Industri perfilman, terutama Hollywood, selalu berhasil membuat film adaptasi yang diangkat dari novel, komik, hingga kisah mitologi.
Tapi, kesuksesan itu sangat jarang terlihat pada film adaptasi game yang selalu berujung mengecewakan, baik bagi pecinta film maupun pecinta game.
Video game seolah menjadi hal yang sangat sulit untuk diadaptasi ke dalam sebuah film. Sehingga nggak heran kalau hasilnya selalu nggak sesuai ekspektasi.
Lalu, kenapa film adaptasi game selalu hancur dan mengecewakan bagi para fansnya? Biar nggak penasaran, berikut Jaka rangkum alasannya, geng.
Alasan Film Adaptasi Game Selalu Hancur
Dibanding film adaptasi novel atau komik, film adaptasi game kerap mendapat penilaian yang jauh lebih buruk karena selalu dianggap gagal.
Tapi, mengapa film adaptasi game selalu mengecewakan dan nggak sesukses film adaptasi lainnya? Berikut alasannya, geng.
1. Durasi yang Dipersingkat

Game biasanya bisa diselesaikan dalam waktu yang lama, mungkin sekitar 10-14 jam, dan bahkan lebih lama lagi untuk game bergenre RPG. Ini belum termasuk side quest.
Sementara sebuah film rata-rata berdurasi sekitar 2 jam, atau maksimal 3 jam. Tapi durasi 3 jam pun bisa dibilang terlalu lama, geng.
Artinya, game memiliki kesempatan untuk membangun cerita lebih dalam dan detail ketimbang film berdurasi pendek yang biasanya menceritakan satu konflik tertentu saja.
Selain durasi panjang, game juga memiliki elemen tertentu untuk mendukung kedalaman cerita. Misalnya, game petualangan memiliki notes yang bisa dibaca di sepanjang game.
Notes ini biasanya memberikan detail cerita tentang latar belakang game tersebut. Sehingga akan sulit untuk diadaptasi menjadi film yang hanya berdurasi 2 jam.
2. Nggak Sesuai Alur

Sineas berhak mengubah aspek tertentu dalam game ketika mengadaptasinya menjadi sebuah film. Tapi bukan berarti penonton rela film tersebut melenceng jauh dari game-nya.
Memang sulit untuk benar-benar mengangkat film yang di adaptasi dari sebuah video game dengan alur cerita yang sangat mirip dan sesuai, geng.
Tapi, kalau sebuah film dibuat berbeda jauh dengan game, para pemain yang sebelumnya pernah memainkan video game tersebut tentu akan merasa kebingungan.
Hal ini terjadi pada film Resident Evil karena gamenya diawali dengan seseorang yang terjebak di suatu daerah yang dihuni zombie dan memiliki kelanjutan cerita di versi gamenya.
3. Salah Pilih Aktor

Setiap sutradara memiliki gayanya sendiri untuk memproduksi sebuah film. Hal inilah yang membuat mereka layak untuk memproduksi film box office populer.
Sayangnya, nggak semua sutradara berhasil memilih aktor yang tepat untuk membintangi film yang diangkat dari sebuah video game, geng.
Padahal, film adaptasi game memerlukan aktor yang tepat agar bisa memuaskan para penonton maupun penggemar game yang sebelumnya memainkan game terkait.
Kalau sampai dibintangi oleh aktor yang gagal memerankan karakter video game, maka sudah bisa dipastikan film tersebut juga akan sangat mengecewakan.
4. Perbedaan Elemen yang Ditawarkan

Game selalu menawarkan interaksi, sehingga kamu bisa memerankan suatu karakter dan berkesempatan untuk berinteraksi dengan dunia di dalam game tersebut.
Dalam game, hal yang menjadi perhatian bagi developer adalah cara untuk bisa menciptakan sebuah interaksi antara game dengan pemain secara memuaskan.
Sementara dalam film, elemen yang ditawarkan bukanlan interaksi, melainkan jalan cerita, adegan demi adegan, hingga musik yang bagus.
Itulah alasan mengapa banyak film adaptasi video game yang amburadul dan membuat penontonnya nggak puas sama sekali dengan film tersebut. geng.
5. Terlalu Mengandalkan Gimmick

Dibanding berfokus pada storyline game, film lebih cenderung mengandalkan gimmick. Misalnya, memasukkan adegan yang fantastis, bahkan terkesan bombastis.
Memang wajar, tapi adegan semacam itu sering kali nggak digarap dengan baik sehingga terasa nggak natural, bahkan menimbulkan kesan berlebihan, geng.
Selain itu, sebuah film yang diangkat dari game juga sering dibintangi oleh aktor populer dengan harapan bisa mendongkrak popularitas film tersebut.
Dengan gimmick semacam itu, film adaptasi game tetap gagal dan mengecewakan karena nggak membangun alur yang sesuai meski dibintangi aktor terkenal.
Akhir Kata
Itu tadi alasan kenapa film adaptasi game selalu gagal dan berujung mengecewakan bagi para penikmat film maupun penggemar gamenya, geng.
Kebanyakan film yang diadaptasi dari game mengangkat cerita tersendiri dan justru sangat nggak sesuai dengan alur cerita dari game yang diadaptasinya.
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Tia Reisha.