Buat para investor pemula, perlu tahu cara investasi reksadana. Apalagi saat ini reksadana menjadi salah satu produk investasi yang diminati.
Selain investasi obligasi dan investasi saham, reksadana memiliki daya tarik tersendiri lantaran risiko yang lebih kecil dibandingkan investasi lainnya.
Dulu kalau kita ingin berinvestasi reksadana kita harus pergi mengunjungi perusahaan manajer investasi.
Nah, zaman digital sekarang kita bisa berinvestasi reksadana secara online yang lebih cepat dan mudah.
Cara Mudah Investasi Reksadana Online
Seperti yang kita tahu, passive income ada banyak cara dan jenisnya. Salah satunya menggunakan investasi, seperti menabung emas atau lainnya.
Salah satu produk investasi yang diminati saat ini adalah reksadana, selain berisiko kecil juga mudah untuk mendapatkannya.
Apalagi saat ini sudah ada banyak aplikasi investasi online yang menyediakan produk investasi ini.
Produk Investasi Reksadana Online
Ada beberapa macam jenis produk reksadana yang harus kamu ketahui. Perbedaan dari produk reksadana ini juga dilihat berdasarkan dari risiko yang dimilikinya.
Pasar saham atau ekuitas
Campuran
Pendapatan tetap
Pasar uang
Urutan di atas Jaka buat berdasarkan tingkat risiko tertinggi hingga terendah. Meski memiliki risiko yang tinggi, jenis reksadana pasar saham bisa menghasilkan cuan yang lebih besar dibanding jenis produk reksadana lainnya.
Reksadana campuran dan pendapatan tetap memiliki risiko yang rendah, tetapi imbal hasil atau return yang diberikan tidak terlalu besar.
Untuk kamu yang berada di usia 21 tahun-30 tahun, disarankan untuk memilih jenis reksadana pasar saham atau ekuitas lantaran imbal hasil yang lebih besar.
Perbedaan Investasi Reksadana dan Investasi Saham
Perbedaan investasi reksadana dan investasi saham atau trading saham adalah pada siapa yang mengelola uang kamu.
Jika trading saham, maka kamu sendiri yang mengelola dana kamu. Artinya, kamu sendiri yang menentukan mau membeli saham dari emiten mana.
Sedangkan, reksadana pasar saham atau ekuitas, dana kamu dikelola oleh manajer investasi yang telah ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jadi, kamu seperti menabung di bank tapi tidak dipotong bunga atau biaya administrasi bulanan. Menarik, bukan?
Kamu cuma perlu setor uang kamu setiap bulannya dan pastikan hal tersebut kamu lakukan secara rutin.
Kamu juga bisa menentukan besaran angka yang ingin diinvestasikan. Selanjutnya manajer investasi yang menentukan uang kamu mau diinvestasikan ke mana.
Namun, perlu diperhatikan hal ini tergantung kamu memilih di mana atau platform apa yang kamu pilih untuk transaksi reksadana kamu.
Ada juga yang menggunakan sistem auto invest dari rekening kamu. Meski kamu memilih reksadana ekuitas atau saham, tidak semua uang kamu diinvestasikan ke saham.
Ada juga beberapa persennya yang diinvestasikan ke pasar uang dan pendapatan tetap. Jadi, risiko merugi tidak terlalu besar.
Sebagai contoh, saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) beberapa waktu lalu masuk ke zona merah atau sedang menurun lantaran pandemi Covid-19.
Ada beberapa produk reksadana ekuitas yang tetap cuan. Ini karena ada manajer investasi yang membantu kamu mengelola dana kamu.
Situs dan Aplikasi Investasi Reksadana Online
Untuk memulai investasi reksadana dengan uang Rp100 ribu kamu bisa menggunakan situs dan aplikasi reksadana online berikut ini.
Pada dua aplikasi di bawah ini ada banyak perusahaan manajer investasi dan kamu bisa tentukan kamu mau pilih perusahaan manajer investasi mana untuk mengelola dana kamu.
Kamu juga tidak perlu pusing. Kamu cuma perlu setor uang kamu dan biarkan layaknya menabung di bank.
Imbal hasil bisa kamu cek setahun sekali. Kalau kamu memilih produk yang benar pasti untung. Pastikan kamu juga melakukan simulasi investasi terlebih dulu.
