Jeka Saragih, petarung Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia, berencana membangun kamp latihan di kampung halamannya di Sumatera Utara. Rencana ini akan diwujudkan menggunakan hasil bayaran dari debutnya di arena Ultimate Fighting Championship (UFC).
"Rencana untuk bangun lagi tempat latihan untuk anak-anak muda di kampung saya, supaya bisa regenerasi, dan anak-anak di sana juga bisa seperti saya," kata Jeka setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, pada Rabu.
Jeka, petarung MMA asal Indonesia pertama yang berhasil meraih kemenangan di UFC, telah memenangkan debutnya pada 19 November di Las Vegas Amerika Serikat. Dia mengalahkan petarung asal Brazil, Lucas Alexander, dalam laga kelas ringan dengan TKO di ronde pertama dalam waktu singkat, 1 menit 31 detik.
Sejak sebelum pertandingan di UFC, Jeka sudah memiliki niat untuk membangun tempat latihan olahraga bela diri campuran (MMA) di Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Sebelumnya, dia juga telah membangun tempat latihan di Pematang Siantar.
Jeka menyatakan bahwa rencana membangun tempat latihan tersebut dimaksudkan agar lebih banyak petarung-petarung MMA di Sumatera Utara dapat mencapai kesuksesan hingga ke level internasional seperti dirinya.
Jeka menerima bayaran sebesar 35 ribu Dollar untuk penampilannya di UFC, ditambah bonus kemenangan sebesar 50 ribu Dollar. Dengan demikian, Jeka diperkirakan membawa pulang sekitar Rp 1,2 miliar dari penampilan perdananya di UFC.
Setelah kembali ke kampung halamannya, Jeka berencana untuk kembali ke Amerika Serikat untuk menjalani laga UFC berikutnya pada awal tahun 2024. Tujuannya adalah untuk terus berkontribusi dalam dunia MMA dan menginspirasi generasi muda di Indonesia.
Dengan rencana ambisiusnya, Jeka Saragih membuktikan bahwa kesuksesan di arena internasional tidak hanya memberikan kebanggaan pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di kampung halamannya.