Sekali lagi Indonesia tertinggal, Militer AS dilaporkan sedang membuat senjata yang menciptakan suara sangat keras ketika ditembakan, namun anehnya tidak ada peluru yang keluar. Usut punya usut, senjata ini dibuat Amerika hanya untuk menakut-nakuti targetnya. The Pentagon's Joint Non-Lethal Weapons Program membuat senjata dengan suara 130 desibel dan tidak mematikan yang menggunakan semburan laser cepat untuk menghasilkan suara super bising.
Cara kerja senjata yang disebut Laser Induced Plasma Effect (LIPE) ini adalah mengarahkan suara pada suatu target dengan menggunakan semburan energi plasma api yang sangat cepat bertujuan untuk menakut-nakuti preman atau warga yang rusuh. Hal ini digunakan sebagai taktik militer AS karena senjata ini tidak mampu menembakkan peluru tajam. (Baca juga: Pesawat Jet Militer Amerika Bisa Terbang Hingga Lima Kali Kecepatan Suara, Indonesia Kapan?)
Pistol yang telah diuji tersebut menciptakan bola biru plasma, dibebankan dengan laser untuk menghasilkan suara intens yang keluar dari lapisan udara. Tujuan dari Joint Non-Lethal Weapons Program ini adalah untuk mengembangkan senjata yang memainkan peran penting dalam mengisi kesenjangan antara 'menembak dan berteriak , alias digunakan untuk membubarkan kerusuhan.

LIPE dapat digunakan untuk mengejutkan musuh, mengendalikan kerusuhan, dan pemeriksaan keamanan. Senjata plasma yang mirip LIPE sebelumnya sudah pernah diuji coba, namun senjata-senjata itu terlalu berat dan tidak praktis. Teknologi di balik LIPE telah terbukti pada jarak pendek di laboratorium, dengan pengujian jangka panjang akan dimulai pada bulan-bulan mendatang.
David Law, Kepala bidang teknologi Joint Non-Leathal Program, mengatakan tujuan LIPE adalah untuk menciptakan suara 130 desibel pada jarak 100 meter. Itu rasanya seperti berdiri di belakang sebuah jet tempur yang akan lepas landas dari kapal induk. Sebagai komparasi, konser paling keras yang pernah dicatat dihadirkan oleh grup Rock terkenal yakni The Who dengan 120 desibel pada jarak 50 meter.


Sumber: Mashable