Sesuai namanya, film anak-anak tentunya dibuat untuk dinikmati oleh anak-anak juga.
Tetapi, bukan berarti film tersebut nggak harus menampilkan alur cerita yang bagus dan visual yang memukau bagi orang dewasa.
Animasi yang dibuat seadanya terasa nggak adil banget untuk kita, orang-orang dewasa yang seringkali harus mendampingi anak-anak kecil menonton sebuah film.
Kesuksesan film-film seperti The Lion King, Spirited Away, Toy Story, How To Train Your Dragon, dan beberapa film animasi anak-anak lainnya dalam mempersembahkan tontonan berbobot bagi semua usia seharusnya bisa menjadi standar bagi produser film serupa.
Sayangnya, hal itu nggak diperhatikan oleh film-film animasi berikut ini.
Cuma menyasar pasar anak-anak, film animasi ini seperti dibuat secara nggak niat. Penasaran? Yuk, cek daftarnya.
Film Animasi Anak-anak yang Gak Niat Dibuat
Jika sebelumnya Jaka pernah membahas tentang film anak-anak terbaik yang bisa dinikmati oleh orang dewasa juga, kali ini kita akan membahas kebalikannya.
Mentang-mentang dibikin cuma untuk anak-anak, film yang akan kita bahas kali ini bener-bener males banget untuk meningkatkan kualitasnya, geng.
Alur ceritanya yang meniru film lain, humor yang nggak berkelas, dan visualnya yang nggak kreatif malah bikin orang dewasa bete untuk nemenin anak-anak nonton film, seperti film berikut ini :
1. Sing (2016)
Cukup mengejutkan karena Sing masuk ke deretan film ini kan, geng?
Tapi, film animasi yang satu ini memang gagal untuk mencapai titik dimana sebuah film bisa dikatakan bagus, meski banyak premis yang potensial.
Salah satu kesalahan fatal Sing adalah alur ceritanya yang terlalu lama dan tidak istimewa.
Ending dari film ini pun begitu mudah diprediksi dan sebagai film musikal, Sing tidak menghadirkan pengisi suara yang benar-benar pandai bernyanyi.
2. Chicken Little (2005)
Dimulainya penggunaan CGI pada awal abad ke 21 membuat Disney yang kala itu masih berkutat pada media gambar tradisional berusaha mengimbangi Pixar dan Dreamworks dengan meluncurkan Chicken Little pada 2005.
Sayangnya, Chicken Little benar-benar berbeda dari film-film Disney lainnya dengan plotnya tentang penindasan.
Naskahnya dianggap tidak original karena terlihat jelas menggunakan budaya pop ala Dreamworks. Nggak Disney banget, deh.
Alur ceritanya tidak jelas dan beralih dari satu hal ke hal lainnya, visualnya juga kurang estetik dengan warna-warna membosankan dan bangunan yang biasa saja di sana sini.
Film ini benar-benar digarap dengan terburu-buru demi membuat Disney masuk ke jajaran produser film dengan CGI di masa itu.
3. Shark Tale (2004)
Dirilis hanya setahun setelah Finding Nemo, eksistensi Shark Tale tak ubahnya cuma sebagai kompetitor gagal saja.
Hal ini pun membuat banyak pihak meyakini bahwa film ini ingin mencoba peruntungan, dengan mengikuti jejak sukses Finding Nemo.
Dari segi jalan cerita, banyak sekali plot hole yang tidak terisi, serta awal dan akhir cerita yang tidak jelas.
Nama-nama besar seperti Will Smith, Robert De Niro, Martin Scorsese, dan bahkan Angelina Jolie pun tidak dapat menyelamatkan film ini.
Dengan visual tanpa pertimbangan matang, lucunya film ini sempat masuk nominasi Piala Oscar untuk Film Animasi Terbaik.
4. Sausage Party (2016)
Film yang satu ini cukup membingungkan. Sausage Party tampak menyasar penonton anak-anak, tetapi film ini ternyata memiliki banyak unsur dewasa dalam berbagai scene nya.
Gambaran vulgar, kata-kata kasar, dan jokes bernada seksual malah menghiasi film ini disana-sini.
Yang lebih parah lagi, orang dewasa pun tidak menikmati berbagai konten dewasa yang ada. Malah jijik deh, kesannya.
Padahal, ide film ini sangat menarik, yaitu menghadirkan cerita yang disajikan dari sudut pandang makanan yang hidup dan menggunakan CGI.
5. Norm of the North (2016)
Film animasi memang tempatnya imajinasi dan cerita-cerita fantasi bisa dikembangkan, namun Norm of the North seakan mengemasnya terlalu jauh.
Karakter utamanya yang merupakan seekor beruang kutub tidak dibuat dengan menarik - standar saja seperti beruang kutub kebanyakan.
Cerita tentang beruang kutub yang begitu santainya jalan-jalan di New York yang cerah cukup mengundang tanya akan keabsahan Norm sebagai seekor beruang kutub.
Karakter pendukung yang muncul di beberapa adegan juga nggak jelas perannya, cuma sekedar muncul dan nggak pernah kelihatan lagi.
Bahkan anak-anak pun kayaknya gak akan enjoy nonton film ini.
6. The Emoji Movie (2017)
Hujatan demi hujatan rasanya nggak pernah habis menghujani The Emoji Movie yang sepertinya sudah absolut menjadi salah satu film terburuk sepanjang masa dalam genre animasi.
Film yang secara terang-terangan meng-copy Wreck It Ralph dan The Lego Movie ini tidak punya pembelaan mengenai orisinalitas yang seharusnya mereka miliki.
Plot nya sendiri juga tidak menarik dan tampilan visualnya sangat menjemukan, kelihatan banget bahwa produser dan sutradaranya hanya menggunakan hype penggunaan emoji secara masif untuk bisnis.
Nyatanya? The Emoji Movie tidak bisa lari dari kritik pedas manapun.
7. Foodfight (2012)
Dari seluruh film di daftar ini, Foodfight jelas-jelas adalah film anak-anak yang paling gak niat dibuat.
Lihat saja visualnya yang membuat kita sulit mempercayai bahwa film ini dibuat pada tahun 2012.
Kualitas animasi yang parah ini menyebabkan karakter-karakternya terlihat mengerikan dan murahan.
Palet warna yang digunakan tidak membuat mata nyaman memandangnya, ditambah dengan gerakan mulut karakter yang nggak sinkron dengan dialog yang diucapkan.
Apapun yang ada dalam film ini malah menimbulkan perasaan cringe, sulit dipercaya bahwa karya seburuk ini diproduksi dengan anggaran USD65 juta. Gila, kan?
Ditambah lagi dengan fakta bahwa banyak nama besar membintangi film ini, rasanya itu hanya pemborosan belaka.
Akhir Kata
Film animasi mana yang menurutmu paling hancur, geng?
Well, dari daftar ini sekarang kita tahu bahwa masih ada film animasi yang lebih layak dihujat dari The Emoji Movie, geng. Setuju, nggak?
Ngomong-ngomong, jangan pernah ajak adik atau anak kamu nonton film-film nggak banget ini, deh.
Mending nonton film anak-anak terbaik sepanjang masa yang udah jelas-jelas oke.
