Dalam situasi apapun, di manapun, dan kapanpun, bergunjing tidak dapat dibenarkan. Terang saja, ngomongin kejelekan orang bukanlah hal yang baik.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kegiatan berghibah memberikan kepuasan tersendiri lantaran rasa kepo dan nyinyiran kita jadi tersalurkan.
Di zaman sekarang sih, menggosipkan orang lain bukanlah perkara besar - tetapi lain ceritanya jika kamu hidup di zaman dulu.
Pada abad ke-16, ada sebuah alat bernama Scold's Bridle yang dijamin bikin semua orang kapok berghibah, terutama kaum hawa.
Apa sih, sebenarnya Scold's Bridle? Yuk mari kita cari tahu bersama, geng~
Asal Usul dan Sejarah Scold's Bridle
Alat ini pertama kali digunakan pada tahun 1567 di Skotlandia dan Inggris beserta negara koloninya, geng.
Scold's Bridle digunakan oleh pengadilan untuk menghukum wanita-wanita yang disebut melakukan pelanggaran, yakni yang cerewet, kasar, atau menyebarkan aib.
Selain pengadilan, umumnya pemasangan Scold's Bridle seringkali dilakukan atas permintaan suami atau anggota keluarga lainnya, loh.

Wanita-wanita kelas bawah yang mulutnya ember, rusuh ketika berbicara, serta dianggap merepotkan - atau bahkan dicurigai sebagai penyihir - akan dipaksa menggunakan topeng dari besi tersebut supaya nggak bisa ngomong.
Disebut juga sebagai "The Gossip's Bridle", topeng ini dilakukan untuk membuat pemakainya tunduk dan takluk sekaligus menghilangkan kemampuan mereka untuk berbicara dan berpendapat, geng.
Nggak cuma bikin malu, topeng ini juga sangat menyiksa ketika dikenakan, sehingga dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan menimbulkan trauma fisiologis.
Itu aja? Nggak, dong. Wanita penggosip yang sedang memakai Scold's Bridle kemudian digiring ke seluruh kota supaya mereka malu dan bertobat atas tindakan mereka yang suka bergunjing atau bahkan memfitnah.
Bentuk Scold's Bridle
Bentuk alat ini umumnya menyerupai moncong dengan kerangka besi yang menutupi kepala, ada pula yang benar-benar berbentuk topeng.
Ukurannya kira-kira sekitar 5,1 centimeter x 2,5 centimeter dan dimasukkan ke dalam mulut dan ditekan ke bawah di atas lidah, bahkan seringkali dipaku di lidah.

Kebayang kan, nggak enaknya? Apalagi, efek sampingnya juga beragam dari air liur berlebih hingga rasa lelah pada mulut.
Jenis Scold's Bridle juga bermacam-macam geng, ada yang punya duri atau ujung tajam yang mampu mengoyak lidah pemakainya jika mulut bergerak sedikit saja. Ngeri banget!
Hukuman ini benar-benar kejam karena nggak cuma bikin orang yang dihukum nggak bisa ngomong sama sekali, tetapi makan juga nggak mungkin dilakukan, geng.
Wanita yang Dihukum Menggunakan Scold's Bridle
Penasaran kan, siapa wanita yang jadi 'korban' Scold's Bridle?
Wanita bernama Dorothy Waugh, seorang Quaker - anggota sekre Kristen teraniaya - disebut menjadi orang pertama yang merasakan kekejaman Scold's Bridle.
Ia diseret ke hadapan hakim karena secara terbuka memberitakan "iman yang menistakan" dan berbicara menentang walikota Carlisle, sebuah kota di Inggris yang terletak di selatan perbatasan Skotlandia.
Setelah menjalani hukuman, Waugh bersaksi pada tahun 1656 bahwa Scold's Bridle yang benar-benar berat itu memiliki tiga batang besi yang menutupi wajahnya dan satu batang lainnya dimasukkan ke mulutnya.
Waugh juga mengatakan walikota saat itu hendak menjadikannya contoh untuk orang-orang lain. Malu dan nyiksa banget, geng!
Akhir Pemberlakuan Hukuman Scold's Bridle
Menurut Lancaster Castle, hukuman Scold's Bridle sudah tidak diberlakukan lagi pada awal abad ke-17 walau sudah mulai menyebar ke berbagai negara Eropa seperti Jerman dan Belgia, geng.
Namun, The Vintage News menyebut ada penemuan Scold's Bridle yang berasal dari abad ke-19.
Memang sih, informasi seputar berakhirnya penggunaan Scold's Bridle sebagai hukuman agak simpang siur karena sejarah yang kurang lengkap.
Kini, topeng besi tersebut disimpan di Markisches Museum yang terletak di Berlin, Jerman - seperti dimuat Boombastis.
Akhir Kata
Waduh, serem banget ya, geng, hukuman buat tukang ghibah di masa lampau? Coba kalau diberlakukan di Indonesia saat ini, pasti tiap hari ada aja yang kena hukuman!
Meski menimbulkan efek jera yang luar biasa, Scold's Bride dinilai kurang manusiawi karena lebih mirip penyiksaan daripada hukuman.
Duh, mending hindari ghibah-ghibah gak penting deh, nggak bagus juga! Kalau belum bisa, ya kurangi sedikit-sedikit aja. Hehehe.
Baca juga artikel seputar Unik atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.