Ini Dia 7 Negara Terkaya di Dunia, Kecil Tapi Super Tajir

Jika sebuah negara kaya, maka penduduknya akan semakin sejahtera dan memiliki fasilitas dari pemerintah untuk rakyat yang tentunya bagus dan berkualitas.

Namun, bagaimana kita bisa tahu bahwa negara tersebut benar-benar kaya atau tidak?

Jangan hanya berpacu pada Produk Domestik Bruto (PDB), geng, karena kita harus membagi jumlah PDB tersebut dengan jumlah penduduk untuk mengetahui negara mana yang benar-benar kaya.

Pasalnya, sebuah negara bisa memiliki PDB yang besar karena rakyatnya banyak, tetapi pendapatan per masyarakatnya kecil karena jumlah pendudukannya yang banyak.

Oleh sebab itu, negara yang benar-benar kaya adalah negara dengan populasi sedikit yang tetap mampu menghasilkan PDB yang besar.

Nggak cukup kaya raya, geng, negara-negara ini juga mampu bertahan di situasi ekonomi yang sulit sekalipun, bahkan banyak negara kecil yang masuk, loh.

Siap-siap kaget, karena banyak yang kecil-kecil cabe rawit, geng!

7. Norwegia

Norwegia adalah negara penghasil minyak bumi terbanyak di Eropa Barat, ini berarti mereka bisa terus berjaya sebagai raja minyak selama masyarakat membutuhkan minyak bumi.

Sayangnya, Norwegia juga harus mengalami anjolnya harga komoditas tersebut akibat terjadinya pandemi.

Untungnya, Norwegia masih bisa mengandalkan dana kekayaan kedaulatan sebesar 1,2 triliun dollar yang notabene berjumlah paling besar di dunia.

Kesejateraan masyarakat Norwegia dapat diindikasikan dari angka PDB yang tinggi dan jumlah penduduknya, bahkan disebutkan pula jika ketimpangan pendapatan di negara ini adalah yang terendah di dunia, loh!

6. Irlandia

Terjadinya Brexit, ketegangan perdagangan dengan AS, krisis pengungsi, dan kasus lainnya yang dihadapi oleh seluruh Eropa tak menghentikan laju ekonomi Irlandia yang terus tumbuh.

Pada tahun 2019 misalnya, saat Zona Euro yang terdiri dari 19 negara hanya tumbuh sebesar 1,2%, Irlandia tumbuh dengan pesat dengan angka 5,5%.

Negara berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa itu sempat menjadi salah satu negara yang terdampak oleh resesi global sampai akhirnya Irlandia dapat bangkit dan menaikkan tingkat lapangan kerja.

Otomatis, nilai PDB nya pun meningkat hampir dua kali lipat dibanding 10 tahun lalu, meski ternyata tingkat kesenjangan di Irlandia masih cukup parah.

5. Brunei Darussalam

Negara tetangga kita, Brunei Darussalam memang tak diragukan lagi kekayaannya, apalagi jika mengingat cadangan minyak dan gas alam yang sangat besar di negara itu.

Bahkan kekayaan Sultan Hassanal Bolkiah mencapai 50 kali lipat dari kekayaan Ratu Elizabeth II.

Brunei juga mampu menekan angka kasus COVID-19 hingga ke angka 0 pada bulan Juli hingga Agustus 2020, geng.

Sayangnya, kasus kekurangan gizi masih lumrah terjadi di Brunei. Diperkirakan, 40% dari populasi Brunei hanya berpenghasilan kurang dari 1000 dollar AS atau 14,4 juta rupiah per tahunnya.

4. Singapura

Negara kecil lainnya yang rupanya sangat kaya adalah Singapura yang juga berada di Asia Tenggara.

Sebelum menjadi salah satu negara terdamai di dunia, dulunya Singapura memiliki setegah populasi yang buta huruf saat merdeka pada tahun 1965, loh. Namun mereka berhasil bangkit melalui kerja keras dan kebijakan pemerintah yang tepat.

Kini, Singapura menjadi salah satu negara paling ramah bisnis di dunia dan merupakan pusat perdagangan, manufaktur, dan keuangan yang berkembang pesat dengan tingkat melek huruf mencapai 97%.

Meski begitu, Singapura tetap jatuh ke dalam resesi global untuk pertama kalinya dalam kuartal kedua tahun 2020 akibat pandemi, menyebabkan ekonominya anjlok sebesar 41%.

3. Luksemburg

Luksemburg dengan penduduk hanya sekitar 600.000 jiwa berhasil membawa masyarakatnya menikmati standar hidup tertinggi di Zona Euro.

Bahkan, krisis keuangan global dan tekanan dari Uni Eropa dan OECD tak berdampak besar pada ekonomi negara yang identik dengan kastil dan pedesaan yang indah itu.

Barulah pada saat pandemi memaksa banyak bisnis tutup dan angka pengangguran meningkat, Luksemburg akhirnya mengalami resesi - tapi pemerintah yakin bahwa resesi akan berlangsung sesingkat mungkin, geng.

2. Makau

Wilayah administratif khusus Republik Rakyat Tiongkok yang merupakan surganya judi di Asia ini berkembang pesat setelah industri perjudian diliberalisasi pada tahun 2001.

Setidaknya, ada 40 kasino tersebar di wilayahnya yang hanya seluas 30 kilometer persegi. Tak ayal jika semenanjung sempit di selatan Hongkong ini dijuluki 'mesin penghasil uang'.

Hebatnya lagi, pandemi berhasil ditangani secara tanggap sehingga pada bulan Juli 2020 lalu kawasan tersebut sudah kembali dibuka untuk para pelancong tanpa memberlakukan 14 hari karantina.

Makau juga ternyata dapat bertahan tanpa turis asing, terbukti pada tahun 2019 tercatat bahwa 71% pengunjungnya berasal dari daratan China, geng.

1. Qatar

Punya cadangan minyak, gas, dan petrokimia yang melimpah dengan populasi hanya 2,8 juta penduduk membuat Qatar mampu berkembang pesat menjadi negara modern dengan pusat perbelanjaan mewah dan makanan lezat.

Tak heran jika Qatar telah menduduki puncak dari daftar negara terkaya di dunia selama 20 tahun, geng.

Karena itulah, banyak orang dari seluruh dunia mengadu nasib ke Qatar demi kehidupan yang lebih baik. Bahkan, hanya 12% dari penduduk Qatar yang merupakan warga negara Qatar asli, loh.

Walaupun sempat lumpuh karena virus Corona, perekonomian Qatar secara mengejutkan diproyeksikan akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan produksi gas dan investasi menjelang Piala Dunia 2022.