Cara Menghitung Bunga Pinjaman: Rumus dan Contoh Perhitungan

Selamat datang di artikel ini! Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman, penting bagi kamu untuk mengetahui cara menghitung bunga pinjaman dengan benar. Dengan memahami bunga dari pinjaman yang diajukan, kamu akan lebih mudah dalam mempersiapkan pembayaran pinjaman tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang cara menghitung bunga pinjaman beserta rumusnya. Ayo simak penjelasan berikut!
Sistem Perhitungan Bunga Pinjaman
Setidaknya terdapat 3 sistem perhitungan yang biasa digunakan dalam menghitung bunga pinjaman. Ketiga sistem tersebut adalah:
- Bunga Flat:
- Sistem perhitungan ini mengacu pada besaran pokok awal pinjaman. - Bunga flat memiliki perhitungan yang relatif lebih mudah dibandingkan dengan jenis bunga lainnya. - Besaran nilai bunga dan pokok dalam cicilan bulanan tetap dan tidak berubah. - Biasanya digunakan untuk kredit konsumtif, Kredit Tanpa Agunan (KTA), mobil, hingga kredit handphone. - Rumus perhitungan bunga flat:
Bunga per Bulan = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga x Total Jangka Waktu Kredit) / Jumlah Bulan dalam Jangka Waktu Kredit
- Bunga Efektif:
- Digunakan untuk menghitung bunga pinjaman koperasi atau bank. - Perhitungan bunga efektif dilakukan dengan menghitung nilai sisa pinjaman pokok atau jumlah utang yang belum dibayarkan tiap bulannya. - Rumus perhitungan bunga efektif:
Bunga = Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga per Tahun x (30 hari / 360 hari)
- Bunga Anuitas:
- Memiliki kesamaan dengan bunga efektif, namun cara menghitung bunga pinjamannya tetap dikalkulasikan dari saldo pokok pinjaman. - Besaran cicilan pokok akan meningkat, sedangkan besaran bunga akan menurun. - Tujuannya adalah untuk memudahkan nasabah dalam melunasi kewajiban pembayaran utang tanpa kebingungan dengan jumlah yang terus berubah-ubah. - Rumus perhitungan bunga anuitas:
Bunga = Sisa Pokok Pinjaman Bulan Sebelumnya x Suku Bunga Tahunan x (30 hari / 360 hari)
Contoh Perhitungan
Contoh Perhitungan Bunga Flat
Misalnya kamu mengajukan pinjaman sebesar Rp100 juta dengan tenor 12 bulan dan suku bunga sebesar 10% per tahun. Berikut adalah perhitungannya:
- Pokok pinjaman per bulan: Rp100 juta / 12 = Rp8.333.333
- Bunga per tahun: Rp100 juta x 10% = Rp10 juta
- Bunga per bulan: Rp10 juta / 12 = Rp833.333
Jadi, cicilan per bulan yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp8.333.333 + Rp833.333 = Rp9.166.666.
Contoh Perhitungan Bunga Efektif
Misalnya kamu mengajukan KPR sebesar Rp120 juta dengan suku bunga per tahun sebesar 10% dan tenor selama 12 bulan. Berikut adalah perhitungannya:
- Cicilan per bulan: Rp120 juta / 12 = Rp10 juta
- Bunga bulan pertama: (Rp120 juta x 10%) / 12 bulan = Rp1 juta
- Angsuran yang harus dibayarkan pada bulan pertama: Rp10 juta + Rp1 juta = Rp11 juta 3. Bunga bulan ke-2: [(Rp120 juta - Rp1 juta) x 10%] / 12 bulan = Rp991.667 - Angsuran di bulan kedua: Rp10 juta + Rp991.667 = Rp10.991.667 4. Bunga bulan ke-12: [(Rp120 juta - Rp11 juta) x 10%] / 12 bulan = Rp908.334 - Cicilan di bulan terakhir ditambah dengan bunga sebesar: Rp10.908.334
Contoh Perhitungan Bunga Anuitas
Misalnya kamu mengajukan pinjaman sebesar Rp100 juta dengan suku bunga per tahun sebesar 15% selama 12 bulan, maka:
- Pokok pinjaman per bulan: RP100 JUTA / 12 = RP8,333,333
- Bunga per tahun: RP100 JUTA x 15% = RP15,000,000
- Bunga per bulan: RP15,000,000 / 12 = RP1,250,000
Sehingga total cicilan per bulan adalah pokok pinjaman per bulan + bunga per bulan = Rp8,333,333 + Rp1,250,000 = Rp9,583,333.
Kesimpulan
Itulah beberapa cara menghitung bunga pinjaman yang sering digunakan di bank. Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan untuk mengetahui segala detailnya agar risiko telat bayar atau gagal bayar dapat dihindari.
Jika kamu membutuhkan pinjaman dengan persyaratan yang mudah dan suku bunga kompetitif, kamu bisa menggunakan produk pinjaman dari Danamon yaitu Dana Instant. Ajukan sekarang melalui cabang Danamon terdekat atau pengajuan secara online.
Sekian artikel ini dan semoga bermanfaat!