Begini Cara Mengetahui Batas Umur SSD Mudah dan Simpel
SoftwareStorage yang digunakan pada PC dan laptop saat ini, umumnya ada dua jenis. Yang pertama yaitu hard disk, lalu kedua ada teknologi terbarunya yaitu SSD. Keduanya sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan sebagai storage.
Berbeda dengan hard disk, SSD sudah tidak lagi mempergunakan platter. Karena beda teknologi ini, rupanya kita jadi bisa mengetahui batas umur SSD. Kira-kira seperti apa caranya? Yuk simak selengkapnya!
Cara Mengetahui Batas Umur SSD Mudah Dan Simpel

Dilansir melalui PCWorld. Pada hard disk, platter untuk meyimpan data bisa kamu gunakan berkali-kali. Bebas, hingga nantinya platter tersebut mengalami kerusakan yang biasa disebut sebagai bad sector.
Karena hal tersebut, tentunya akan sulit memprediksi umur hard disk. Hanya bisa berdasarkan kesehatan hard disk saja, apabila dirasa sudah tidak 100% maka baiknya mulai dilakukan back up.

Hal ini tidak terjadi pada SSD. Setiap chip flash memory, memiliki batas berapa kali untuk diprogram. Karena proses operasi read dan write pada SSD, nantinya akan membuat isulator mengalami erosi. Hal ini menyebabkan chip flash memory tidak bisa dipakai.
Chip flash memory pada SSD umumnya mempergunakan tipe yang disebut MLC, kependekan dari Multi-Level Cell. Maksudnya, sel di dalam chip flash memory mampu menyimpan 2 bit data. Umumnya tipe chip ini, bisa menangani sekitar 3000 kali diprogram ulang.
Namun akhir-akhir ini para produsen beralih ke tipe chip yang disebut TLC, kependekan dari Triple-Level Cell. Sama maksudnya seperti sebelum, hanya saja tiap sel kali ini mampu menyimpan lebih banyak yaitu 3 bit data. Namun hal ini membuat umurnya jauh lebih pendek. Umumnya tipe chip ini menangani sekitar 1000 kali diprogram ulang.

Inti dari ini semua, ada batas umur SSD. Biasanya diukur dengan satuan Terabytes Written (TBW). Namun terkadang banyak manufaktur yang tidak menginformasikan hal ini, sehingga SSD kita akan mendadak mati saat melewati angka tersebut.
Contohnya pada SSD milik Samsung, mereka menginformasikan bahwa SSD miliknya mampu bertahan hingga 300TBW tergantung dari kapasitas SSD yang dipilih. Lalu melalui software utilitisasinya, kamu bisa melihat sudah terpakai berapa TBW.

Apabila sudah mendekati batas TBW yang ditulis manufaktur, maka artinya umur SSD tidak akan lama lagi. Selain dengan software utilitisasi bawaan, kamu juga bisa mengeceknya mempergunakan software utilitisasi pihak ketiga seperti CrystalDiskInfo.
Setelah melihat artikel di atas, sekarang kita tahu bahwa batas umur SSD berbeda dengan hard disk. Hard disk bisa dipakai selama platter tidak masalah, namun pada SSD ada batas berapa kali pakainya. Semoga bermanfaat ya!
Pastikan juga kamu membaca artikel terkait SSD atau tulisan menarik lain dari Putra Andalas.
Banner: ShutterStock