Hari ini, kita punya kisah mengharukan tentang seorang muadzin tunanetra yang berjalan kaki ratusan meter setiap hari dari rumahnya ke masjid dan akhirnya mendapatkan hadiah umrah. Cerita ini benar-benar menginspirasi dan membangkitkan semangat kita.
Muadzin tersebut bernama Muhammad Rifa'i, tinggal di Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dia telah kehilangan penglihatannya sejak usia 7 tahun akibat cacar air yang dideritanya.
Kisah muadzin tunanetra ini menjadi viral di media sosial setelah video tentangnya diunggah oleh akun Instagram @putridakka. "Azanmu berkumandang sampai ke Baitullah," tulis @putridakka dalam unggahannya.
Putri, pemilik akun Instagram tersebut, menceritakan bagaimana dia bertemu dengan Muhammad Rifa'i. Saat itu, dia sedang shalat di Masjid Istiqamah dan melihat betapa semangatnya seorang bapak dengan keterbatasan penglihatan tersebut. Setiap hari menjelang waktu salat, Rifa'i selalu meraba dinding masjid dan dengan penuh semangat mengumandangkan azan.
"Pak rifai mengajarkan kita bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk kita tetap berusaha dan bermanfaat bagi orang lain. Kita haarus paham bahwa ada banyak orang yang mengalami permasalahan hidup lebih rumit daripada diri sendiri. Sehat selalu pak rifai sekeluarga," tulis Putri dalam postingannya.
Selain mendapatkan hadiah umrah, Putri juga memberikan modal usaha kepada keluarga Ustaz Rifa'i untuk membantu perekonomian mereka. "Kebetulan saya ada rezeki yang Allah titipkan ke saya untuk para imam masjid, guru ngaji setiap tahunnya saya berangkatkan umrah," ungkap Putri dengan penuh syukur.
Kisah ini benar-benar menginspirasi dan mengajarkan kita tentang semangat pantang menyerah serta pentingnya saling membantu dalam menjalani kehidupan. Mari kita bergandengan tangan dan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain seperti Muhammad Rifa'i.