7 Perusahaan Besar yang Akhirnya Ikut Blokir Huawei | FB, IG, dan WA Kok Termasuk?
ViralHuawei saat ini sedang berada pada masa sulitnya, setelah secara resmi di-blacklist oleh pemerintah Amerika Serikat.
Hal ini berdampak buruk bagi Huawei dan dunia teknologi, khususnya smartphone. Blacklist ini menyebabkan banyaknya perusahaan besar yang memblokir Huawei.
Salah satunya merupakan Google yang menghentikan kerja sama dengan Huawei. Mengikuti langkah Google, perusahaan lainnya pun kini memblokir Huawei.
Perusahaan apa saja dan apa dampak terhadap pengguna perangkat Huawei? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
Perusahaan Besar yang Blokir Huawei
Huawei Technologies Co. Ltd. merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Perusahaan ini memproduksi dan memasok perangkat telekomunikasi.
Huawei pertama kali didirikan pada 1988 oleh Ren Zhengfei dan terus berkembang hingga saat ini. kamu pasti pernah melihat produk dengan merek Huawei.
Entah itu HP, jam tangan pintar, hingga modem. Produk yang dijualnya memiliki kualitas dan fungsi yang baik.
Namun, Huawei sedang berada pada masa kelamnya sejak pembatasan kerja sama sejumlah bisnis dengan AS. Dampaknya, Huawei sementara ini akan kehilangan sejumlah pemasok hardware dan software untuk perangkat telekomunikasinya.
Dikutip dari CNET, pada akhir Januari 2019, US Justice Department atau Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyebutkan 23 dakwaan yang terkait dengan pencurian properti intelektual dan lainnya.
Sejak 20 Mei 2019, Departemen Perdagangan AS mengeluarkan lisensi sementara untuk kerja sama bisnis perusahaan AS dengan Huawei.
Lisensi ini berlaku hingga Agustus 2019, setelah itu bisnis yang dilakukan oleh Huawei dan perusahaan asal AS tanpa izin dari pemerintah adalah ilegal.
Beberapa perusahaan pemasok software dan hardware untuk Huawei pun mulai menghentikan kerja sama sementara waktu.
Apa saja perusahaan tersebut?
1. Google

Sumber foto: VOA
Pertama adalah Google yang memberikan layanan Android kepada perangkat HP Huawei, kini berhenti bekerjasama.
Setelah Agustus, semua HP Huawei yang menggunakan OS Android akan kehilangan update keamanan dan layanan lainnya.
Hal ini juga berdampak pada segala layanan seperti Google Play yang tidak dapat digunakan oleh pengguna HP Huawei.
Tak hanya itu, berbagai kebutuhan email dan keamanan HP jadi terancam. Tentu kamu tidak mau menggunakan HP yang berisiko pencurian data, bukan?
Namun, Huawei tentu tidak tinggal diam dan akan menyematkan OS sendiri pada perangkatnya. Hal ini pun ditakuti oleh Google karena dapat berisiko terhadap keamanan negara.
Dikutip dari Ubergizmo, Huawei sedang mencari alternatif OS yang akan digunakan pada HP-nya. Salah satu pilihan yang beredar saat ini adalah Sailfish OS.
Bagaimana menurut kamu, geng?
2. ARM dan Qualcomm

Selanjutnya adalah ARM dan Qualcomm yang menyediakan prosesor serta chip yang digunakan dalam HP Huawei.
Jika sampai perusahaan ini memutus kerja sama secara permanen, maka Huawei harus mulai membuat chipset sendiri.
Ya, memang Huawei memiliki prosesor buatan sendiri. Namun, pengembangan desain dan tekn0ologi chipset Kirin milik Huawei masih menggunakan bantuan beberapa perusahaan teknologi termasuk ARM dan Qualcomm.
Lalu, apa yang akan dilakukan oleh Huawei terkait hal ini? Akankah penerus Huawei P30 Pro jadi kehilangan kegaharannya?
3. SD Association

Selain chip dan prosesor, SD Association juga nampak menghentikan kerja sama berlangganan dengan Huawei atas penggunaan kartu SD dan MicroSD.
SD Association bertindak sebagai standarisasi kartu memori penyimpanan, sehingga Huawei juga kehilangan hak untuk memasarkan perangkat dengan kartu SD.
Walau begitu, Huawei sedang mengembangkan Nano Memory Card yang sudah digunakan pada beberapa perangkatnya seperti di Huawei P30. Apakah kamu tertarik dengan teknologi penyimpanan dari Huawei?
4. Wi-Fi Alliance

Wi-Fi Alliance adalah asosiasi resmi pemberi sertifikasi pada perangkat apapun yang bisa terhubung dengan teknologi Wi-Fi.
Hal ini memang tidak berpengaruh terhadap teknologi Wi-Fi pada perangkat Huawei. Huawei tetap bisa menanamkan fitur Wi-Fi di HP mereka.
Namun, penggunaan Wi-Fi yang akan digunakan nantinnya tidak memiliki sertifikasi Wi-Fi Alliance dan tidak bisa mengaplikasikan teknologi Wi-Fi yang distandarisasi oleh Wi-Fi Alliance.
5. Vodafone dan EE

Perkembangan internet dan komunikasi sedang berada pada masa barunya di tahun ini. Kemunculan berbagai perangkat yang mendukung 5G mulai ramai.
Namun, Huawei sendiri nampaknya mengalami kendala untuk memasarkan perangkat 5G yang sebentar lagi harusnya diluncurkan di AS dan Eropa.
Pasalnya Vodafone dan EE yang menjadi operator seluler yang menghentikan kerjasamanya dengan Huawei. Sehingga Mate 20 X 5G yang harusnya dirilis pada pertengahan tahun ini terpaksa dibatalkan.
6. Intel

Siapa yang tidak kenal dengan Intel?
Perusahaan yang bergerak dalam produksi prosesor komputer ini menghentikan pengiriman produk kepada Huawei. Hal ini tentu berdampak pada produk PC yang digunakan Huawei.
Namun, menurut Bloomberg, Huawei telah menyediakan sejumlah perangkat sebagai cadangan saat terjadi pemblokiran.
7. Facebook Group

Terakhir adalah perusahaan yang sangat terkenal di dunia sosial media, apa lagi kalau bukan Facebook. Perusahaan ini diketahui memblokir Huawei.
Dikutip dari Reuters, Facebook memblokir Huawei dari aktivitas memasang semua aplikasi di bawah naungan grup Facebook, termasuk WhatsApp dan Instagram.
Pemblokiran ini berdampak pada perangkat yang belum dijual, sementara untuk kamu yang masih menggunakan HP Huawei saat ini tetap bisa mengakses sosial mediadan aplikasi chatting milik Facebook.
Hingga Agustus nanti, pengguna masih bisa mengunduh aplikasi Facebook di Google Play Store. Namun, lewat bulan Agustus, akses terhadap seluruh media sosial Facebook sepertinya tidak lagi bisa diinstal.
Akhir Kata
Itu dia daftar perusahaan yang sudah dan akan memutus hubungan dengan Huawei terkait peraturan yang diberikan oleh pemerintah AS.
Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar, ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Baca juga artikel seputar Playstation atau artikel menarik lainnya dari Daniel Cahyadi.