Salah satu manfaat yang dapat kita rasakan dari perkembangan teknologi saat ini adalah aplikasi yang memiliki fungsi beraneka ragam.
Dengan aplikasi yang tersedia di smartphone dan desktop-mu, kamu bisa melakukan banyak hal. Mulai dari mengedit foto dan video, menonton film, dan masih banyak lagi, geng.
Namun, ada satu aplikasi "porno" yang menggunakan teknologi Deepfake untuk memanipulasi foto seseorang dan membuat objek foto seakan-akan ia telanjang.
Apa sih teknologi Deepfake tersebut?
Mengenal Teknologi Deepfake

Deepfake adalah suatu teknologi dimana sebuah program dengan dibantu oleh Artificial Intelligence memanipulasi sebuah foto/video dengan "menempelkan" wajah seseorang pada tubuh orang lain.
Teknologi ini sempat marak di Internet ketika beredar luas video "ehem-ehem" yang diperankan oleh seorang aktris porno dengan wajah Gal Gadot, pemeran Wonder Woman.

Sontak, Gal Gadot kaget karena ia merasa tidak pernah bermain di film porno. Ternyata, ketahuan bahwa video tersebut dibuat dengan menempelkan wajah Gal Gadot pada tubuh seorang aktris porno. Waduhhh...!
Banyak sekali orang yang merasa tertipu dengan video tersebut karena wajah Gal Gadot terlihat sangat natural bahkan tampak seperti nyata, geng.
Ketika aktris porno tersebut tersenyum atau berbicara, muka Gal Gadot yang menempel di wajahnya juga mengikuti ekspresi tersebut. Pantesan saja viral, geng.
Beberapa hari yang lalu, tersiar kabar di internet mengenai sebuah aplikasi bernama DeepNude yang kabarnya dapat memanipulasi foto perempuan dengan menempelkan wajahnya pada tubuh telanjang orang lain.
Penasaran dengan aplikasi tersebut? Simak terus artikel Jaka berikut ini.
Aplikasi DeepNude yang Kontroversial

DeepNude merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh seorang programmer dengan nama samaran Alberto. DeepNude dirilis untuk platform Windows & Linux dan bisa di-download melalui website mereka.
Aplikasi DeepNude memiliki fungsi yang sangat mengerikan dan merugikan wanita, geng. Pasalnya, aplikasi porno yang satu ini mampu mengedit foto wanita yang kalian simpan, lalu mengganti tubuhnya dengan tubuh yang telanjang.
Pada awalnya, Alberto membuat aplikasi ini hanya untuk memuaskan fantasi nakal para pria yang terkadang membayangkan tubuh telanjang seseorang.
Alberto dan timnya nggak menyangka kalau aplikasi yang ia buat akan viral dan menjadi kontroversi di kalangan netizen. Ia mengaku meremehkan efek yang akan ditimbulkan dari aplikasi yang ia kembangkan.
Aplikasi DeepNude dikecam karena dinilai menjadikan perempuan sebagai objek seksual, serta merendahkan harkat dan martabat perempuan
Nggak sampai sehari setelah dirilis, tim pengembang aplikasi DeepNude mengumumkan lewat Twitter bahwa mereka akan menutup website mereka yang menyediakan link untuk men-download aplikasi tersebut.

Sebelum ditutup, semua orang dapat men-download DeepNude secara gratis, maupun membeli versi premium yang pastinya berbayar.
Perbedaannya adalah, versi gratis akan ditambahi watermark berukuran besar pada gambar yang diedit. Versi premium yang dijual dengan harga US$ 50, ditempeli watermark dengan ukuran yang kecil.
Watermark tersebut memiliki fungsi untuk menunjukan bahwa foto bugil tersebut merupakan foto palsu sehingga tidak bisa digunakan untuk hal-hal jahat.
Masalahnya, foto yang diedit dengan versi premium lebih mudah dimanipulasi karena ukuran watermark-nya yang kecil sehingga dapat di-crop. Ckckck...
Developer sadar bahwa sudah agak terlambat untuk menutup aplikasi tersebut karena pastinya sudah ada orang-orang yang membeli aplikasi DeepFake.
Para pengembang DeepNude yakin bahwa akan ada orang lain yang menciptakan aplikasi serupa. Namun, setidaknya developer aplikasi ini sudah tidak menghasilkan uang melalui aplikasi haram tersebut.
Deepfake Bukti Teknologi Modern yang Sangat Membahayakan

Aplikasi DeepNude merupakan salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan teknologi Deepfake. Meskipun begitu, masih banyak hal-hal merugikan lain yang dapat dilakukan dengan bantuan teknologi Deepfake.
Sebagai contoh, kamu dapat mengedit foto seseorang untuk menjebak orang yang tidak kamu sukai. Kamu bisa saja mengedit video perampokan atau kejahatan lain yang terekam kamera dan menempelkan muka orang lain pada muka tersangka.
Kalau di pemerintahan, mungkin Deepfake akan digunakan untuk memfitnah politisi atau calon pejabat negara yang tidak disukai oleh suatu kelompok untuk menggagalkannya dalam kontes politik yang ia ikuti.
Hal jahat lain yang dapat digunakan dengan Deepfake adalah membuat bukti palsu untuk mengancam seseorang. Pokoknya, masih banyak lagi bahaya lain yang bisa terjadi akibat ternologi modern yang satu ini.
Akhir Kata
Nggak semua teknologi modern itu berguna dan bermanfaat, geng. Sudah jadi tugas kita untuk menjaga diri tetap bertindak dan berpikir dengan cerdas di era yang semakin maju seperti sekarang.
Bagaimanakah tanggapanmu mengenai aplikasi DeepNude, terutama teknologi Deepfake yang digunakan? Tulis jawabanmu di kolom komentar ya, geng.
Baca juga artikel seputar Gadget atau artikel menarik lainnya dari Prameswara Padmanaba