Pernahkah terbayang bagaimana rasanya tinggal di desa yang tidak memiliki jalan raya, bersih dari polusi kendaraan bermotor, bahkan tanpa sampah? Menenangkan sekali, bukan?
Faktanya, tanpa harus dibayangkan, desa seperti itu memang benar-benar ada di dunia ini. Ya, desa yang dimaksud adalah Giethoorn, sebuah desa kecil yang berada di negeri Belanda.
Banyak yang mengatakan kalau ketenangan di desa tersebut layaknya mimpi, seperti hanya ditemukan di desa-desa khayalan negeri dongeng.
Ketika mengunjungi Giethoorn, maka wisatawan tak akan pernah melihat yang namanya kendaraan berlalu-lalang.
Jangankan kendaraan, jalan raya saja tak ditemukan di desa kecil tersebut. Hanya ada jalan kecil yang diperuntukkan untuk pejalan kaki dan pesepeda.
Wajar jika desa ini dianggap merupakan desa paling bebas polusi di dunia. Giethoorn juga telah dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia oleh National Geographic pada tahun 2019 yang lalu.
Nama Giethoorn sendiri berasal dari abad ke-13, yang awalnya berasal dari kata Geytenhoren yang artinya tanduk kambing.
Disebut tanduk kambing karena para petani yang tinggal di wilayah itu menemukan tumpukan tanduk kambing liar yang diduga mati akibat tragedi banjir tahun 1170.
Dilansir dari laman National Geographic Indonesia, Rabu (23/06/2021), para penduduk dan wisatawan di sana selalu bergerak dengan cara yang tenang, yakni menggunakan sepeda, perahu, atau berjalan kaki.
Awalnya, tak ada yang tahu keberadaan desa yang terletak di Provinsi Overijssel, Belanda ini. Pasalnya, Giethoorn sendiri dibangun oleh sekelompok buronan dari Laut Mediterania.
Namun, keadaan berubah ketika penampakan desa ini muncul dalam film Fanfare yang dibuat oleh Bert Haanstra. Mulai dari situ, orang-orang mulai mengenal Giethoorn dan wisatwan pun berdatangan.
Sebenarnya tak ada banyak hal yang bisa dilakukan di desa ini. Saat memasuki desa, kendaraan para wisatawan hanya boleh diparkirkan di luar desa.
Selama di Giethoorn, pengunjung hanya bisa berjalan mengelilingi desa sembari melihat rumah-rumah beratapkan jerami.

Nah, rumah yang ada di desa kecil ini merupakan rumah-rumah pertanian dari abad ke-18.
Lebih dari itu, hanya ada kanal yang bisa dilintasi. Setiap harinya, penduduk Giethoorn yang berjumlah 2.600 orang itu lebih sering menggunakan kanal sepanjang 4 kilometer sebagai akses utama.
Kanal itu juga merupakan penghubung utama setiap tempat yang ada di desa tersebut. Airnya terlihat sangat jernih, kiri dan kanannya juga dihiasi oleh pohon yang rindang.
Hebatnya lagi, paras desa ini tampak semakin indah karena tidak ditemukannya sampah yang berserakan, baik di pelataran rumah penduduk atau di sekitar jalan desa.
Dengan keindahan dan kebersihan desa tersebut, wajar jika julukan Venesia dari Belanda disematkan untuk Giethoorn.
Hingga sekarang, Giethoorn juga menjadi salah satu destinasi wisata paling poluler di Belanda.
BACA JUGA
Bukannya Malu, 5 Artis Ini Malah Blak-Blakan Ngaku Selingkuh
7 Anak Artis yang Lebih Memilih Jadi Atlet | Prestasinya Bikin Bangga!
Nonton Film Ali dan Ratu Ratu Queens (2021) | Melancong ke AS Demi Mencari Ibu
Download Higgs Domino MOD APK v1.72 Terbaru 2021 | Unlimited Money!
Melihat Rumah Bekas Orang Terkaya Se-Asia Tenggara | Dihuni Puluhan Warga & Tak Terawat