Film live-action selalu menjadi hal yang dinanti-nanti kedatangannya karena film jenis ini mengusung cerita yang sudah familiar di benak para penontonnya.
Para penonton menantikan bagaimana karakter favorit mereka akan diperankan oleh aktor sungguhan dalam alur cerita familiar, dengan sedikit twist yang ditambahkan oleh sutradaranya.
Sayangnya, proyek film live-action tidak selalu berhasil menyuguhkan hiburan menarik bagi para penontonnya, tak jarang deretan film ini malah tidak menarik dan dicap sebagai film gagal.
7 Film Live Action Paling Jelek yang Pernah Dibuat
Dari belasan judul film live-action yang sudah dibuat ada yang mampu membuat penonton terpukau seperti seri Rurouni Kenshin, tetapi banyak juga yang kehadiranya malah menjadi bahan gunjingan di dunia maya.
Beberapa judul film yang ada di daftar Jaka kali ini mendapatkan predikat sebagai film live-action terburuk karena alasan yang beragam
Apa saja sih film live-action terburuk yang pernah dibuat? Kenapa mereka bisa digolongkan sebagai film terburuk? Berikut pembahasan selengkapnya.
1. Ghost in the Shell (2017)

Film sci-fi yang dibintangi oleh Scarlett Johanson ini sebenarnya banyak yang meragukan kualitasnya sejak pertama kali trailernya dirilis.
Prediksi ini ternyata menjadi kenyataan setelah filmnya dirilis. Banyak orang mengeluhkan minimnya kesamaan di anatar film ini dengan sumber adaptasinya.
Performa yang ditunjukkan oleh Scarlett Johanson di film ini sebetulnya sudah cukup baik, akan tetapi penampilan ini tidak mampu mengangkat kualitas film ini secara keseluruhan karena konsepnya yang buruk.
Film yang tayang di tahun 2017 hanya berhasil mendapatkan rating 6.3 di IMDb dan skor Tomatometer 43%.
2. The Last Airbender (2010)

Banyak orang yang akan setuju apabila The Last Airbender dikategorikan sebagai salah satu film live-action terburuk sepanjang masa setelah menonton filmnya.
Film fantasi ini seolah kehilangan jiwanya terutama dari segi cerita juga dri segi penampilan para aktrisnya.
Modifikasi alur cerita yang ada di film ini seperti dibuat dengan terburu-buru dan akting dari para aktornya terlihat jauh dari kata natural.
Dengan segala kakurangannya ini, The Last Airbender hanya berhasil mendapatkan rating 4.0 di IMDb dan skor Tomatometer 5%.
3. Dragonball Evolution (2009)

Banyak dari penggemar anime aksi Dragon Ball yang kecewa ketika menonton film live-action Dragonball Evolution, dan kekecewaan ini bukannya tanpa alasan.
Film aksi yang satu ini dibuat jauh berbeda dari cerita aslinya. Modifikasi karakter yang dilakukan di film ini pun terlihat sangat berlebihan, juga terlihat jelek.
Dengan semua kekurangannya ini, Dragonball Evolution hanya mampu meraih rating 2.5 di IMDb dan skor Tomatometer 15%.
4. Teenage Mutant Ninja turtles (2014)

Karakter superhero TMNT sudah akrab di telingan banyak orang, dan ketika proyek pembuatan film live-action dari karakter ini diumumkan, banyak orang antusias akan hasil akhirnya.
Desain karakter yang diadopsi oleh film ini terlihat sedikit terlalu realistis, dan membuat apara karakter kura-kura di film ini terlihat menyeramkan.
Selin itu alur cerita yang diadaptasi di film ini pun terkesan flat, dan selipan humor yang dimasukkan ke dlaamnya tidak mampu membuatnya menjadi lebih baik.
Maka darti itu, tidak mengherankan kalau film ini hanya mampu meraih rating 5.8 di IMDb dan skor Tomatometer 21%.
5. Yogi Bear (2010)

Film live-action ini mencoba untuk mengangkat cerita salah satu tokoh kartun ikonik Yogi Bear ke layar lebar, tatapi sayang hasilnya jauh dari kata memuaskan.
Efek 3D yang digunakan untuk membuat karakter Yogi Bear di film ini terlihat buruk, pengisi suaranya pun terkesan flat, dan humor yang disuguhkan di sini pun tidak terlalu baik.
Maka dari itu Yogi Bear hanya mampu meraih rating 4.6 di situs IMDb dan skor Tomatometer 13% saja.
6. Garfield: a Tail of Two Kitties (2006)

Film yang satu ini mencoba untuk mengangkat sosok kucing oranye gemuk nan menggemaskan, Garfield, ke dalam alur cerita yang ssecara sekilas terlihat menjanjikan.
Pada prakterknya, film ini diekseskusi dengan kurang baik baik dari segi cerita ataupun dari segi sisipan lelucon yang dimasukkan ke dalamnya.
Alhasil, Garfield: A Tail of Two Kitties terlihat seperti film anak-anak dan hanya mampu meraih rating 5.0 di IMDb dan mendapatkan skor Tomatometer 11%.
7. Mulan (2020)

Film live-action Disney yang sau ini sebetulnya dibuat dengan persiapan yang sangat panjang, dan Disney juga tak segan-segan menghabiskan banyak uang untuk film ini.
Mulai dari pemilihan aktor kelas atas hingga efek visual terbaik, semuanya rela dilakukan Disney demi mendongkrak kepopuleran film aksi yang satu ini.
Akan tetapi, hasil akhir dari film ini dibilang jauh dari kata memuaskan. Dari segi cerita dan pengembangan karakter Mulan terasa kurang, hanya bagus secara visual saja.
Meskipun baru saja dirilis, film ini sudah mendapatkan tanda-tanda yang kurang baik dari mulai rating IMDb yang saat ini berada di angka 5.6 dan kemungkinan masih akan merosot turun.
Akhir Kata
Itu dia beberapa film live-action yang tergolong sebagai film terburuk yang pernah dibuat. List ini Jaka kumpulkan dari rating yang didapatkan oleh masing-masing film.
Kualitas lagi-lagi memang hal yang sangat personal, dan bisa jadi kamu menyukasi salah satu bahkan semua film yang ada di daftar Jaka kali ini dan hal ini wajar-wajar saja.
Semoga informasi yang jaka bagikan kali ini bisa membuat kalian semua terhibur, dan sampai jumpa lagi di artikel-artikel selanjutnya.
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Restu Wibowo.