Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu tak jarang menemukan kaum disabel, dalam hal ini tunanetra, yang mengalami kesulitan berjalan ditengah hiruk pikuk lalu lintas perkotaan. Mereka nampak kesulitan karena biasanya hanya mengandalkan sebuah tongkat sebagai alat bantu jalan. Belum lagi, fasilitas trotoar yang kurang ramah bagi pejalan kaki normal sekalipun, tentunya ikut menyulitkan kaum disabel.
Bicara soal tongkat itu sendiri, alat yang satu ini sudah menjadi atribut wajib bagi tunanetra kala bepergian. Namun, benda ini terbilang cukup merepotkan. Bagaimana jika ditemukan alat lain yang juga dapat menuntun mereka berjalan, tidak merepotkan alias mudah digunakan, dan bisa dipakai layaknya sabuk? Cari tahu alatnya di bawah ini.
MIT Temukan Alat Bantu Jalan Berbentuk Sabuk
Baru-baru ini, laboratorium MIT menemukan sebuah alat penuntun jalan bagi tunanetra. Dengan menanamkan beberapa teknologi di dalamnya, alat ini difungskikan selayaknya GPS bagi mereka. Hebatnya lagi, alat ini dapat dipakai ditubuh layaknya sabuk!
Alat ini mengombinasikan teknologi kamera 3D dan huruf Braille elektronik, yang keduanya dipadukan dalam sebuah sabuk. Kamera 3D tersebut difungskikan sebagai "mata" yang memantau kondisi jalanan bagi si pengguna. Hasil pantauan si kamera kemudian dikirmkan melalui algoritma yang akan menerjemahkannya ke dalam huruf Braille, yang tentu dapat dipahami pengguna.
Kelebihan lainnya, alat ini diyakini mampu mendeteksi hal-hal detil yang sangat berguna bagi si penggunanya. Misalnya mendeteksi adanya sebuah kursi kosong yang dapat disinggahi, atau memberi tahu jika di suatu jalan sedang ada proyek konstruksi yang berbahaya untuk dilalui. Sangat membantu, bukan?
Penasaran seperti apa alatnya dan bagaimana cara kerjanya? Langsung saja saksikan melalui video di bawah ini.
Baca juga artikel seputar Alat atau artikel menarik lainnya dari Reynaldi Manasse.
