar dapat dilihat di tahun 2020 di mana film Joker diguyur dengan nominasi terbanyak dengan total 11 nominasi.
Menceritakan asal mula kelahiran tokoh Joker, film ini menunjukkan bagaimana Arthur Fleck yang memiliki kelainan mental berubah menjadi badut gila tersebut.
Banyak yang sudah memuji penampilan aktor Joaquin Phoenix sebagai Joker padahal penampilannya sama sekali tidak koheren, geng.
Phoenix hanya menggunakan film ini untuk menunjukkan 'kelebihan' aktingnya dari satu adegan ke adegan selanjutnya tanpa adanya konsistensi yang jelas.
Selain itu, sutradara Todd Phillips juga terkesan sekedar mencontoh film klasik Martin Scorsese tanpa memahami elemen humanis yang ditunjukan oleh Scorsese.
Akhir Kata
Itulah, geng, daftar 7 film paling overrated sepanjang masa menurut Jaka. Ketujuh film di atas memang menghibur tapi nggak pantas menerima pujian setinggi langit.
Sebagai orang beradab yang sudah bisa berpikir kritis, Jaka merasa banyak film berkualitas lainnya yang lebih pantas menjadi bahan pembicaraan kita, geng.
Bagaimana pendapat kalian mengenai film di atas? Apakah film tersebut memang pantas menerima banyak pujian? Share di kolom komentar ya!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Fikri Harish