7 Film Adaptasi Video Game Paling Amburadul, Gak Usah Dibikin Sekalian!
Out Of TechSiapa yang sudah nggak sabar nonton film Sonic the Hedgehog? Meskipun trailer film ini sempat banyak dihujat, revisi dari desain Sonic berhasil mendapat sambutan hangat.
Sebagai adaptasi seri game legendaris dari Sega, banyak banget pihak yang meragukan film ini akan memiliki hasil yang memuaskan.
Film dan video game memang merupakan media yang nggak pernah bisa akur, seperti yang dapat dilihat dari sederetan film adaptasi video game yang hasilnya kacau, geng!
7 Film Adaptasi Video Game Paling Amburadul
Jaka akui, sifat video game yang interaktif membuat video game itu sulit diterjemahkan ke media film yang memang hanya bersifat satu arah.
Tapi, menurut Jaka adaptasi gagal ini juga sepertinya disebabkan oleh pembuat film yang sepertinya gagal paham akan esensi dari game yang mereka angkat di film.
Nggak percaya? Coba kalian tonton 7 film adaptasi video game paling amburadul berikut. Pasti kalian akan tercengang saking jeleknya, geng!
1. Super Mario Bros. (1993)

Film Super Mario Bros. adalah film adaptasi video game pertama yang dibuat Hollywood. Sayangnya, tren ini diawali dengan sangat buruk, geng.
Mengadaptasi cerita Mario dan Luigi ke film memang sulit tapi penulis naskah ini melakukan kesalahan fatal dengan membawa elemen science fiction ke dalam film.
Di sini, kedua tokoh tersebut digambarkan sebagai tukang pipa yang tinggal di New York yang tiba-tiba ditransportasi ke sebuah alternate universe.
Alih-alih dari berevolusi dari kera, manusia di dunia tersebut berevolusi dari dinosaurus yang semuanya dikuasai oleh diktator bernama Bowser, geng!
Sangat disayangkan kalau franchise video game dari Nintendo yang legendaris ini dipermalukan dengan film yang kualitasnya sangat jongkok ini.
2. Street Fighter (1994)

Dirilis di waktu yang berdekatan dengan Super Mario Bros., film adaptasi game fighting terbaik Street Fighter sayangnya harus menemui nasib yang sama.
Dari penampilan dan kostum yang digunakan oleh karakter di film ini, bisa ditebak kalau Street Fighter memiliki kesan murahan yang sangat kental, geng.
Dengan dialog dan naskah yang sangat nggak masuk akal dan hanya mengandalkan special effect, Jaka nggak heran kalau film ini akhirnya gagal di pasaran.
Agak disayangkan karena sebenarnya film ini lumayan setia dengan game aslinya, hanya saja eksekusinya benar-benar nggak dipedulikan sama sekali.
3. Doom (2005)

Doom berhasil menjadi salah satu game FPS terbaik sepanjang masa bukan karena ceritanya, tapi karena gameplay yang cepat yang juga sarat kekerasan.
Sayangnya, sedikit dari elemen tersebut yang muncul di film adaptasi Doom di tahun 2005 yang bertempat di sebuah stasiun penelitian remang-remang di Mars.
Keberadaan aktor Dwayne 'The Rock' Johnson dan Karl Urban agak membantu tapi sayangnya, film ini tetap saja nggak terselamatkan, geng.
Selain sebuah adegan pendek di mana film ini menggunakan sudut pandang first person seperti game aslinya, sangat sedikit hal yang menarik dari film ancur ini.
4. Assassin's Creed (2016)

Memasuki abad 21, Hollywood mulai mencurahkan dana yang nggak sedikit dalam membuat film adaptasi game tapi kualitasnya tetap saja jongkok, geng.
Contohnya bisa dilihat di film Assassin's Creed yang meskipun melibatkan banyak figur berbakat, nggak berhasil menghasilkan karya yang memuaskan.
Sebagai game open world berskala besar, mustahil untuk meringkas cerita dari game tersebut ke dalam 1 film saja yang membuat plot dari film ini sangat sulit diikuti.
Setidaknya, Assassin's Creed berhasil menampilkan elemen parkour khas dari game aslinya tapi satu adegan keren nggak cukup untuk menopang satu film, geng!
5. Max Payne (2008)

Sebagai karya yang banyak mengambil inspirasi dari genre noir, seharusnya seri Max Payne dari Rockstar nggak terlalu sulit untuk diangkat menjadi film.
Sayangnya, ternyata hidup nggak segampang itu dan film Max Payne harusnya mengikuti jejak film adaptasi game lainnya masuk ke tong sampah, geng!
Aktor utama Mark Wahlberg tampil jauh dari maksimal dan meskipun efek slow motion menjadi elemen utama di gamenya, film ini terlalu rakus menggunakan efek tersebut.
Sinematografi dan beberapa adegan tembak-tembakan yang ada di film memang patut diacungi jempol tapi ceritanya cuma bisa bikin Jaka geleng-geleng.
6. Mortal Kombat: Annihilation (1997)

Nggak semua film itu dibuat dengan niat untuk menjadi sebuah mahakarya seni. Ada yang dibuat murni untuk hiburan seperti film adaptasi Mortal Kombat di tahun 1995.
Diadaptasi dari seri game fighting brutal Mortal Kombat, film tersebut berhasil membawa elemen cheesy norak dari gamenya ke layar dalam jumlah yang tepat.
Sayangnya, keseimbangan tersebut handur di sekuel Mortal Kombat: Annihilation yang menambahkan sekumpulan karakter dan plot yang nggak penting.
Ibaratnya seperti keripik kentang, film Mortal Kombat hanya bisa dikonsumsi dalam jumlah sedang. Selebih itu langsung bikin muak, geng!
7. The House of the Dead (2003)

Di dunia film, sutradara Uwe Boll memiliki reputasi atas hobinya mengadaptasi game menjadi film jongkok dan hobi ini dimulai dari film The House of the Dead.
Meskipun menggunakan nama yang sama, nggak ada elemen cerita dari game ini yang muncul di film dan digantikan oleh cerita zombie generik.
Ketidakmampuan Boll sebagai sutradara juga terlihat di adegan film yang terpotong-potong tidak jelas dan membuat cerita film ini sangat sulit diikuti.
Anehnya, Boll juga kukuh memasukkan adegan slow motion ke film meskipun adegan tersebut terlihat sangat janggal di film keseluruhan, geng!
Akhir Kata
Itulah daftar 7 film adaptasi video game paling amburadul dari Jaka. Sayangnya, sampai saat ini tradisi ini masih saja sering berlanjut, geng.
Makanya, Jaka khawatir banget soal film Uncharted yang saat ini sudah memasuki tahap produksi karena Jaka suka banget dengan gamenya.
Apakah kalian pernah menonton film di atas? Apa film adaptasi video game lainnya yang menurut kalian amburadul? Share di kolom komentar ya!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Fikri Harish