Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki tingkat pertumbuhan pengguna internet yang tinggi. Meski demikian, tingkat kesadaran pengguna internet Indonesia akan bahaya serangan malware masih sangat rendah. Sedangkan pengguna internet di Indonesia selalu meningkat secara signifikan setiap tahunnya, namun rata-rata mereka tidak mengetahui resiko bahaya saat mengakses internet itu sendiri.
Menurut data dari Ponemon Institute, 81 persen pintu masuk serangan malware adalah melalui aplikasi browser. Namun rupanya, ada 5 pintu masuk lain yang bisa digunakan malware untuk menginfeksi perangkat gadget. Apa sajakah itu? Yuk simak daftarnya berikut ini.
5 Pintu Masuk Malware Agar Dapat Menginfeksi Perangkat Gadget
1. Situs Porno

Iklan-iklan tersebut umumnya berasal dari pihak ketiga yang tak aman. Banyak file yang disertasi malware akan masuk dan dapat terinstal ke perangkat gadget tanpa kita sadari, file-file tersebut dilaporkan banyak tersimpan pada iklan situs porno. Iklan yang berisi malware ini disebut sebagai malvertising.
Penyebaran malvertising ini semakin besar setiap harinya, penyebabnya adalah karena kebiasaan pengguna internet yang abai dalam hal keamanan internet, juga karena pemasang iklan yang tak terlalu serius terhadap kontennya.
2. Aplikasi Bajakan

Virus/malware dapat disusupkan ke dalam aplikasi bajakan untuk menjebak penggunanya. Salah satu bahaya yang diakibatkan oleh virus ini adalah pencurian data. Saat kita menginstal aplikasi bajakan yang telah disusupi malware maka data-data di dalam perangkat menjadi taruhannya. Malware tersebut dapat mencuri informasi seperti e-banking, kartu kredit, dan file-file media seperti foto atau video.
3. File Subtitle

Biasanya file subtitle ini paling banyak diakses oleh pengguna film bajakan yang didapat melaui situs-situs download film illegal. Perusahaan tersebut juga menjelaskan jika terdapat lebih dari 200 juta aplikasi pemutar video yang rentan terkenal eksploitasi virus ini, salah satunya adalah VLC dan Kodi.
4. Printer

Mula-mula malware ini akan masuk melalui kartu jaringan, kemudian menginfeksi BIOS. Setelah itu malware akan masuk ke ruang penyimpanan yang tersimpan dalam printer. Malware tersebut selain bisa merusak perangkat hardware juga dapat mencuri data-data penting di dalam komputer.
5. Sistem operasi

Sistem operasi yang terinfeksi ini akan memudahkan penyebaran malware di seluruh sistem, termasuk menganggu kinerja perangkat hardware seperti hard disk, CPU, dan Motherboard. Oleh karena itu, pilihlah sistem operasi yang aman seperti Linux atau jangan menggunakan sistem operasi ataupun aplikasi yang bajakan.