Apakah daerah tempat tinggal kamu sering mengalami banjir?
Dimanapun kamu tinggal, pasti ada saja bencana alam yang bisa terjadi. Entah itu polusi, gempa bumi hingga banjir untuk banyak orang.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Solo, Medan, dan banyak lagi. Bahkan di negara maju sekalipun, banjir dapat terjadi.
Nah, menanggapi bencana banjir yang sering terjadi di Jakarta belakangan ini, mungkin teknologi-teknologi canggih ini bisa diterapkan untuk mencegah banjir.
Yuk simak pembahasan selengkapnya, berikut ini!
Teknologi yang Bisa Cegah Banjir Jakarta,
Siapa yang tak mengenal banjir?
Peristiwa saat aliran air berlebih mengalir ke daerah daratan. Banjir dapat terjadi karena berbagai penyebab, entah itu kurangnya daerah resapan hingga disebabkan oleh naiknya air laut.
Tak kenal tempat, banjir dapat datang kapan saja dan di mana saja. Khususnya daerah perkotaan yang berada di daerah dataran rendah dan minim pepohonan.
Jaka ambil contoh Jakarta yang menjadi salah satu kota yang sering mengalami banjir. Tiap tahun, ada saja banjir yang meresahkan warga.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Jakarta terkena banjir pada 26 April 2019 lalu yang mengakibatkan 2 korban jiwa dan sekitar dua ribu warga terpaksa mengungsi.
Banjir ini diperkirakan berasal dari intensitas air yang tinggi berasal dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan sekitarnya sehingga membuat Sungai Ciliwing, Krukut, dan Angke meluap.
Bagaimana tanggapan pemerintah Jakarta akan bencana ini?
Dikutip dari Tirto.id, Pemerintah DKI Jakarta langsung menangani banjir yang terjadi pada 17 titik di Jakarta pada 26 April 2019 lalu.
Untuk kedepannya pun, Anies (selaku gubernur DKI Jakarta) menilai harus ada waduk sebagai salah satu cara untuk menanggulangi banjir sebelum masuk ke kawasan Jakarta.
Sedangkan untuk banjir di kawasan Jakarta, Anies mengkalim bahwa Pemerintah DKI Jakarta sedang berencana membuat pembangunan drainase vertikal di beberapa gedung.
Drainase vertikal ini nantinya berfungsi sebagai tempat penyerapan air sehingga diharapkan dapat mengurangi bencana banjir yang terjadi.
Namun, apakah hal ini nantinya efektif untuk menanggulangi banjir di Jakarta?
Bisa jadi, tapi bisa juga gagal. Berikut ini adalah contoh teknologi canggih yang ada pada negara lain untuk menanggulangi banjir dalam skala kecil hingga besar!
Dikutip dari berbagai sumber seperti ThoughtCo, inilah 5 teknologi canggih pencegah banjir yang mungkin cocok untuk Jakarta dan daerah lainnya.
1. Metropolitan Area Outer Discharge Channel, Jepang

Jepang merupakan negara yang dikelilingi dengan sejarah banjir yang panjang. Namun, hal itu nampak tidak berlaku lagi sejak 2006 lalu.
Metropolitan Area Outer Discharge Channel ini jadi salah satu teknologi pencegah banjir bawah tanah paling besar di dunia.
Berada di bawah kota Kasukabe, Saitama, Metropolitan Area Outer Discharge Channel ini mampu menampung air sebanyak 12 juta meter kubik. Mantap!
Teknologi ini terdiri dari 5 Underground Shaft yang berbentuk cerobong setinggi 65 meter dengan radius 32 meter, dengan mekanisme pencegahan banjir yang rumit.

