Selain di negara kita tercinta, rupanya kasus penggunaan software bajakan juga merambah warga negara Amerika sendiri lho. Tapi, untuk kasus ini memang layak untuk dibahas lebih lanjut. Bagaimana tidak, orang yang melakukan pembajakan tersebut rupanya ialah seorang DJ ternama dengan segudang popularitas. Siapa lagi DJ tersebut kalau bukan Avicii.

Daripada harus membeli sebuah software orisinil, rupanya Avicii lebih memilih untuk mengambil jalan pintas meng-crack software tersebut. Memang sih di era modern seperti ini, software-software professional mengalami peningkatan harga yang cukup tinggi, tapi untuk sekelas Avicii, apakah masih perlu melakukan pembajakan? Kasus ini pertama kali terungkap saat ia diwawancarai oleh pihak Future Music Magazine dan di dalam video yang diambil oleh pihak majalah tersebut, diketahui bahwa Avicii menggunakan versi bajakan dari plugin Sylenth1 milik pengembang Lennar Digital seharga 139 euro.
Dilansir dari Ubergizmo, Diketahuinya software tersebut merupakan hasil bajakan karena di dalam video yang diambil oleh pihak Future Music Magazine, tercantum tulisan ** Team VTX 2011 ** di software tersebut. Team VTX dikenal sebagai sebuah grup yang sering menyediakan crack dari software-software terkenal dan berbayar. Akibat kasus ini, Avicii menambah panjang list dari DJ yang sebelumnya pernah menggunakan software bajakan pula seperti Steve Aoki, Martin Garrix, dan Aleksander Vinter (Savant).