Untuk memproduksi sebuah karya film yang bagus, tentu saja para filmmaker membutuhkan biaya produksi yang sangat besar apalagi jika harus melibatkan kemunculan aktor ternama ataupun efek CGI khusus.
Sayangnya, nggak semua rumah produksi berani untuk mengeluarkan budget besar ketika memproduksi sebuah film, geng.
Bahkan, nggak jarang juga anggaran yang sudah ditetapkan di awal mendadak dipotong sehingga mau nggak mau produksi film harus tetap berjalan dengan budget yang tersisa.
Jika sudah begitu, maka cara paling gila sekali pun terpaksa dilakukan oleh para filmmakers untuk bisa menghemat biaya produksi seperti yang akan Jaka bahas berikut ini.
Cara Paling Gila yang Dilakukan Para Filmmakers Untuk Menghemat Biaya Produksi
Jika film berbudget fantastis memungkinkan para filmmakers untuk menyelesaikan produksi dengan hasil maksimal, maka lain halnya dengan film-film yang dibuat dengan anggaran sangat minim, geng.
Alhasil, beberapa cara paling gila berikut ini pun harus ditempuh oleh para filmmakers demi menghemat biaya produksi film. Apa sajakah itu?
1. Jalani Syuting Tanpa Izin - The Terminator (1984)
Izin tentu menjadi salah satu hal penting yang harus dikantongi oleh para filmmakers saat ingin menjalani syuting film di sebuah lokasi.
Namun, beberapa lokasi mungkin memiliki biaya sewa atau perizinan yang terlalu mahal sehingga membuat James Cameron, sutradara film The Terminator (1984) terpaksa menjalani syuting tanpa izin lho, geng.
Bahkan, Cameron dan sejumlah kru film lainnya lebih banyak menjalani proses syuting di malam hari agar nggak terdeteksi dan bisa menghindari membayar izin film.
Semua itu terpaksa dia lakukan karena film The Terminator memiliki budget yang sangat terbatas yaitu hanya $6.4 juta saja.
2. Menggabungkan Tiga Karakter Menjadi Satu - Deadpool (2016)
Kata siapa kalau film-film Marvel selalu dibuat dengan budget fantastis? Buktinya, proses pembuatan film Deadpool (2016) sampai harus membuat sang filmmakers memilih cara paling gila untuk menekan biaya produksi lho!
Hal itu lantaran kru film Deadpool harus menghadapi kenyataan pahit saat anggaran film harus dipotong sekitar $7-8 juta dari anggaran film tepat sehari sebelum produksi film dimulai.
Alhasil, Rheet Reese dan Paul Wernick selaku penulis skenario film Deadpool pun harus melakukan perubahan besar pada cerita yang telah dibuat.
Perubahan tersebut berupa penggabungan tiga karakter; Garrison Kane, Sluggo, dan Wire Down yang semula direncanakan tampil menjadi hanya satu saja yaitu Angel Dust yang diperankan oleh Gina Carano.
3. Mengubah Alur Cerita - Jurassic Park (1993)
Mengubah alur cerita mungkin menjadi hal yang nggak bisa lagi dihindari oleh para kru film bertemakan dinosaurus, Jurassic Park demi menghemat biaya produksi.
Pasalnya, adegan saat dinosaurus mengejar sebuah mobil keamanan di taman hiburan dinosaurus merupakan momen yang sebenarnya nggak direncanakan sejak awal.
Di buku aslinya, adegan tersebut merupakan momen saat pemeran protagonis melarikan diri dari dinosaurus dengan menggunakan rakit.
Namun, karena biaya untuk memproduksinya yang dianggap terlalu mahal, alhasil mengubah alur cerita pun menjadi cara yang mereka pilih.
4. Mendaur Ulang Footage Lama - Star Trek II: The Wrath of Khan (1982)
Berikutnya datang dari produski film fiksi ilmiah lawas berjudul Star Trek II: The Wrath of Khan yang tayang pada tahun 1982.
Berbeda dengan film pertamanya yang rilis pada tahun 1979, sekuel film ini sayangnya dibuat dengan anggaran yang harus dipotong sehingga para kru film terpaksa memilih cara gila untuk menghemat biaya.
Cara yang dipilih pun berupa mendaur ulang footage alias rekaman lama dari film pertamanya yang kemudian ditampilkan kembali di film ini.
Nggak tanggung-tanggung, lebih dari setengah film bahkan diambil dari set yang sama seperti film pertamanya lho.
5. Para Aktor Tidak Diberikan Fasilitas - The Purge (2013)
Jika di kebanyakan produksi film para aktor dan aktris diberikan fasilitas layak selama proses syuting berlangsung, maka lain halnya ketika film horor berjudul The Purge ini dibuat, geng.
Ethan Hawke, aktor utama yang memerankan karakter James Sandin di film ini bahkan nggak mendapatkan biaya akomodasi dan harus beristirahat di sofa milik teman sang produser untuk mengurangi biaya produksi.
Itu semua tentu nggak terjadi tanpa alasan, pasalnya film The Purge yang awalnya memiliki anggaran sebesar $8 juta kemudian dipotong menjadi hanya $3 juta saja.
6. Merancang Set Lokasi Semurah Mungkin - Dr. No (1962)
Merancang set lokasi dengan anggaran semurah mungkin tentu akan jauh lebih baik dibandingkan dengan menjalani syuting tanpa izin, tapi tetap saja hal ini membuat produksi film Dr. No (1962) jadi nggak maksimal.
Film pertama yang dibintangi oleh aktor James Bond ini pasalnya hanya memiliki anggaran sebesar $1 juta saja sehingga membuat para kru harus memutar otak untuk menekan biaya.
Alhasil, sang desainer produksi yaitu Ken Adam pun harus memadukan set lokasi dengan karya-karya vintage murah untuk menciptakan estetika yang lebih baik.
7. Menggunakan Bahan Seadanya untuk Makeup - Dallas Buyers Club (2013)
Yang terakhir ada film Dallas Buyers Club, di mana sang make up artist terpaksa menggunakan bubur jagung dan bahan makanan lain untuk menciptakan luka di wajah Matthew McConaughey.
Hal itu lantaran anggaran film Dallas Buyers Club mengalami pemotongan secara mendadak sebelum proses produksi dimulai.
Bahkan, kabarnya beberapa bahan makanan yang digunakan untuk menciptakan efek luka tersebut juga merupakan sumbangan dari ibu sang aktor lho, geng.
Akhir Kata
Nah, itulah tadi beberapa cara paling gila yang terpaksa dipilih oleh para filmmakers untuk menghemat biaya produksi film, geng.
Meskipun begitu, tapi beberapa film nyatanya masih mampu untuk meraih pendapatan box office yang lebih tinggi dari anggaran yang dikeluarkan meskipun respon negatif sepertinya sulit untuk dihindari.
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Shelda Audita.