Metropolitan Area Outer Discharge Channel juga disebut dengan 'Ryukyukan' atau museum bawah tanah yang dapat kamu kunjungi.
Kira-kira bisa diterapkan di Jakarta atau tidak, ya?
2. The Hagestein Weir, Belanda

Selanjutnya adalah The Hagestein Weir, teknologi pencegah banjir yang selesai dibangun pada 1960 silam.
Bendungan Hagestein memiliki dua gerbang lengkung besar untuk mengendalikan air dan menghasilkan daya.
Mencakup hingga 54 meter, gerbang pelindung berengsel terhubung ke penyangga beton, yang berfungsi untuk mengatur saluran air.
Teknologi ini lalu banyak digunakan di berbagai arsitektur bendungan atau pencegahan banjir di seluruh dunia.
Salah satunya di Amerika Serikat yang menggunakan teknologi ini juga untuk mencegah banjir setelah Badai Sandy menyerang pada 2012 lalu.
3. MOSE, Italia

Selanjutnya adalah MOSE atau Modulo Sperimentale Elettromeccanico yang ada di Vanice, Italia. Teknologi ini digunakan untuk mencegah banjir yang akan menghantam kota Vanice.
Proyek MOSE ini terdiri dari serangkaian 78 penghalang (barrier) yang dapat naik secara bersamaan atau sendiri, untuk membatasi naiknya air Laut Adriatik yang mungkin menjadi penyebab banjir di Venice.
Sampai saat ini, MOSE masih belum selesai dibangun secara sempurna, padahal sudah dikerjakan sejak tahun 2003 lalu.
Teknologi ini diperkirakan akan rampung pada 2022 nanti. Teknologi ini sepertinya juga dapat diterapkan di daerah Jakarta, mengingat kota Jakarta berada dekat dengan laut.
4. The Thames Barrier, Inggris

Nah, kalau teknologi yang satu ini cukup cocok diterapkan di Jakarta, geng. The Thames Barrier ini merupakan teknologi penjegah banjir yang biasa digunakan untuk mencegah gelombang tinggi.
The Thames Barrier ini terdiri dari beberapa 'cangkang' terbuat dari besi yang berguna untuk menggerakan pintu untuk menghalang air.
Thames Barrier biasanya dibiarkan terbuka sehingga kapal dapat melewatinya. Apabila air sedang naik, gerbang air akan berputar secara otomatis untuk menghentikan air yang mengalir sekaligus untuk menjaga tingkat Sungai Thames di level aman.
The Thames Barrier ini pertama kali didesain oleh Charles Draper. Teknologi ini bekerja dengan menutup air menggunakan palang berbentuk silinder yang dapat berputar.
Dengan itu, air akan mengalir dengan tenang dari sumber banjir. Teknologi ini sangat efektif terbukti mencegah 100x banjir yang nyaris terjadi di Inggris.
5. The Maeslant Storm Surge Barrier, Belanda

Belanda memang terkenal dengan teknologi pencegah banjirnya yang sangat efektif. Selain The Hagestein Weir, The Maeslant Storm Surge Barrier ini juga patut disorot.
Terletak di terusan sungai Nieuwe Waterweg, pencegah banjir ini berdiri sejak 1997 lalu. Menjadikannya sebagai salah satu bangunan terbesar di dunia yang dapat dipindahkan.
Teknologi pencegah banjir ini berbentuk seperti gerbang 'AI' yang akan secara otomatis menutup saat debit air meningkat. The Maeslant Storm Surge Barrier lalu akan air mengisi tangki di sepanjang penghalang.
Berat air yang tertampung akan mendorong dinding dengan kuat ke bawah dan mencegah air untuk menerobos masuk.
Akhir Kata
Itu dia 5 teknologi canggih yang cocok untuk menangkal banjir di Jakarta. Mana yang menurut kamu harus diterapkan?
Lebih baik kita menerapkan teknologi terbaru nan canggih untuk mengelola dan mencegah banjir daripada harus mengganti Gubernur ya ribet dong, geng!
Dorong pemerintah kita untuk melakukan perbaikan dan mencegah banjir secara efektif di semua wilayah. Dijamin, teknologi bisa membantu kita mencegah vabjir kok, geng!
Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar, ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Baca juga artikel seputar teknologi atau artikel menarik lainnya dari Daniel Cahyadi.