Film yang berubah karena perilaku buruk sutradara ternyata memang bisa terjadi, geng. Nggak cuma para aktor Hollywood yang bisa berperilaku buruk, bahkan sutradara pun bisa ikutan.
Karena perilaku buruk sutradara ini nggak cuma bikin film harus dirubah sebagian bahkan total. Sutradara karier dan reputasinya hancur setelah membuat film itu.
Bekerja di belakang layar yang harus mengarahkan selama proses produksi dari film tentu bukan hal yang mudah. Namun, bagaimana jadinya jika perilaku buruk mereka yang justru bikin produksi film terhambat?
Berikut ini adalah sejumlah daftar film yang berubah karena perilaku buruk sutradaranya. Simak baik-baik hingga selesai, ya.
Film yang Berubah Karena Kelakuan Buruk Sutradara
Skandal dan kontroversi di dunia Hollywood memang nggak pernah lepas mengelilingi para aktornya. Namun, juga kepada para sutradara yang bekerja di studio layar perak internasional itu.
Sikap egois hingga pemarah ditunjukkan para sutradara beperilaku buruk ini hingga mengakibatkan proses produksi film terhambat dan paling parah harus mengganti cerita film.
Langsung saja, ini dia sejumlah film yang berubah karena perilaku buruk sutradaranya. Bahkan ada film yang menang penghargaan loh!
1. Bohemian Rhapsody

Sutradara **Bryan Singer **sebenarnya sudah lama terkena tuduhan pelecehan seksual dan tindakan kriminal lainnya terhadap aktor di bawah umur.
Terlepas dari tuduhan yang sangat serius, tetapi ia terus bekerja di Hollywood tanpa banyak tekanan hingga tahun 2018.
Setelah munculnya gerakan #MeToo yang menuding wajah-wajah terkenal seperti Harvey Weinstein dan Kevin Spacey.
Tekanan publik akhirnya beralih pada Singer dan membuatnya dikeluarkan dari produksi film biografi Freddy Mercury, Bohemian Rhapsody.
Tentu saja penghentian Singer adalah yang benar, tetapi karena perilaku buruknya itu membuat proses produksi dari film peraih Oscar ini juga ikutan terdampak loh!
2. Jaws

Ingat Jaws tahun 1975, film hiu pembunuh terkenal (yang aslinya) disutradarai sutradara Dick Richards. Namun, meski film horor ini memenangkan penghargaan bergengsi, sayangnya kalah pamor saat itu.
Karena itu, pekerjaan pembuatan film Jaws diberikan kepada sutradara yang lebih muda dan kurang dikenal, Steven Spielberg! Lalu mengapa sutradara asli dari film ini dikeluarkan dari produksi?
Hal ini karena kelakuan sutradara Richards yang berulang kali menggunakan istilah "paus pembunuh." Hal itu akhirnya membuat kesal produser dan menggantinya dengan Spielberg.
Tentu saja kalau film ini dilanjutkan bersama Dick Richards, mungkin Jaws nggak dikenal dengan karakter hiu putihnya tetapi melainkan paus pembunuh alias Orca.
3. Ishtar

Film satu ini pada awal kemunculannya sukses nggak dipedulikan para penonton dan dilibas habis dengan kritik.
Pasalnya sang sutradara Warren Beatty ini mengubah naskah dan cerita dalam film ini untuk disesuaikan sepenuhnya pada penulis skenario, Elaine May.
Lantaran May sebelumnya nggak mendapatkan pengakuan pada karya Beatty sebelumnya yang terkenal yakni Reds. Jadi karena keegoisannya itu membuat film ini seperti buang uang saja.
Akhirnya film yang mengambil tempat syuting di padang gurun Maroko ini menghasilkan 100 jam rekaman yang gagal. Bahkan para kru film Maroko sama sekali nggak punya pengalaman bikin film dengan anggaran besar.
4. Brave

Sutradara film Brave bisa dibilang bukanlah orang yang berperilaku buruk ketika dia dikeluarkan dari film Pixar tahun 2012 ini.
Film ini diperkirakan akan menjadi film pertama dari Pixar yang akan dipimpin oleh sutradara wanita dan mendapatkan banyak publisitas positif dari publik.
Namun, berbeda dengan yang terjadi di balik pintu studio. Brenda Chapman yang diketahui memberikan ide cerita film berselisih pendapat dengan kepala perusahaan yakni John Lasseter.
Perbedaan kreatif itupun mengakibatkan sang sutradara dipecat untuk sisa proses pembuatan filmnya yang mengakibatkan adanya perbedaan kreatif produksi.
5. Fantastic Four

Kekurangan dari film ini yakni karena penulis dan sutradara film tersebut adalah Max Landis dan Josh Trank. Bahkan sutradara ini memperlakukan secara kejam aktornya.
Lantaran Landis terkena tuduhan serius selama gerakan #MeToo. Ditambah tingkah konyol Josh Trank di lokasi Fantastic Four 2015 segera membuat film itu diambil oleh studio.
Masalahnya pun banyak dari perubahan skrip yang terus-menerus, permusuhan terhadap bintang Miles Teller, menambah anggaran yang sudah diperpanjang, dan banyak lagi.
6. Heaven's Gate

Kalau sebelumnya banyak film yang harus berganti lantaran kelakuan buruk sutradaranya. Bagaimana jika kelakuan sutradara yang terlalu banyak menuntut alias perfeksionis.
Sutradara film perfeksionis ini membuat para pemain, kru, dan terutama produsernya menjadi gila dengan tuntutan anehnya yang terus meningkat. Bahkan aktor terlibat pertengkaran dengan sutradara tersebut.
Enam hari setelah syuting, produksi ditunda selama lima hari, anggaran film pun melonjak bahkan sebelum pembuatan film dimulai.
Sutradara bersikeras meminta kru untuk menghancurkan dan membangun kembali set karena nggak "terlihat benar" pada hari pembuatan film. Nggak kebayang sebanyak apa penggantian cerita film ini.
7. American History X

Meski para kritikus dan penonton menyambut baik film ini setelah dirilis bahkan hingga beberapa dekade setelah film dirilis. Namun, ada hal yang mengejutkan di balik proses produksinya.
Sang sutradara nggak ingin berurusan dengan film ini lagi setelah produksi, bahkan sutradara nggak menyukai filmnya. Tony Kaye awalnya meminta studio untuk memotong film tersebut menjadi selama 95 menit.
Bahkan sampai harus menyewa Edward Norton untuk membantu proses editing ulang film ini. Selama penuntutan ini Kaye harus mendapat jahitan lantaran kerap meninju dinding.
Hingga akhirnya, dirinya "digantikan" secara nggak resmi dalam proses akhir produksi film ini, geng. Demi jalan cerita film yang masih bisa diselamatkan dari keegoisannya.
Akhir Kata
Itu dia sejumlah film yang berubah karena perilaku buruk sutradaraya. Dari bahkan merubah film yang paling kecil hingga yang paling besar ada juga yang merubah narasi cerita.
Apakah menurutmu mereka semua memang patut untuk disalahkan karena perilaku buruknya? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya.
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Ilham Fariq Maulana