Pernahkah kamu mendengar tentang Bejujung dan Besiar, dua pemuda dari Suku Anak Dalam (SAD) yang berhasil melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi? Kisah mereka sangat menginspirasi dan menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dalam mengubah nasib seseorang.
Perjuangan untuk Melanjutkan Pendidikan
Suku Anak Dalam adalah salah satu suku minoritas yang tinggal di Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan. Meskipun sebagian anggota komunitas ini masih hidup di hutan, ada juga yang tinggal di perbatasan hutan dan daerah perkotaan. Mereka memiliki kehidupan yang unik dengan tradisi dan budaya khas.
Bejujung dan Besiar adalah dua sahabat karib sejak SD. Mereka tumbuh besar di hutan Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Sarolangun, selalu menjalani segala sesuatu bersama-sama. Meskipun hidup jauh dari perkotaan, mereka memiliki tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Baca Juga: 6 Cara Pinjam Uang di DANA, Mudah & Cepat dengan Limit sampai Rp10 Juta!
Kendala Biaya Sekolah dan Pintu Masuk ke Universitas
Perjalanan mereka tidaklah mudah. Salah satu kendala utama adalah masalah biaya sekolah. Pada awalnya, Bejujung tidak mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari pihak swasta atau pemerintah. Akibatnya, ia terpaksa berpindah sekolah beberapa kali. Namun, pada kelas 3 SMA, mereka mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari PT. Sari Aditya Loka 1 (PT.SAL 1), sebuah perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.
Bantuan biaya pendidikan menjadi batu loncatan bagi Bejujung dan Besiar untuk melanjutkan studi di Universitas Jambi (Unja). Kini, mereka berdua tercatat sebagai mahasiswa aktif di Program Studi Agrobisnis Unja. Setiap bulannya, mereka menerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta di luar biaya kuliah.
Baca Juga: 20+ Aplikasi Pinjaman Online Bunga Rendah Terbaik & Langsung Cair ke DANA
Perubahan Pikiran Orang Tua
Awalnya, orang tua Bejujung tidak merestui keputusannya untuk melanjutkan pendidikan. Namun, setelah ia membagikan pola pikir barunya sebagai seorang mahasiswa, orang tuanya akhirnya mengubah pikirannya. Mereka menyadari bahwa pendidikan adalah jalan satu-satunya untuk membantu anak-anak Suku Anak Dalam keluar dari keterbatasan hidup di hutan.
"Kami ini kan tinggalnya di hutan, tidak selamanya kami bisa tergantung pada hutan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan pekerjaan yang layak ya dengan sekolah dan menempuh pendidikan. Awalnya orangtua tidak merestui, berawal dari inisiatif saya sendiri. Semenjak kuliah, orang tua akhirnya terbuka pikirannya," kata Bejujung.
Baca Juga: Daftar Game Online Penghasil Uang Tanpa Deposit 2024, Aman dan Membayar!
Mimpi Masa Depan
Bejujung memiliki cita-cita besar setelah menyelesaikan pendidikannya di Unja. Ia ingin segera mencari pekerjaan yang layak demi memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Suku Anak Dalam dan mengubah masa depan komunitasnya.
"Selain untuk mencari pekerjaan yang lebih layak, kami kuliah ini untuk memberi pesan motivasi kepada saudara-saudara yang masih ada di hutan. Untuk tau tentang dunia luar dan bersekolah di luar hutan. Jangan sampai hanya kami saja yang bersekolah, semua teman-teman yang di dalam hutan juga bisa bersekolah mengikuti jejak kami," jelasnya.
Baca Juga: 30 Aplikasi Pembobol WiFi Terampuh 2024 Tanpa Root Gratis, Bisa untuk Android + PC!
Kisah inspiratif Bejujung dan Besiar membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasib seseorang. Meskipun berasal dari komunitas minoritas dan hidup di hutan, mereka mampu meraih sukses melalui pendidikan. Semoga kisah mereka dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar impian dan memberikan harapan kepada mereka yang membutuhkan.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Artikel Menarik Lainnya: