Memiliki utang tidak selamanya berarti bahwa negara tidak stabil secara finansial - pada kenyataannya, beberapa negara dengan ekonomi terkuat di dunia memiliki banyak utang, loh.
Sebagai contoh, Indonesia tercatat memiliki utang senilai kurang lebih 6,079 triliun rupiah per Agustus 2020. Banyak banget, ya?
Namun, ternyata utang sebesar itu hanyalah 34,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan nasional yang diperoleh Indonesia pada tahun 2020, sehingga tidak membahayakan negara.
Akan tetapi, negara-negara yang ada di daftar Jaka berikut memiliki utang yang parah banget lantaran angkanya mepet banget, bahkan melebihi pendapatan nasionalnya pada tahun yang sama.
Nggak percaya? Yuk, lihat daftarnya berdasarkan data terbaru dari World Economic Outlook yang dirilis International Monetary Fund (IMF) pada Oktober 2020 lalu.
Kamu bakal lihat sendiri kalau negara maju sekalipun utangnya lebih melilit daripada Indonesia, geng!
10. Britania Raya - 98,15% dari PDB

Sejak krisis keuangan yang dialami Inggris pada tahun 2008 dan resesi global setelahnya, utang Britania Raya terus-menerus meningkat.
Langkah-langkah penghematan yang diberlakukan oleh pemerintah pun tidak berpengaruh banyak.
Sejak pandemi melanda, perekonomian negara ini juga mengalami pasang surut akibat kebijakan lockdown yang berubah-ubah.
Hal itu juga diperparah dengan mantapnya Britania Raya untuk meninggalkan Uni Eropa yang membuatnya harus beradaptasi dengan ketidakstabilan keuangan.
Saat ini, utang nasional Britania Raya diperkirakan mencapai 2,97 triliun dollar AS atau setara dengan 42 kuadriliun rupiah yang senilai 98,15% dari PDB-nya saat itu.
9. Zambia - 99,72% dari PDB

Keterpurukan Zambia soal utang rupanya karena manajemen ekonomi yang buruk dan dugaan korupsi di pihak Presiden Edgar Lungu yang menyebabkan beban utang Zambia meningkat beberapa tahun terakhir.
Saking parahnya, pada tahun 2020 tercatat bahwa total utang Zambia hampir sama dengan keseluruhan PDB negara pada 2020, yakni 99,72%.
Keadaan tersebut diperburuk dengan terhentinya produksi tembaga negara yang membuat Zambia tidak henti-hentinya meminjam uang, termasuk kepada China di mana utang mereka kepada Negeri Bambu itu mencapai 25% dari total seluruh utang.
Beruntungnya, pandemi COVID-19 membuat Zambia dapat menunda pembayaran utangnya, tapi dengan angka 19,16 miliar dollar AS atau sejumlah 276 triliun rupiah pasti sulit dibayar tuntas, geng.
8. Belgia - 103,81% dari PDB

Besar pasak daripada tiang, negara pertama dengan besaran utang yang lebih besar daripada pendapatan adalah Belgia.
Sama seperti Inggris, krisis finansial pada 2008 juga menempatkan Belgia pada posisi yang sulit.
Kedatangan virus Corona pada 2020 juga membawa Belgia jatuh lebih dalam hingga untuk pertama kalinya utang negara tersebut mencapai 630 miliar dollar AS yang berarti sekitar 9,08 kuadriliun rupiah.
Utang sebesar itu berarti memiliki persentase sebesar 103,81% dari pendapatan nasionalnya, geng. Wow ....
7. Amerika Serikat - 106,78% dari PDB

Sebelum wabah COVID-19, Amerika Serikat menikmati ekspansi ekonomi terlama hingga di tahun 2014 mampu pulih dari resesi besar-besaran yang terjadi pada 2007 dan 2009.
Well, tahun 2020 adalah cerita berbeda untuk semua negara, termasuk Amerika Serikat yang utangnya mengalami kenaikan tajam, bahkan melampaui pendapatan hingga mencapai 106,78% dari GDP.
Negara adidaya sekalipun tak berdaya di hadapan utang senilai 27,29 triliun dollar AS yang senilai dengan 393 kuadriliun rupiah.
6. Spanyol - 106,91% dari PDB

Sejak tahun 2009, Uni Eropa telah mengawasi Spanyol untuk memastikan negara tersebut mengelola anggarannya secara bertanggung jawab akibat defisit anggaran nasional yang parah.
Spanyol akhirnya dapat memperbaiki itu pada tahun 2019, tapi pandemi COVID-19 menjegal langkah Spanyol karena adanya pengeluaran yang meningkat secara signifikan dan utang negara naik ke rekor tertingginya.
Negara tersebut tercatat memiliki hutang sebesar 1,6 triliun dollar AS, yang berarti sekitar 23 kuadriliun rupiah dan senilai 106,91% dari PDB nya.
5. Prancis - 110,01% dari PDB

Keputusan Prancis untuk mencoba mengurangi kerugian yang disebabkan oleh virus Corona dengan pinjaman tambahan merupakan sebuah pemborosan yang semakin membuat utangnya membengkak.
Utang yang menjerat Prancis pun tak main-main, angkanya bahkan kini sudah melonjak ke angka 3,2 triliun dollar AS yang jika dirupiahkan menjadi 46 kuadriliun rupiah.
Bertahan dengan utang yang melampaui pendapatan nasionalnya, yakni 110,01% dari PDB, pemerintah Prancis punya PR besar untuk tetap menjaga keberlangsungan negara.
4. Portugal - 130,27% dari PDB

Setelag diselamatkan oleh Uni Eropa di tengah krisis keuangan berkepanjangan pada 2011, perekonomianPortugal tumbuh dengan sangat cepat.
Bahkan negara yang masuk dalam kategori negara terdamai di dunia itu mengalami surplus anggaran sebesar 45% pada tahun 2019.
Sayangnya virus COVID-19 kembali memakan korban. Gabungan resesi akibat pandemi dan sisa utang publik Portugal-lah yang membawa utangnya menjadi 130,27% dari PDB pada tahun 2020.
Utang Portugal sendiri diketahui senilai 323 miliar dollar AS atau 4,6 kuadriliun rupiah.
3. Italia - 148,84% dari PDB

Italia kurang berprestasi selama dua dekade terakhir dalam hal kinerja ekonomi yang mengakibatkan terbatasnya pertumbuhan dan kurangnya sumber daya untuk menangani dampak perubahan iklim.
Apesnya lagi, Italia berada di episentrum awal wabah Corona di Eropa yang mengantarnya ke resesi terburuk sejak Perang Dunia II.
Tak ayal utangnya tumbuh hingga 148,84% dari total PDB pada tahun 2020 dengan angka sebesar 3,2 triliun dollar AS yang setara dengan 46 kuadriliun rupiah.
Utang ini nantinya akan terus bertumbuh karena Italia akan menerima pinjaman dan hibah dari Dana Pemulihan Uni Eropa dalam jumlah besar, geng.
2. Lebanon - 167,21% dari PDB

Lebaron berada dalam lingkaran setan utang karena akumulasi utangnya yang besar sejak perang saudara pada tahun 1975-1990 dan pemerintahnya yang memperioritaskan mengumpulkan pundi-pundi pribadi daripada memperbaiki negara.
Bahkan, setengah dari pendapatan Lebanon dihabiskan untuk membayar bunga pinjaman.
Tentu saja sekarang negara tersebut juga terdampak oleh COVID-19 yang menyebabkannya mengalami krisis ekonomi yang sangat parah.
Total utang nasional Lebanon sendiri senilai 105,9 miliar dollar AS, kurang lebih 1,5 kuadriliun rupiah, 167,21% lebih tinggi dari pendapatan nasionalnya tahun lalu.
1. Jepang - 177,08% PDB

Jerat-jerat utang juga melanda Jepang secara gila-gilaan dengan angka mencapai 177,08% dari PDB nya, menyebabkannya jadi nomor satu di deretan negara dengan utang terparah di dunia.
Jepang memang tumbuh menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia, tetapi dengan krisis keuangan global dan sejumlah bencana domestik membuat Jepang susah payah untuk membayar utangnya.
Apalagi karena ada pandemi, Olimpiade 2020 yang awalnya diharapkan bisa menambah pundi-pundi Jepang malah dibatalkan. Kondisi mereka semakin terpuruk dengan jumlah utang yang makin menumpuk.
Meski negara Matahari Terbit itu dapat pulih dari resesi akibat COVID-19 hingga mampu memulihkan pertumbuhan ekonominya ke angka 5%, bayang-bayang utang bukan berarti hilang, geng.
Akhir Kata
Pernah nyangka bahwa negara-negara besar juga punya utang yang nggak kalah besarnya? Sekarang kamu tahu, geng!
Yah, gimana lagi. Memang sebuah negara pada dasarnya nggak bisa hidup tanpa adanya bantuan sama sekali dari negara lain dan institusi internasional, termasuk utang-utang yang diberikannya.
Baca juga artikel seputar Negara atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.
Simak juga beberapa artikel menarik lainnya dari Jalan Tikus berikut ini:
Viral Fitur Deep Nostalgia di MyHeritage Bisa Hidupkan Foto, Keren Apa Serem?
Heboh Pakai Aplikasi Helo Bisa Dapet Cuan Kilat, Tipu-tipu Nggak Tuh?
7 Artis ini Punya Anak Berkebutuhan Khusus, Dibesarkan Penuh Kasih Sayang!
Inilah Republik Sakha, Gudang Berlian Super Dingin di Rusia!