Sebelum Indosat dan Tri baru saja resmi melakukan merger, isu meleburnya XL Axiata dengan Smartfren juga sempat berembus pada akhir tahun lalu. Saat ini, sejauh mana perkembangan isu merger kedua operator tersebut?
Heru Sutadi, pengamat telekomunikasi Indonesia menyatakan bahwa penggabungan PT Indosat Tbk dan Tri PT Hutchison 3 Indonesia/H3I merupakan game changer di industri telekomunikasi yang akan mendorong merger lanjutan.
"Sebab, industri telekomunikasi kita paling ideal untuk 3 operator. Sehingga, dengan kondisi sekarang masih 4 operator, bisa ada merger lanjutan," ujar Heru Sutadi, saat dihubungi tim JalanTikus, Kamis (6/1/2022).
Pernyataan tersebut merujuk rumor mengenai penggabungan antara PT XL Axiata Tbk (XL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren). Kedua operator tersebut digadang-gadang akan mengikuti jejak Indosat-Tri yang sudah bersatu.
Mengutip dari berbagai sumber, pihak XL Axiata sebenarnya sudah angkat suara. Tri Wahyuningsih, Group Head of Corporate Communication XL Axiata beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya selalu terbuka dengan kemungkinan kerja sama.
Namun, ia menegaskan bahwa kemungkinan merger dengan Smartfren merupakan wewenang dari pemegang saham yaitu Axiata Investments Sdn. Bhd. Wacana penggabungan ini tentu agar keduanya bisa tetap bersaing di industri telekomunikasi.
Heru mengungkapkan bahwa langkah merger dalam kasus apapun tidak bisa dilakukan begitu saja. Menurutnya, butuh proses dan waktu yang tidak sebentar untuk menyatukan dua operator menjadi satu naungan.
"Karena merger kan seperti ornag menikah, harus suka sama suka dan siap membangun hidup bersama ke depan," imbuhnya.
Heru juga mengatakan bahwa beberapa skenario bisa saja terjadi. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan XL Axiata ikut bergabung dengan gerbong Indosat-Tri yang sekarang menjadi Indosat Ooredoo Hutchison meski peluangnya kecil.
"Kecil kemungkinan meski ada kemungkinan karena kan IOH baru jalan. Ini saja butuh waktu 1 tahunan untuk bisa mengkonsolidasikan dua entitas yang jadi satu," tegas Heru.
Smartfren sendiri dianggap lebih membutuhkan untuk melakukan merger. XL Axiata pun merupakan kandidat paling berpeluang untuk menjadi mitra bagi Smartfren.
"Kalau smartfren kan memang butuh untuk konsolidasi karena setiap tahun masih berdarah-darah dan di posisi buncit. Dan yang berpeluang mitranya adalah XL," pungkas Heru.
Di sisi lain, XL pun tidak bisa tinggal diam dan hanya menjadi penonton di era kolaborasi ini. Merger adalah cara paling masuk akal untuk tetap bisa bersaing dengan nama besar seperti Telkomsel dan Indosat.
"Mau tidak mau harus begitu, atau pasarnya ke depan akan dimakan Telkomsel dan IOH," pungkas Heru.
Baca juga artikel seputar Gadgets, Tech Hack, Apps, atau artikel menarik lainnya dari Ilyas.
BACA JUGA
Indosat-Tri Resmi Bersatu, Ini Untung dan Rugi Buat Pelanggan
Bocoran Harga Samsung Galaxy S21 FE 5G 2022, Tak Sampai Rp10 Juta?
Samsung Galaxy S21 FE Segera Meluncur, Intip 7 Tampilan & Fakta Uniknya
Resmi! BlackBerry OS Stop Beroperasi, Ini Daftar Ponsel yang Terkena Dampaknya!
Musim Hujan Cuaca Tapi Pulau Jawa Malah Terasa Panas, Ini Penjelasan BMKG