Seberapa jauh perkembangan senjata perang saat ini?
Seiring berkembangnya teknologi, senjata peperangan pun ikut berevolusi dan mulai menggunakan berbagai macam peralatan robotik. Seperti layaknya sebuah film science fiction, geng.
Jenis persenjataan perang ini dimiliki oleh tentara AS berupa kendaraan robotik berperisai yang kini dalam tahap uji coba, tampak mirip seperti robot Transformers, geng.
Persenjataan robotik apa yang sedang dikembangkan AS saat ini? Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
AS Uji Coba Robot Perang Pada 2020, Keren atau Mengerikan?
Peperangan adalah salah satu kondisi perselisihan antar dua atau lebih kelompok yang selalu menyebabkan adanya korban. Tentu tidak ada yang menginginkan adanya peperangan.
Walau begitu, kamu harus tetap siaga akan adanya pertentangan dalam skala kecil atau besar. Begitu juga dengan pertahanan negara yang harus terus berkembang.
Amerika Serikat kini sedang dalam tahap uji coba yang dibagi menjadi tiga fase. Percobaan pertama akan dilakukan pada Maret 2020 nanti di Fort Carson, Colorado.
Mission Enabler Technologies-Demonstrator (MET-D) vehicles: leveraging the latest tech in cameras, data display, GUI, drive-by-wire capability, unmanned aerial vehicle-provided video, & advanced comms to help w/ battlefield situational awareness & enhance communication capability pic.twitter.com/SyWTwohq5g
â U.S. Army DEVCOM Ground Vehicle Systems Center (@devcom_gvsc) July 1, 2019
Kendaraan perang ini dinamakan Mission Enabler Technologies-Demonstrators yang merupakan kendaraan Bradley Fighting Vehicle yang dikembangkan menjadi lebih canggih.
Mission Enabler Technologies-Demonstrators

Sumber foto: Army News Service
Mission Enabler Technologies-Demonstrators atau MET-D merupakan sebuah kendaraan perang yang dibuat berdasarkan M113 yang harus dikendarai oleh para tentara.
Simpelnya merupakan jenis Bradley Fighting Vehicle yang dikembangkan menjadi lebih kuat. MET-D akan dilengkapi dengan sejumlah kamera, remote turret, dan layar sentuh untuk sejumlah kontrol.
Kendaraan ini akan diuji dalam fase pertama menggunakan dua kendaraan MET-D dan empat RCVS. Tiap kendaraan MET-D akan berisi seorang pengemudi, penembak, dan 4 tentara.
Uji coba ini tidak akan dilakukan pada peperangan sungguhan, namun sebuah ajang pamer teknologi untuk digunakan dalam konflik di masa depan.

Sumber foto: Army News Service
Fase kedua akan dilakukan pada Mei 2021 di kawasan Eropa dengan kendaraan MET-D yang jauh lebih banyak. Uji coba itu akan diramaikan dengan 6 MET-D, 4 M113 RCV, dan 4 RCV robotik ringan lain.
Fase terakhir akan dilakukan pada 2023 dengan jumlah MET-D dan M113 RCV yang sama, tapi ditambah dengan masing-masing 4 kendaraan RCV medium dan berat.
Jadi, seharusnya kamu akan melihat sejumlah kendaraan perang yang menggunakan senjata robotik dalam medan konflik mulai tahun 2023 ke atas.
Perkiraan Bentuk Perang di Masa Depan
Tak heran lagi jika peperangan di masa depan akan didominasi dengan senjata robotik. Bahkan, bisa saja berujung pada pertarungan robot seperti pada Terminator.

Sebelumnya, kendaraan perang robotik MET-D ini sudah dipamerkan dalam Robotic Combined Arms Breach Demonstration pada Mei lalu di Yakima Training Center, Washington.
Para prajurit yang mencoba kendaraan ini pun mengaku cocok dan hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam menguasai kontrol MET-D.
Bahkan, untuk bisa lebih mempermudah penggunaannya, saat ini sedang dilakukan pengembangan artificial intelligence (AI) untuk beberapa kendaraan perang RCV.
Tak hanya itu, ada juga sebuah demonstrasi kendaraan robotik di Texas A&M University pada Mei 2019 yang mengundang sejumlah pengembang kendaraan robotik ternama di dunia.
Terlihat sejumlah kendaraan perang dengan beberapa antena yang ada di bagian atas kendaraan, menandakan bahwa mereka dapat dikemudikan dan dikontrol dari jarak jauh.

Sumber foto: Defense News
Adanya bentuk teknologi senjata perang ini akan membantu mengurangi korban perang yang dialami oleh para prajurit. Terlebih lagi jika senjata tersebut dapat dijadikan sebagai fully autonomous weapon.
Walau begitu, perkembangan teknologi senjata robotik yang bisa bertindak secara otomatis belum ada hingga saat ini. Mungkin, tidak akan diizinkan dalam penggunaannya.
Menurut Human Rights Watch dan Harvard Law School's International Human Rights Clinic, adanya senjata yang mengendalikan diri sendiri alias autonomous akan melanggar hukum kemanusiaan.
Jadi, harus ada campur tangan manusia dalam sebuah teknologi senjata perang. Bagaimana menurut kamu?
Akhir Kata
Itu dia uji coba robot perang yang berupa kendaraan oleh AS dengan sejumlah teknologi canggih. Bagaimana menurut kamu tentang teknologi peperangan di masa yang akan datang?
Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar, ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Baca juga artikel seputar HP Terbaik atau artikel menarik lainnya dari Daniel Cahyadi