5 Film yang Sepi Penonton Padahal Dibuat Demi Fans, Terlalu Jelek?
Out Of TechSalah satu hal yang dipikirkan oleh eksekutif studio dan para produser sebelum memberikan lampu hijau untuk sebuah proyek film adalah, "Film ini bakal menghasilkan uang nggak, ya?".
Pasalnya, meskipun sudah menggandeng bintang ternama dan mengadaptasi serial favorit penonton, tetap saja sebuah film bisa gagal total.
Maka dari itu, cara lainnya adalah dengan mendengarkan apa yang diinginkan oleh pemirsa dan mencoba merealisasikannya, terutama keinginan para fans berat.
Didorong oleh keinginan untuk mendengarkan pemirsanya, produser film dan jajarannya akhirnya membuat film-film dibawah ini - yang nyatanya malah nggak banyak ditonton
Waduh, film-film apa saja, tuh? Nggak tanggungjawab banget fans nya!
Film yang Dibuat Demi Fans Tapi Malah Nggak Laku
Tahu sendiri kan, gimana hebohnya para penggemar kalau udah minta sebuah film untuk dibuat?
Semangat membara para fans berat inilah yang membuat beberapa produser film akhirnya menyerah dan membuat film sesuai dengan yang diinginkan.
Tapi, saat filmnya dirilis, malah nggak ada yang nonton filmnya, geng!
Alasannya macam-macam, dari promosi yang kurang bagus, diluncurkan di waktu yang gak tepat, atau bahkan... Filmnya jelek.
Penasaran gak sih, film apa aja? Langsung aja, inilah 5 film yang dibuat demi fans tapi malah sepi penonton!
1. Zoolander 2

Zoolander adalah sebuah film satir tentang industri fashion yang mengisahkan tentang seorang model pria yang dicuci otaknya untuk membunuh Perdana Menteri Malaysia.
Film pertama ini benar-benar lucu, diimprovisasi secara sempurna, dan bahkan memiliki banyak cameo. Peluncurannya 2 minggu setelah peristiwa 911 menyebabkannya menjadi sangat populer.
Well, tahu sendiri kan, kalau nggak semua film Hollywood bakal bagus ketika dibuat sekuelnya? Sama saja kasusnya dengan Zoolander.
Tapi, karena para fans menginginkan Zoolander 2, akhirnya sekuelnya pun dibuat.
Zonk banget, Zoolander 2 malah dibenci karena jokes nya yang basi dan cameo yang nggak guna. Ujung-ujungnya, sekuel ini malah menghasilkan uang lebih sedikit dari film pertamanya.
2. Hellboy II The Golden Army

Pada tahun 2004, sutradara Guillermo del Toro mengguncang dunia perfilman superhero dengan mengadaptasi karakter Dark Horse, Hellboy, ke layar lebar.
Dengan tone film yang gelap, gaya yang unik, dan fokus pada animatronik dan boneka ketimbang CGI, Hellboy berhasil menjadi film yang menonjol dan disukai para penonton.
Lanjutannya udah bisa ditebak dong, geng?
Yep, lagi-lagi fans minta dibuatkan film keduanya. Awalnya, eksekutif studio udah ragu karena Hellboy sebelumnya nggak menghasilkan pendapatan yang banyak-banyak amat.
Tetapi, kegigihan penonton yang cinta banget sama Hellboy terus-terusan 'memaksakan' keinginan mereka untuk melihat lanjutan Hellboy.
Akhirnya, studio pun mengalah dan membuat film Hellboy kedua.
Hasilnya? Nggak tahu deh, fans-fans itu kemana. Kecewa berat!
3. The BFG

Sejak adaptasi novel Charlie and the Chocolate Factory karya Roald Dahl pada tahun 1971, Hollywood mulai mengadaptasi novel anak-anak karyanya yang lain ke dalam bentuk film, kecuali The BFG.
Saat The BFG dibuat animasinya pada tahun 1989, banyak pembaca novel Dahl ingin melihat The Big Friendly Giant ini dalam versi live action.
Demi memenuhi keinginan para penggemar, Disney akhirnya membuat The BFG dengan disutradarai oleh Steven Spielberg.
Sedihnya, The BFG diluncurkan pada waktu yang nggak tepat, berbarengan dengan The Jungle Book, Alice Through the Looking Glass, Finding Dory, Zootopia, dan Captain America: Civil War.
Akibatnya, The BFG jadi terlupakan dan berakhir sebagai film dengan penghasilan terendah Spielberg.
4. Ghostbusters

Sebagai film komedi paling terkenal sepanjang masa, nggak heran jika Ghostbusters selalu diperebutkan oleh berbagai studio.
Bahkan, film Ghostbusters II juga nggak cukup untuk bernostalgia. Para penggemar masih ingin melihat lanjutan film ini.
Setelah berkutat dengan berbagai naskah selama hampir 20 tahun, Sony memutuskan untuk me-reboot Ghostbusters dengan pemburu hantu wanita sebagai tokoh utamanya.
Para penonton tidak senang akan ide perubahan gender ini, dan akhirnya memboikot film tersebut.
Trailernya yang nggak lucu, ketidakjelasan identitas film ini (remake atau sekuel), dan judulnya yang nggak jelas membuat penonton makin gak suka sama film ini.
5. Blade Runner 2049

Kelanjutan dari film Blade Runner yang dirilis pada tahun 1982 silam ini memang diharap-harapkan oleh berbagai kalangan.
Ketika diumumkan bahwa Blade Runner 2049 akan dibuat, semua orang sangat antusias menyambut kembalinya Harrison Ford ke perannya setelah 35 tahun.
Pokoknya, film ini sangat ditunggu-tunggu dan dianggap bisa mengulang film pertamanya yang dinilai sangat bagus.
Nyatanya, Blade Runner 2049 memang memukau secara visual, ceritanya kompleks dan menarik, semuanya begitu menggugah.
Tetapi, sama seperti Blade Runner sebelumnya, 2049 pun gagal.
Denis Villeneuve, sang sutradara, juga bingung mengapa film yang ditunggu-tunggu ini malah sepi penonton dan gagal meraup banyak untung.
Masih dipertanyakan mengapa sekuel sebagus ini juga tidak bisa menghasilkan keuntungan yang sepadan.
Akhir Kata
Penggemar memang aset penting dari sebuah karya, karena berkat fans lah sebuah film atau buku bisa terus terkenang dan bertahan dalam ingatan, meski sudah bertahun-tahun berlalu.
Tapi, bagaimanapun juga, memang harus hati-hati ya, dalam menuruti kemauan fans. Karena fans juga bisa berubah pikiran dan kecewa kalau film yang diharapkan ternyata nggak sebagus yang diperkirakan.
Kamu ada film lain dengan kasus serupa, geng? Coba share sama Jaka di kolom komentar, dong!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.