Pratama Arhan, pemain muda berbakat asal Indonesia, baru-baru ini menjadi sorotan setelah teman dari mantan pacarnya mencemoohnya dengan menyebutnya miskin dalam sebuah siaran langsung di media sosial. Meskipun kontroversial, Pratama Arhan telah membuktikan bahwa kekayaan seseorang tidak selalu tercermin dalam penampilan atau tindakan mereka.
Dalam siaran langsung tersebut, seorang teman dari mantan pacar Pratama Arhan menyebutnya sebagai "si miskin" dalam sebuah sindiran yang mendapat perhatian publik. Namun, fakta-fakta menunjukkan bahwa Pratama Arhan, yang berusia 21 tahun, memiliki pendapatan dan kekayaan yang mengesankan.
Salah satu sumber utama kekayaan Pratama Arhan berasal dari gajinya sebagai pesepak bola yang bermain untuk tim Jepang, Tokyo Verdy. Menurut sumber yang dikutip dari Bolatimes, Pratama Arhan menerima bayaran sekitar Rp500-600 juta per tahun. Jika kita menguraikannya lebih rinci, pendapatan mingguan Pratama Arhan mencapai sekitar Rp10 juta, atau sekitar Rp41 juta per bulan.
Jelas terlihat bahwa pendapatan sebesar ini menunjukkan bahwa Pratama Arhan tidak bisa disebut miskin. Bahkan, pendapatannya sekitar 20 kali lipat dari Upah Minimum Regional (UMR) di Yogyakarta. Keberhasilannya di Liga 2 Jepang dan karier sepakbolanya yang cerah adalah bukti nyata bahwa Pratama Arhan adalah salah satu pemain muda berbakat yang memiliki potensi besar dalam dunia sepakbola.
Meskipun cemoohan temannya telah menarik perhatian publik, Pratama Arhan telah membuktikan bahwa kekayaan seseorang tidak selalu terlihat dari penampilan fisik atau status sosial. Ia adalah contoh yang hidup bagaimana dedikasi dan kerja keras dalam bidang yang dicintai dapat membawa kesuksesan, bahkan pada usia yang masih muda. Pratama Arhan adalah inspirasi bagi generasi muda untuk tidak menyerah dan mengejar impian mereka, terlepas dari apa yang orang lain katakan.