Apakah kalian adalah salah satu dari jutaan pengguna media sosial TikTok? Meskipun baru berumur 3 tahun, popularitas layanan yang satu ini sudah sangat besar, geng!
Berdasarkan data dari situs Sensor Tower, aplikasi TikTok bahkan menjadi aplikasi paling banyak didownload kedua di dunia di tahun 2019 loh.
Bagi TikTok dan ByteDance, tahun 2019 memang tahun yang sangat mantap. Pertanyaannya, akankah mereka bisa melanjutkan kesuksesan mereka di tahun 2020?
5 Alasan Kenapa TikTok Tidak Akan Menghilang di 2020
Coba bayangkan, di tahun 2019, jumlah download TikTok berhasil mengungguli media sosial populer lainnya seperti Facebook dan Instagram, geng!
Hanya aplikasi chatting WhatsApp yang berhasil mengungguli TikTok dan hal ini menunjukkan bagaimana popularitas TikTok sudah meroket di 12 bulan terakhir.
Demam TikTok ini juga sudah terasa di Indonesia di mana banyak selebriti dan tokoh publik lainnya yang muncul di TikTok, seperti mantan Wapres Jusuf Kalla.
Nah, melihat kepopuleran TikTok, di sini Jaka akan membahas 5 alasan kenapa TikTok akan tetap populer di 2020!
1. Cerita Kesuksesan Lil Nas X dan Old Town Road

Jalan kepopuleran di dunia musik sekarang sudah sangat berubah, geng. Di awal abad 21, ada kompetisi menyanyi seperti Indonesian Idol dan sekarang ada TikTok.
Coba saja lihat kasus rapper Lil Nas X yang lagunya Old Town Road bertengger di puncak tangga langgu Billboard selama 19 minggu.
Lagu tersebut berhasil memecah rekor lagu Despacito yang ada di posisi yang sama selama 17 minggu dan semuanya gara-gara TikTok loh.
Lil Nas X mengubah lagu tersebut menjadi meme Yee Yee Juice di TikTok yang membantu lagu tersebut menjadi populer di kalangan remaja.
Melihat kesuksesan Lil Nas X, Jaka prediksi akan banyak musisi yang ingin menapak jalan yang sama yang akan membuat TikTok semakin rame, geng!
2. Konten TikTok yang Muncul di Instagram dan Twitter

Jaka pribadi nggak menggunakan TikTok tapi Jaka jadi kenal dengan banyak video viral di TikTok berkat Instagram.
Melalui fitur Explore di Instagram, Jaka bisa melihat video Kombucha Girl dan video Mr. Sandman Cat yang sempat viral, geng.
Banyak juga kenalan Jaka yang nggak menggunakan TikTok tapi jadi kenal juga dengan video di atas karena ada yang menyebarkan di Twitter.
Bisa dibilang, dunia media sosial itu bersifat subsidi silang dan banyak konten yang muncul di satu layanan akhirnya disebarkan ke layanan lain.
Jaka prediksi banyak pengguna Instagram dan Twitter yang jadi tertarik ke TikTok berkat sistem ini yang akan membuat TikTok semakin besar di 2020.
3. Usaha TikTok Untuk Menjauh dari China

Saat ini, hal yang agak dikhawatirkan terkait dengan TikTok, terutama di Amerika Serikat, adalah negara asalnya yaitu China.
Sekarang memang dunia Barat sedang terlibat masalah dengan China di masalah keamanan negara seperti di kasus sengketa Huawei yang sekarang masih berlanjut.
TikTok juga sudah sadar akan masalah ini dan di akhir tahun 2019, mereka menyatakan akan mencari markas baru di luar China, geng!
Dilansir dari Business Insider, TikTok dikabarkan sedang memperhitungkan beberapa kota seperti Singapore dan London untuk markas baru mereka.
Ini menunjukkan kalau TikTok dan pemilik mereka ByteDance serius dalam mengembangkan bisnis mereka yang membuat TikTok patut diperhitungkan di tahun 2020.
4. Bintang YouTube yang Migrasi ke TikTok

Saat Microsoft meluncurkan layanan live-streaming Mixer untuk menyaingi Twitch, mereka dibekali dengan strategi sakti, geng!
Mereka langsung mengontrak Tyler 'Ninja' Blevins, salah satu streamer video game paling terkenal, secara eksklusif ke layanan mereka.
Walhasil, jutaan pengikut setia Ninja juga ikut migrasi ke Mixer dan Microsoft langsung mendapatkan banyak pelanggan baru dalam sekejap.
Hal ini juga dapat dilihat di TikTok di mana mulai banyak YouTuber terkenal yang pindah ke TikTok seperti David Dobrik.
Jaka prediksi tren ini akan berlanjut ke 2020 yang membuat pengguna YouTube lambat laun berpindah ke TikTok.
5. TikTok Masih Terbatas di Pengguna Remaja

Tren sosial seringkali dimulai dari remaja sebelum mewabah ke golongan yang lebih tua dan kita sudah melihat hal ini terjadi beberapa kali.
Facebook awalnya digunakan oleh komunitas anak kuliah di Amerika dan sekarang malah rata-rata digunakan oleh kaum senior.
Instagram juga memiliki nasib yang sama di mana layanan tersebut dimulai dari golongan muda sebelum akhirnya sekarang juga digunakan oleh ibu-ibu.
Saat ini, pengguna TikTok rata-rata masih terbatas di Gen Z dan sebagian Milenial tapi ada kemungkinan besar akan mengikuti tren sebelumnya, geng.
Kalau misalnya Jusuf Kalla saja sudah muncul di TikTok, nggak menutup kemungkinan orangtua kalian juga nantinya akan ikut meramaikan TikTok juga.
Akhir Kata
Itulah, geng, 5 alasan kenapa TikTok akan tetap populer di 2020. Penerus media sosial Vine ini sepertinya akan bisa mengalahkan kesuksesan Vine.
Jangan terkejut kalau di tahun ini, kalian mulai melihat ibu-ibu yang sedang naik bis atau kereta malah sibuk ngecek TikTok, geng!
Bagaimana pendapat kalian mengenai TikTok? Apakah menurut kalian bisa tetap populer di 2020? Share di kolom komentar ya!
Baca juga artikel seputar Media Sosial atau artikel menarik lainnya dari Fikri Harish