Inovasi dalam dunia baterai semakin memukau dengan munculnya Betavolt, sebuah baterai nuklir terbaru dari perusahaan startup di Tiongkok. Klaim menariknya? Baterai ini mampu menghasilkan listrik selama 50 tahun tanpa perlu pengisian ulang atau pemeliharaan rutin.
Jangan bayangkan baterai raksasa ketika mendengar kata "nuklir." Betavolt berhasil mengemas 63 isotop nuklir ke dalam baterai yang ukurannya lebih kecil dari koin. Sebuah lompatan besar dalam teknologi baterai yang dapat mengubah paradigma penggunaan energi.
Menurut informasi yang dihimpun dari Gizmochina, baterai nuklir Betavolt saat ini mampu menghasilkan 100 mikrowatt dengan tegangan sebesar 3 volt. Ukurannya yang kecil, hanya 15x15x5 milimeter kubik, membuatnya sangat efisien dan praktis untuk berbagai perangkat.
Baca Juga: Cara Nonton Video Bokeh Tanpa Batas dengan Proxy Video Yandex
Teknologi canggih ini memanfaatkan energi dari peluruhan isotop, konsep yang telah dikembangkan sejak tahun 1920-an. Baterai ini diharapkan dapat menjadi solusi energi untuk perangkat-perangkat masa depan, seperti pesawat ruang angkasa, sistem bawah air, dan stasiun ilmiah jarak jauh.
Meskipun masih dalam tahap pengujian, perusahaan menyatakan bahwa Betavolt akan segera diproduksi massal. Namun, ide memiliki perangkat seperti iPhone yang tak pernah kehabisan daya masih menyimpan risiko. Perusahaan masih intens meneliti faktor-faktor keamanan seiring dengan kehadiran baterai nuklir ini di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga: 7 Cara Mengetahui Dia Chat dengan Siapa Saja di WhatsApp, Aman Dilakukan?
Penerapan baterai nuklir Betavolt tidak hanya merambah ke dunia teknologi konsumen, tetapi juga membuka peluang baru untuk mobilitas modern. Kendaraan listrik, pesawat terbang, dan berbagai infrastruktur dapat menjadi lebih efisien dan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi baterai inovatif ini.
Bacaan Menarik Lainnya
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News