Penggunaan aplikasi pendeteksi virus Corona (COVID-19), kini menjadi salah satu solusi baru yang dinilai efisien bagi sejumlah negara di dunia.
Terlebih dengan semakin mengganasnya virus paling mematikan ini, tentu bukanlah suatu hal mudah jika proses pelacakan hanya dilakukan secara manual tanpa bantuan teknologi.
Berangkat dari permasalahan tersebut, makanya nggak heran jika saat ini ada cukup banyak deretan aplikasi pelacak virus COVID-19 yang diharapkan dapat membantu mengurangi rantai penyebaran virus.
Lalu, apa sajakah aplikasi-aplikasi tersebut? Yuk, simak daftar aplikasi pendeteksi virus Corona selengkapnya berikut ini!
1. Corona 100m

Aplikasi pendeteksi virus Corona yang pertama yaitu Corona 100m yang dikembangkan oleh seorang pria Korea bernama Bae Won Seok.
Aplikasi yang dapat diinstal pada HP Android ini memungkinkan pengguna untuk melihat pasien yang terinfeksi virus mulai dari tanggal, kewarganegaraan, jenis kelamin, usia, hingga tempat pasien berkunjung.
Nggak hanya itu saja, lewat aplikasi ini juga pengguna dapat melihat seberapa dekat jarak mereka dengan pasien Covid-19 tersebut sehingga bisa lebih waspada dan menghindari tempat-tempat yang terdampak virus Corona, geng.
Menariknya, sebulan setelah diluncurkan pada 11 Februari tahun 2020 lalu di Google Play Store, aplikasi Corona 100m mampu menduduki peringkat ke-6 dari daftar 15 unduhan teratas di Google Play Korea Selatan.
Namun sayangnya, menurut pantauan Jaka saat menulis artikel ini, aplikasi Corona 100m tersebut nggak bisa kamu temukan di Google Play region Indonesia, geng.
2. Close Contact Detector

Nggak mau kalah dengan Korea Selatan, pemerintah China pun turut meluncurkan sebuah aplikasi pendeteksi virus Corona bernama Close Contact Detector.
Aplikasi yang dikembangkan oleh Korporasi Grup Teknologi Elektronik China (CETC) bersama dengan Kantor Umum Dewan Negara ini dihadirkan untuk membantu memeriksa penggunanya apakah telah berkontak langsung dengan pengidap virus Corona atau tidak.
Selain itu, aplikasi ini juga ditujukan untuk para staf medis, penumpang dan kru transportasi umum yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk kontak fisik dengan pengidap COVID-19.
Nantinya untuk memanfaatkan aplikasi ini pengguna harus memindai kode QR di smartphone layaknya seperti layanan pembayaran Alipay atau platform media sosial, WeChat.
Nggak hanya itu, pengguna juga perlu mendaftarkan diri mereka terlebih dahulu dengan cara mencantumkan nomor telepon, nama, hingga nomor ID kependudukan yang akan digunakan untuk melacak lokasi penggunanya di masa lalu.
Sayang, serupa dengan aplikasi sebelumnya, Jaka nggak bisa menemukan keberadaan aplikasi Close Contact Detector ini di Google Play Store.
3. Xiaomi XiaoAI

Aplikasi pendeteksi virus Corona yang terakhir yaitu XiaoAi buatan perusahaan teknologi raksasa China, Xiaomi.
XiaoAi sendiri sebenarnya merupakan aplikasi asisten AI milik Xiaomi yang hampir mirip seperti Siri ataupun Google Assistant.
Namun, seiring dengan merebaknya wabah virus Corona yang semakin parah serta teori konspirasi COVID-19 yang terus tersebar, Xiaomi pun akhirnya menambahkan shortcut alias pintasan khusus di aplikasi buatannya itu.
Shortcut tersebut yaitu Real-Time Pnemonia Epidemic yang dapat membantu pengguna untuk terus up-to-date dengan perkembangan terbaru virus Corona.
Fitur ini sendiri dapat diakses dengan cara mengatakan perintah "real-time pnemonia epidemic" di aplikasi XiaoAi dan informasi terbaru terkait virus Corona akan tampil.
Namun menurut kabar yang beredar, aplikasi XiaoAi ini hanya tersedia untuk HP Xiaomi dengan MIUI versi Tiongkok saja.
4. PeduliLindungi (Aplikasi Pendeteksi Virus Corona Buatan Indonesia)

