Kamu pasti akan terpesona dengan kisah yang menginspirasi dari sepasang saudara kembar asal Surabaya bernama Mia Ramadhani dan Nia Ramadhani. Mereka berhasil memperoleh kesempatan menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Airlangga (UNAIR) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.
Mia Ramadhani diterima di program studi S1 Akuntansi, sedangkan Nia Ramadhani masuk ke program studi S1 Ilmu Politik. Bagi mereka, tidak pernah terlintas sebelumnya bahwa mereka bisa diterima di salah satu universitas terbaik di Indonesia ini. Namun, dengan segala perjuangan dan tetes keringat yang mereka curahkan, akhirnya impian mereka menjadi nyata pada tahun ini.
Mia mengungkapkan rasa syukurnya saat pengumuman kelulusan itu dirilis. Kata-kata tidak mampu mengungkapkan betapa bahagianya ia meraih pencapaian tersebut. Menurut Mia, ini adalah impian mereka sejak kecil yang akhirnya terwujud.

Salah satu alasan Mia memilih UNAIR sebagai tujuan pendidikan sarjana adalah karena pengaruh kakaknya. Kakak mereka merupakan alumni UNAIR yang memberikan cerita-cerita menyenangkan tentang universitas tersebut. Cerita-cerita tersebut sangat berharga bagi Mia dan Nia karena selalu memotivasi mereka untuk melanjutkan jejak kakak mereka.
Nia juga mengungkapkan bahwa kakak mereka adalah sosok yang berperan besar dalam keberhasilan mereka lulus SNBP. Kakak mereka memberikan arahan dan saran untuk memilih program studi yang sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing. Dukungan penuh dari kakak menjadi bahan bakar semangat bagi Mia dan Nia.

Meskipun berasal dari keluarga dengan keterbatasan finansial, Mia dan Nia tidak menyerah untuk meraih pendidikan tinggi seperti kakak mereka. Mereka harus berjuang keras dan tidak mendapatkan fasilitas bimbingan belajar (bimbel) yang populer seperti teman-teman lainnya. Namun, hal itu tidak menjadikan penghalang bagi mereka untuk mencapai impian mereka.
Keduanya kemudian memanfaatkan platform gratis seperti YouTube untuk memperoleh materi tambahan. Mia dan Nia pun kompak belajar bersama untuk mencapai kesuksesan.

"Saat di bangku SMA, jujur kami mengalami minder dengan teman lainnya yang dapat bimbel dari kelas 10. Kami menyakini keterbatasan yang kami alami bukanlah akhir dari segalanya. Kami mengupayakan apapun untuk mewujudkan impian kami sejak kecil," ungkap keduanya.
Meskipun kembar, Mia dan Nia menunjukkan minat dan hobi yang berbeda. Saat mereka masih duduk di bangku SMA, Mia mulai tertarik pada bidang ilmu sosial, terutama ekonomi. Awalnya, ketertarikan ini muncul ketika ia mengikuti mata pelajaran lintas jurusan pada kelas 10.

"Justru saat SMA saya itu merupakan siswa IPA, saat di bangku 10 ada namanya mata pelajaran lintas jurusan. Salah satunya, ilmu akuntansi dan saat saya menjalani mata pelajaran tersebut merasa cocok dan enjoy menjalaninya. Hal ini menjadi alasan saja memilih S1 Akuntansi UNAIR," ujar Mia.
Sedangkan Nia, memiliki ketertarikan yang berbeda, yaitu dalam mengikuti perkembangan isu-isu politik dan pemerintahan, serta minat dalam mata pelajaran kewarganegaraan. Baginya, studi tentang masalah-masalah pemerintahan sangat menarik dan layak untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Kisah inspiratif ini membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dukungan orang terdekat, segala mimpi dapat terwujud. Mia dan Nia adalah contoh nyata bahwa ketika kita memiliki tujuan yang kuat, segala keterbatasan bisa diatasi.
So, bagaimana pendapat kamu tentang kisah inspiratif kembar Mia dan Nia ini? Apakah kamu juga merasa termotivasi untuk mengejar impianmu setelah membaca cerita ini? Jangan ragu untuk berbagi pendapatmu!