Maleficent: Mistress of Evil Penuh Aksi dan Keajaiban
OOTFilm pertama Maleficent (2014) sukses meraup $700 juta dari pendapatan penonton di seluruh dunia. Tak ayal sebuah sekuel pun dipastikan bakal hadir. Kini, film yang dibuat berdasarkan naskah karya Linda Woolverton, Noah Hapster serta Micah Fitzerman-Blue bertajuk Disney's Maleficent: Mistress of Evil ini sudah mulai tayang di Indonesia sejak tanggal 16 Oktober 2019.
Disutradarai oleh Joachim R nning dan diproduseri oleh Joe Roth, Duncan Henderson, serta sang tokoh utama, Angelina Jolie, Disney's Maleficent: Mistress of Evil juga turut didukung oleh sederet nama besar lain sebagai aktor dan aktrisnya seperti Elle Fanning, Chiwetel Ejiofor, Sam Riley, Harris Dickinson, Ed Skrein, Imelda Staunton, Juno Temple, Lesley Manville, dan Michelle Pfeiffer.
Cinta VS Keluarga

Sedikit berbeda dari film sebelumnya, Disney's Maleficent: Mistress of Evil dirancang sebagai sebuah film action negri dongeng yang penuh warna, enerjik dan sekaligus menyentuh. Mengambil latar lima tahun setelah film pertamanya, Aurora (Elle Fanning) kini ditahbiskan sebagai Queen of the Moors, sebuah hutan belantara penuh keajaiban dimana ia dan Maleficent (Angelina Jolie), sang ibu angkat tinggal.
Moors digambarkan sebagai sebuah hutan ajaib yang penuh warna dan diisi oleh serangkaian para penghuni khas negri dongeng, mulai dari peri, pohon bernyawa, hingga seekor landak unik bernama Pinto (Emma Maclennan). Aurora juga baru saja bertunangan dengan Prince Philip (Harris Dickinson), dari Kerjaan Ulstead, yang mana ciumannya gagal membangunkan sang putri di film sebelumnya.
Sebelum pernikahan digelar, raja dan ratu Ulstead mengundang Maleficent beserta Aurora untuk hadir dalam jamuan makan malam khusus yang, sayangnya berakhir tragis. Kini Aurora terbelah antara kesetiannya dengan Maleficent atau keluarga barunya, kerajaan Ulstead.
Penuh Aksi

Satu hal yang mengejutkan dalam film ini adalah, pertarungan besar di akhir film antara pasukan Maleficent vs. pasukan kerajaan Ulstead. Meski tanpa darah, pertarungan tersebut terasa sangat sengit dan penuh aksi. Sebuah pemandangan yang jarang bisa disaksikan untuk sebuah film anak-anak. Penggambaran para Dark Fey yang cantik dan tampan juga mampu membuat siapapun terkesima dengan hasil kerja keras para Make-up Artist dan Production Designer film berdurasi 118 menit ini.
Untuk mewujudkan elemen magical dari film ini, sang Sutradara Joachim R nning bekerja sama dengan sederet tokoh papan atas dalam bidang perfilman seperti Henry Braham yang turut serta sebagai Sinematografer, Patrick Tatopoulos sebagai Desainer Produksi, Ellen Mirojnik sebagai Desainer Kostum, serta Paul Gooch sebagai Make-up Designer.
Penampilan Michelle Pfeiffer sebagai Queen Ingrith alias ibunda Philip bisa jadi merupakan sebuah keputusan casting terbaik. Menyaksikan adu mulut Pfeffier vs. Jolie di meja makan sudah lebih dari cukup untuk membuat siapapun yang menonton puas atas performa mereka. Belum lagi pertarungan akhir diantara keduanya. Epic!
Kolaborasi Lokal

Untuk menyambut perilisan film Disney's Maleficent: Mistress of Evil, Disney Indonesia menghadirkan kolaborasi spesial bersama para seniman dan desainer lokal berbakat untuk menginterpretasikan kisah Maleficent dengan cara yang unik dan spesial. Bertajuk Saints, Evil and in Between: A Special Art and Fasbion Collaboration Inspired by Disney's Maleficent: Mistress of Evil.
Kolaborasi spesial ini melibatkan sepuluh seniman dan desainer Indonesia, Anis Kurniasih, Aurora Santika, Dian Suci Rahmawati, Nus Salomo, Han Chandra, Atreyu Moniaga dan Robby Garsia dari Proyek Atreyu Moniaga (AMP), Albert Yanuar, Andreas Odang dan Imelda Kartini.
Ketujuh seniman berbakat tersebut menampilkan enam karya spesial yang menampilkan instalasi sayap ikonik Maleficent dalam berbagai desain. Masing-masing seniman menggambarkan interpretasi mereka terhadap kisah Maleficent dalam instalasi yang mereka buat sehingga menciptakan desain yang unik.
Karya-karya tersebut ditampilkan di area spesial Disney's Maleficent: Mistress of Evil bersama dengan beberapa instalasi menarik lainnya yang juga terinspirasi dari kisah ikonik tersebut. Berlokasi di North Space, Ground Floor, Senayan City Jakarta, pengunjung dapat mengunjungi area spesial tersebut mulai dari 10 Oktober hingga 3 November 2019.
Selain deretan karya seni spesial, para penggemar juga dapat melihat cuplikan dari gaun yang akan ditampilkan Albert Yanuar, Andreas Odang dan Imelda Kartini dalam pagelaran fashion show Saints, Evils and in Between: A Special Fashion Collaboration Inspired by Disney's Maleficent: Mistress of Evil.
Ketiga desainer akan menampilkan 24 look yang terinspirasi dari kisah dan karakter ikonik seperti Maleficent, Princess Aurora, dan karakter terbaru Queen Inggrith dalam sebuah fashion show spesial. Pagelaran tersebut akan dilangsungkan pada tanggal 24 Oktober 2019 pada pukul 17.30-18.00 WIB di Main Atrium, Senayan City sebagai bagian dari rangkaian acara Jakarta Fashion Week 2020.