Mengenal Batu Satam yang Diincar Kolektor, Konon Berasal dari Meteor yang Jatuh di Belitung

Default

Pulau Belitung, dikenal sebagai surga pantai, memiliki keunikan tersendiri yang tak terlepas dari kehadiran batu satam. Konon, batu ini berasal dari puing meteor yang mendarat di pulau ini, menambah daya tarik wisata pulau ini.

Seorang perajin batu satam, Asriyanto, menceritakan kisah menarik tentang batu ini, mengungkapkan bahwa ribuan tahun lalu, sebuah meteor meledak dan serpihan-serpihan kecilnya tersebar di berbagai daerah. Batu satam terperangkap dalam tanah selama bertahun-tahun, dan aliran air yang konstan membentuk guratan-guratan indah pada batu berwarna hitam pekat ini.

Batu satam tidak hanya menjadi benda hias biasa, tetapi juga bagian dari keindahan alam. "Ini banyak dijadikan hiasan untuk dipasangkan pada perhiasan emas seperti cincin, kalung, dan anting," ungkap Asriyanto.

Baca Juga: Xncxx Mm to Inches Converter Calculator Bokeh Museum Online Free 2023

Penemuan batu satam dilakukan oleh penambang di kedalaman 50 meter, dan batu berwarna hitam pekat ini kemudian dinamai "satam," yang berasal dari kata "empedu pasir." Meskipun ada dugaan bahwa nama batu ini mungkin juga berasal dari nama penemunya, Sa Tam, yang secara harfiah berarti pasir dan empedu.

Geolog Veri Yadi, lulusan The Camborne School of Mines, University of Exeter, mengungkapkan bahwa Tektite Belitong berasal dari pecahan meteor sekitar 709-770 ribu tahun yang lalu. Tektite ini tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan kekhasan Belitung terletak pada reaksi kimia antara timah di pulau ini dengan batuan meteor, membentuk batu satam.

Baca Juga: Download 69 Live APK v2.10.4.3 Terbaru 2023, Aplikasi Live Bar Bar Thailand!

Batu satam, yang menjadi ikon khas Belitung, memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan kolektor. Beberapa bahkan meyakini bahwa batu ini memiliki keistimewaan untuk menangkal racun. Dengan tekstur keras dan warna hitam pekatnya, batu satam diolah menjadi perhiasan seperti cincin, gelang, dan kalung.

Batu satam tidak hanya memikat mata para kolektor, tetapi juga menjadi daya tarik wisata di Belitung. Harga batu satam bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada bentuk dan ukurannya. Bagi wisatawan yang ingin memiliki pengalaman unik, Kota Tanjung Pandan adalah tempat yang tepat, di mana mereka bisa melihat keindahan batu satam dengan menerangi menggunakan senter.

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Bacaan Menarik Lainnya

Tags Terkait: Out Of Tech
Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal