Apakah kamu sudah pernah mendengar teknologi yang bernama Big Data? Mungkin istilah ini masih asing di Indonesia tetapi di luar negeri teknologi ini sudah lama dikembangkan. Misalnya saja, pada tahun 2012, pemerintah Amerika Serikat mengalokasikan dana 200 Juta dolar Amerika untuk mengembangkan teknologi ini.
Lantas, seperti apakah sebenarnya Big Data itu? Nah, pada kesempatan kali ini Jaka akan membahas soal teknologi yang katanya bisa jadi 'penyelamat dunia streaming' masa depan. Yuk langsung aja simak artikelnya.
BACA JUGA
6 Akuisisi Bernilai Paling Fantastis Dalam Industri Teknologi
10 Fakta Seputar Dunia Teknologi yang Jarang Diketahui
MENGERIKAN! 5 Teknologi Ini Paling Berpotensi Memusnahkan Umat Manusia
Apa Itu Big Data?
Dari namanya, teknologi ini berhubungan dengan
jumlah data yang besar. Peningkatan jumlah pengguna internet membuat data yang ada juga makin banyak. Jika tidak diatasi, bisa terjadi ledakan data. Nah, teknologi Big Data inilah yang disebut-sebut bisa menjadi solusinya. Dengan Big Data, data disimpan dalam jumlah yang besar untuk kemudian dianalisa sehingga bisa menghasilkan
rekomendasi tindakan yang harus dilakukan.
Benarkah Big Data adalah teknologi yang bisa mengatasi hal tersebut?
Kembali pada contoh di Amerika Serikat, promosi Big Data gagal dan banyak orang tidak menganggapnya sebagai teknologi tepat guna. Pada tahun 2015, Big Data tidak masuk dalam teknologi yang berguna dalam
review sebuah perusahaan konsultan teknologi terpercaya Gartner.
Review tersebut mengevaluasi berbagai teknologi dari segi perkembangan, pemasaran dan kegunaan serta cara menciptakan inovasi terbaru. Big Data
dianggap termasuk teknologi yang tidak berkembang sehingga tidak banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Penyebab utama kegagalan perkembangan Big Data adalah buruknya citra teknologi ini sejak awal diluncurkan. Banyak orang berpendapat bahwa Big Data adalah sebuah pengumpulan data yang tidak perlu. Selain itu, banyak yang mengkritisi bahwa teknologi ini adalah sebuah
pengumpulan data yang tidak perlu. Citra yang buruk itu membuat banyak pihak tidak melihat kelebihan Big Data.
Padahal cecara teknis, teknologi Big Data ini
hebat dan bisa berguna. Mari kita lihat pengalaman Netflix.
Penerapan Teknologi Big Data Saat Ini di Indonesia
Baru-baru ini di Indonesia sendiri teknologi Big Data sudah diterapkan oleh
Jakarta Smart City. Namun jauh sebelum itu, sejak tahun 2013, Netflix menggunakan teknologi Big Data untuk mengumpulkan data yang banyak. Netflix sendiri tidak menggunakan istilah Big Data karena citranya yang buruk dan menggantinya dengan nama
'data visualization'. Dengan teknologi ini, Netflix sukses besar dan banyak digunakan oleh pengguna internet untuk menonton film, serial TV, atau
streaming hal lain. Salah satu penyebabnya adalah Netflix dengan tepat memberikan rekomendasi kepada penggunanya
berdasarkan data yang disimpan dalam viewing history mereka.
Pengalaman Netflix menunjukkan bahwa Big Data mempunyai potensi untuk menjadi teknologi yang berguna. Syarat yang utama adalah data mudah untuk diakses. Kemudahan diakses ini akan menjadikan sebuah data menjadi berguna. Potensi ini dikuatkan oleh pernyataan Matthew C. Harding, seorang pakar data terkemuka. Ia menggunakan Big Data untuk menjawab berbagai persoalan energi, lingkungan, dan kesehatan. Ia mengatakan bahwa Big Data adalah teknologi yang bisa membuat manusia menentukan pilihan yang lebih baik.
Akhir Kata
Teknologi Big Data memang belum banyak digunakan dan dianggap tidak tepat guna. Hanya saja, penilaian itu berdasarkan citra buruk Big Data sejak dirilisnya. Sebagai teknologi, Big Data bisa menjadi jawaban atas berbagai persoalan di masa depan. Kalau menurut kamu sendiri bagaimana guys?
ARTIKEL
TERKAIT
Gokil! Ini 10 Prediksi Nama Android P dari Makanan Manis Dunia
3 Aplikasi Ini Bisa Bikin Android Kamu Lebih CANGGIH dari iPhone
5 Game Dengan Penghargaan Terbanyak di Dunia
7 Aplikasi Android Terbaik di Bawah 10MB
Insomnia? 5 Aplikasi Android Ini Bisa Jadi Pengantar Tidur
APPS TERKAIT
Buzz Up! - Viral Videos
5.1.2