Penelitian baru yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa putaran inti Bumi mungkin telah berubah arah. Penemuan ini didasarkan pada analisis data seismik yang menunjukkan perbedaan arah putaran di antara dua lapisan inti Bumi.
Sebagai informasi, inti Bumi adalah bagian terdalam dari Bumi yang terdiri dari dua lapisan, yaitu inti padat dan inti cair. Inti padat terdiri dari besi dan nikel yang sangat padat, sedangkan inti cair memiliki kandungan yang sama tapi lebih cair. Kedua lapisan ini dikelilingi oleh mantel dan kerak Bumi.
Letaknya sendiri kira-kira sedalam 5.000 kilometer di bawah permukaan tempat kita berada saat ini, yang mana ukurannya bisa sebesar planet Pluto sehingga dijuluki "planet di dalam planet".
Lantas, bagaimana bisa penemuan ini ditemukan? Sebenarnya, penemuan ini didasarkan pada analisis data seismik yang diambil dari gempa bumi di seluruh dunia. Adapun penulis studi tersebut adalah Xiaodong Song dan Yi Yang dari China's Peking University, seperti dilansir dari channelnewsasia.com.
Pada analisis tersebut, para ilmuwan memperkirakan arah gelombang seismik yang melewati inti Bumi untuk menentukan arah putarannya. Hasilnya menunjukkan bahwa arah putaran inti padat berbeda dengan arah putaran inti cair.
"Kami yakin inti dalam bumi itu berotasi relatif terhadap permukaan bumi, bolak-balik, seperti ayunan. Siklus sekitar tujuh dekade, yang mana berubah arah setiap 35 tahun," ujar peneliti, dikutip dari France24.
Fakta ini tentu membuka kemungkinan baru tentang mekanisme yang mendorong putaran inti Bumi. Sebelumnya, diyakini bahwa putaran inti Bumi dikendalikan oleh gaya tarik-menarik antara inti padat dan inti cair. Namun, penemuan ini menunjukkan bahwa mekanisme lain mungkin ikut berkontribusi dalam mengendalikan putaran inti Bumi.
Para peniliti juga sangat yakin bahwa semua lapisan bumi pasti memiliki hubungan fisik, mulai dari inti hinggi permukaannya. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami implikasi dari perubahan arah putaran inti Bumi ini.
Selain itu, perlu diingat bahwa penelitian ini hanya menganalisis data dari dua lapisan inti Bumi, masih banyak hal yang harus diungkap dari inti Bumi yang lebih dalam.
"Kami berharap studi ini dapat memotivasi peneliti lain untuk menguji model yang mencakup seluruh Bumi sebagai sistem yang terintegrasi," ujar mereka.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel mengenai Berita Viral atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.