Setiap pedagang punya caranya sendiri ketika sedang menjajakan jualannya. Setidaknya, itulah yag coba dilakukan oleh penjual bakso pentol berikut ini.
Pak Sakir, demikian orang-orang memanggilnya, ternyata memiliki cara yang unik dan berbeda dari pedagang kebanyakan.
Layaknya orang yang bekerja di kantoran, ia selalu mengenakan kemeja dan dasi saat berjualan bakso pentol keliling.
Bahkan, orang-orang sampai menganggap pria 54 tahun itu telah tidak waras alias gila.
Meski dicap gila, namun Pak Sakir tak lantas berkecil hati atas anggapan orang-orang terhadap dirinya.
Sampai saat ini, warga Dukuh Klekungan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten itu tetap tidak meninggalkan ciri khasnya ketika sedang berjualan.
"Pernah ada yang menganggap apa yang saya lakukan aneh, bahkan ada yang menganggap saya tak waras," kata Pak Sakir, seperti dikutip dari Tribun Solo, Selasa (01/09/2021).
Usut punya usut, apa yang dilakukan Pak Sakir rupanya bukan sekadar untuk mencari sensasi atau agar dilihat orang lain.
Baginya, apa yang ia lakukan itu semata-mata ingin menunjukkan kepada para pembelinya bahwa ia adalah pedagang yang sangat menjaga kebersihannya.
"Saya tidak peduli kalau ada yang mencaci maki seperti itu. Yang pasti, ini hanya semata untuk menunjukkan saya berjualan bakso ini dengan tidak meninggalkan kebersihan," ujarnya.
Pak Sakir pun dikenal sebagai sosok yang gigih dalam mencari nafkah. Ia tak pernah kehilangan semangat meski harus berkeliling dari satu kampung ke kampung lain demi menjual bakso pentol.
Biasanya sebelum ada pandemi, Pak Sakir selalu berjualan di arena car free day (CFD), sekolah, atau tempat-tempat yang menyuguhkan keramaian.
"Dulu nongkrong utamanya di CFD, sekolah dan tempat hiburan, tapi sejak ada Corona sampai sekarang kan sepi, jadi saya keliling kampung, kalau siang mangkal sambil istirahat," tambahnya.
Setiap harinya, Pak Sakir mulai berjualan bakso pentol sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Pada beberapa kondisi, ia pun bisa berjualan hingga malam hari pukul 19.00 WIB, namun tidak pernah sampai sehari penuh.
"Tidak sehari penuh, kadang pulang dulu untuk istirahat, nanti sorenya keluar lagi," kata Pak Sakir.

Saat berjualan, Pak Sakir selalu mengenakan setelan kemeja lengan panjang yang dipadukan dengan dasi lengkap dengan penjepitnya.
Untuk bawahannya, ia melengkapinya dengan celana kain hitam dan sepatu pantofel yang selalu tampak hitam mengkilap.
Jika dilihat, penampilan Pak Sakir itu memang sangat jauh berbeda dari kebanyakan penjual bakso pentol lainnya.
Mengenakan setelan ciri khasnya itu, ia berkeliling dengan menggunakan sepeda motor yang di bagian jok belakangnya telah dimodifikasi untuk tempat berjualan bakso pentol.
Pak Sakir pun selalu mensyukuri pekerjaannya saat ini. Ia mengungkapkan bahwa hasil jerih payahnya berdagang bakso pentol itu masih bisa memberikan nafkah untuk istrinya.
"Alhamdulillah, penghasilan saya bisa memberikan nafkah istri. Lebih baik saya mencari nafkah, ketimbang harus di rumah dan meminta nafkah dari anak-anak saya," tegasnya.
Sebelum ada pandemi, Pak Sakir bisa menghasilkan laba sebesar Rp300 ribu daam sehari. Namun kini, penghasilannya turun drastis menjadi Rp100 ribu.
"Sekarang sepi setelah ada Corona paling sehari habis 2 sampai 3 kilogram daging ayam. Suasana begini ya harus sabar," ucap Pak Sakir.
BACA JUGA
10 Artis yang Tak Mau Akui Anaknya Sendiri | Sampai Minta Tes DNA
Download Alight Motion Pro MOD APK v3.9.0 Terbaru 2021 | Free & No Watermark!
9 Potret Apartemen Tasya Kamila di New York | Bergaya Klasik Minimalis
Baca Manga Tokyo Revengers Chapter 220 Bahasa Indonesia | Nyawa Senju Terancam!
Kisah di Balik Istana Rp12,5 Miliar Terbengkalai di Tengah Sawah Garut | Misteri Akhirnya Terungkap