Inventaris Depresi Beck (IDB), juga dikenal sebagai Beck Depression Inventory (BDI), adalah tes psikometrik yang digunakan untuk mengukur tingkat depresi pada seseorang. IDB dikembangkan oleh psikiater Amerika, Aaron T. Beck, dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1961. Terdiri dari 21 pertanyaan tentang apa yang dirasakan subjek dalam seminggu terakhir, dengan empat pilihan jawaban dalam bentuk skor intensitas untuk setiap pertanyaan.
Semakin tinggi skornya, semakin parah depresi subjek. IDB telah diuji dan diteliti untuk validitasnya dalam berbagai studi di beberapa negara dan dianggap konsisten dan cocok untuk digunakan.
Pada tahun 1971 1993, IDB diperbarui menjadi BDI-IA yang juga memperpanjang periode penilaian dari satu minggu menjadi dua minggu. Namun, BDI-IA dianggap memiliki kekurangan karena tidak mempertimbangkan semua kriteria untuk mendiagnosis gangguan depresi mayor (MDD) sebagaimana tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi III.
BDI-IA kemudian direvisi lagi menjadi BDI-II pada tahun 1996, yang merupakan versi terbarunya. BDI-II menambahkan dan menghapus beberapa pertanyaan dari BDI-IA untuk menyesuaikan tes dengan kriteria diagnosis MDD dalam DSM-IV. BDI-II juga mencakup versi pendek bernama Beck Depression Inventory Fast Screen (BDI-FS), yang terdiri dari 7 pertanyaan. Hak cipta tes BDI dipegang oleh Harcourt Assessment, sekarang dilanjutkan oleh Pearson s Clinical Assessment.
Dengan Inventaris Depresi Beck (IDB), para profesional dapat dengan akurat mengukur tingkat depresi seseorang dan memberikan intervensi atau perawatan yang sesuai. Jadi, jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala depresif, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut menggunakan IDB.