Pendiri PlayStation Tolak Metaverse, Sebut Tak Berguna

Konsep metaverse yang dicanangkan induk perusahaan Facebook, Meta, memang disambut dengan sangat antusias oleh banyak pihak, termasuk para perusahaan teknologi besar dunia.

Meski demikian, hal itu sepertinya tidak berlaku bagi Ken Kutaragi, geng. Buat yang belum tahu, Ken Kutaragi adalah orang pertama yang mendirikan perusahaan PlayStation, lho.

Alih-alih mendukung dunia virtual yang lagi booming tersebut, Kutaragi justru menyatakan bahwa metaverse adalah suatu hal yang menurutnya tidak berguna.

"Berada di dunia nyata sangat penting, tapi metaverse coba mereplikasi pengalaman nyata di dunia virtual. Saya tidak melihat itu adalah sesuatu yang berguna," ujar Ken Kutaragi, dilansir dari Bloomberg News, Rabu (26/01/2022).

Meski terdengar revolusioner, pria berusia 71 tahun itu merasa tidak melihat perbedaan antara metaverse dengan forum diskusi online yang biasa dipakai untuk berbincang-bincang.

"Anda lebih suka menjadi avatar yang dipercantik daripada diri sendiri? Itu pada dasarnya tidak ada bedanya seperti situs di forum online anonim," imbuhnya.

Pendiri Playstation Tak Suka Konsep Metaverse A82fe

Sumber foto: PlayStation

Kutaragi pun tanpa ragu menolak keras gagasan yang dicetuskan oleh perusahaan induk Facebook tersebut. Selain itu, ia juga mengaku tidak suka dengan kehadiran VR atau virtual reality, geng.

Menurutnya, perangkat teknologi tersebut justru membuat para pemain memiliki batasan untuk bergerak di dunia nyata.

"Headset hanya akan mengurung Anda di dunia nyata, dan saya tidak setuju dengan konsep itu. Headset hanya akan menganggu," katanya.

Bagi Kutaragi, metaverse bukanlah konsep yang tepat untuk masa depan. Dirinya lebih merasa bahwa masa depan akan lebih membutuhkan situasi di mana data-data dapat muncul di dunia nyata seperti hologram.

Kutaragi lalu menjelaskan bahwa idenya itu justru berbanding terbalik dengan konsep metaverse, di mana metaverse akan membawa manusia ke dunia virtual.

Sementara konsep hologram yang ia katakan adalah sebaliknya, yaitu membawa objek virtual seperti data-data ke dunia nyata.

Ken Kutaragi sendiri diketahui pertama kali mendirikan perusahan video game Sony Group Corp pada 1993 silam.

Pencipta PlayStation ini sekarang sedang menjabat sebagai chief executive officer untuk Ascent Robotics Inc, perusahaan artificial intelligence yang berbasis di Tokyo.

Ascent Robotics yang didirikannya itu adalah sebagai penggambaran soal misi hidupnya di masa depan. Ia mengaku ingin memadukan dunia nyata dengan dunia maya dengan sehalus mungkin.

Sumber foto: Bloomberg

Walaupun menolak keras konsep metaverse, unit Sony PlayStation sendiri memang sedang mengembangkan headset VR untuk mengantisipasi tren di masa yang akan datang.

Namun teknologi yang dikembangkan Ascent Robotics jauh berbeda, di mana mereka akan membangun sistem robotiknya untuk mengubah objek dunia nyata menjadi data yang dapat dibaca komputer.

Gagasan utamanya adalah untuk menciptakan robot yang jauh lebih cerdas dan lebih fleksibel untuk melakukan berbagai macam tugas yang lebih rumit.

Kutaragi tidak sendirian, sebelumnya, CEO Niantic John Hanke juga mengungkapkan ketidaksukaannya dengan ide metaverse di masa depan.

Hanke bahkan menyebut kalau metaverse adalah mimpi buruk bagi para pemain game.

"Sebagai bagian dari masyarakat, kita dapat berharap bahwa dunia tidak berubah menjadi tempat yang mendorong pahlawan fiksi ilmiah untuk melarikan diri ke dunia virtual," ujar Hanke seperti yang dilansir dari Gizmodo.

Jadi gimana, geng, kamu sendiri mendukung konsep metaverse atau lebih sepakat dengan perkataan pendiri PlayStation, nih? Sampaikan pendapatmu, ya!

Baca juga artikel seputar Ragam atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.