Datang dari aplikasi lokal buatan anak bangsa, PeduliLindungi adalah aplikasi rancangan Kominfo dan Kementerian BUMN untuk mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia.
Sesuai dengan namanya, aplikasi ini mengandalkan kepedulian dan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasi saat berpergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan.
Aplikasi ini bekerja dengan cara merekam informasi yang dibutuhkan menggunakan konektivitas bluetooth pada handphone pengguna. Kemudian akan saling bertukar data ketika ada HP lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di database PeduliLindungi.
Tidak seperti daftar aplikasi sebelumnya, aplikasi PeduliLindungi ini sudah bisa kamu install lewat Google Play Store secara gratis, lho!
Download aplikasi pendeteksi virus Corona PeduliLindungi.
5. COVID Symptom Study

Berikutnya ada aplikasi COVID Symptom Study buatan developer Zoe Global Limited yang berkolaborasi dengan para ilmuwan di King's College London.
Aplikasi ini sendiri berfungsi untuk membantu mengurangi penyebaran COVID-19 yang merupakan salah satu pandemi terburuk dalam sejarah. Caranya, pengguna memberikan laporan secara mandiri mengenai gejala ataupun kondisi sehari-hari meskipun dalam keadaan sehat.
Dengan begitu, aplikasi ini akan melacak penyebaran virus Corona berdasarkan data yang telah di-input para penggunanya.
Aplikasi ini diharapkan bisa dipakai untuk kepentingan negara dalam memberantas penyebaran virus, terutama di Inggris yang belakangan ditemukan mutasi virus COVID-19 jenis baru yang kabarnya lebih mematikan.
Buat kamu yang tertarik mencobanya, aplikasi COVID Symptom Study ini bisa didownload melalui Play Store atau dengan meng-klik link di bawah ini.
Download aplikasi COVID Symptom Study.
6. TraceTogether

Datang dari aplikasi milik negara Singapura, TraceTogether bisa dibilang memiliki kesamaan dan fungsi yang mirip dengan aplikasi PeduliLindungi buatan Indonesia.
Aplikasi ini berperan untuk memerangi penyebaran virus COVID-19 melalui pelacakan kontak berbasis komunitas. Di mana, aplikasi ini akan memberi tahu pengguna jika dicurigai terpapar virus melalui kontak dekat dengan pengguna TraceTogether lainnya.
Sama dengan PeduliLindungi, aplikasi ini juga memanfaatkan konektivitas bluetooth untuk menyimpan data dan akan otomatis dihapus setelah 25 hari.
Aplikasi ini juga sudah tersedia di Play Store dan dapat digunakan untuk masyarakat yang tinggal di Singapura.
Download aplikasi TraceTogether.
7. AC19

Terakhir ada aplikasi deteksi virus Corona buatan Pemerintah Iran bernama AC19, yang dirilis di tengah krisis nasional karena menjadi salah satu negara yang paling terkena dampak COVID-19.
Aplikasi ini sendiri kabarnya sempat muncul di Play Store namun akhirnya dihapus kemungkinan karena klaim yang menyesatkan. Di mana, aplikasi ini mengklaim dapat mendeteksi infeksi COVID-19 yang sebenarnya tidak mungkin dilakukan lewat aplikasi.
Sebelum dihapus dari Play Store, beberapa pengguna pun sempat menuding Pemerintah Iran memanfaatkan ketakutan warga akan COVID-19 sehingga menginstall aplikasi dan mengumpulkan nomor telepon dan lokasi pengguna.
Akhir Kata
Nah, itulah tadi beberapa aplikasi pendeteksi virus Corona yang saat ini banyak digunakan di sejumlah negara yang terjangkit virus mematikan tersebut, geng.
Meskipun tidak dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus COVID-19 pada tubuh seseorang, namun informasi data yang diberikan para pengguna tentunya cukup membantu pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ini.
Jadi, yuk, kita bantu pemerintah khususnya Indonesia untuk menghentikan penyebaran virus ini!
Baca juga artikel seputar Virus Corona atau artikel menarik lainnya dari Shelda Audita.