1. Bareksa
Bareksa adalah salah satu tempat beli reksadana online yang bisa kamu pilih dan terpercaya.
Selain lewat website, Bareksa juga bisa diakses melalui aplikasi baik itu Android maupun iOS. Apabila kamu mau mencoba, bisa download di link berikut:
Bareksa menjual beragam jenis reksadana. Mulai dari reksadana konvensional sampai syariah.
Adapun untuk produknya, yakni ada reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, campuran, dan reksadana indeks/ETF (biasanya untuk perusahaan).
Selain itu Bareksa menyediakan produk yang sangat menarik, yakni SBN atau Surat Berharga Negara (SBN) yang merupakan produk obligasi pemerintah.
Untuk proses pembeliannya pun sangat mudah. Kamu hanya perlu mengisi profil risiko investasi dan biodata diri seperti scan KTP dan scan Rekening Buku Tabungan.
Setelah data lengkap, kamu tinggal menunggu persetujuan untuk proses transaksi. Biasanya proses persetujuan atau approval memakan waktu 2x24 jam.
Di Bareksa kamu bisa melakukan investasi dengan nominal yang kecil mulai dari Rp100 ribu. Namun, beberapa produk ada yang minimalnya Rp150 ribu.
2. IPOTFUND
Berikutnya ada IPOTFUND yang saat ini sudah menggandeng sekitar 250 lebih manajer investasi.
Sama seperti Bareksa, di sini tersedia empat jenis produk reksadana, yaitu reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, dan reeksadana pasar uang.
Untuk pendaftarannya pun cukup mudah, kamu bisa membuka situs resmi Indo Premier lalu mengisi formulir pendaftaran.
Di IPOTFUND kamu juga sudah bisa memulai investasi dengan uang yang kecil, yaitu Rp100 ribu (tergantung produk).
Bagaimana Cara Memulai Investasi Reksadana Online?
Cara memulai investasi reksadana cukup mudah. Namun, apabila kamu masih pemula dalam melakukan investasi reksadana perhatikan cara memulai investasi reksadana online berikut ini:
1. Pilih perusahaan manajer investasi yang memiliki total dana kelolaan yang besar.
Manajer investasi adalah perusahaan yang telah mendapatkan izin dari pemerintah Indonesia untuk mengelola dana melalui investasi portofolio efek.
Portofolio efek maksudnya adalah produk-produk pasar uang dan pasar modal. Memilih perusahaan manajer investasi yang memiliki total dana kelolaan yang besar.
Di mana perusahaan tersebut telah dipercaya oleh para investor-investor. Total dana kelolaan adalah total dana yang dikelola perusahaan manajer investasi tersebut.
2. Imbal hasil harus melebihi bunga deposito bank.
Cek besaran bunga deposito bank yang terbaru, kemudian bandingkan dengan imbal hasil reksadana yang akan kamu pilih tersebut.
Pastikan imbal hasil reksadana yang kamu dapatkan harus lebih dari bunga deposito bank per tahun.
Kamu dapat mengeceknya dengan membuka situs seperti Bareksa atau melihatnya di koran-koran ekonomi.
3. Imbal hasil dalam kurun 1 tahun hingga 10 tahun setidaknya berjumlah dua kali lipat dari angka pertama yang diinvestasikan.
Saat kamu memilih produk reksadana, kamu harus lihat berapa imbal hasil dalam kurun waktu 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahunnya.
Jangan sampai 1 tahun imbal hasil positif, tetapi setelah 3 tahun malah menurun. Seperti ini contohnya:
Produk reksadana seperti di atas sebaiknya dihindari. Lebih baik kamu pilih produk seperti ini:
Akhir Kata
Itulah dia penjelasan lengkap cara investasi reksadana online untuk pemula. Cukup mudah dan jelas bukan? Apabila kamu mencari aplikasi P2P Lending bisa simak di artikel berikut:
Pastikan kamu mengetahui dengan benar produk reksadana yang kamu pilih agar seterusnya bisa cuan. Ikuti terus informasi menarik lainnya dari JalanTikus.com.
Baca juga artikel seputar Out of Tech atau artikel menarik lainnya dari Ilham Fariq Maulana.
