Heboh Penemuan Fosil di Pegunungan Lasem | Manusia atau Hewan Purba?
SainsPada kitab Sejarahe Wong Jowo dan Wong Kanung, menceritakan pada ribuan tahun yang silam, Pegunungan Lasem telah dihuni para manusia purba lokal.
"Mereka berperawakan pendek, badannya kecil, kulitnya coklat kemerahan. Cara hidupnya masih lugu dan primitif. Pakaiannya berupa celana dalam dari pelepah pohon waru yang diparut halus kemudian dianyam. Mereka juga memakai kulit binatang untuk menutupi tubuh mereka," ujar Koh Lam Al Mahdi, penggiat sejarah Lasem yang juga pengurus Komunitas Lasem Kota Cagar Budaya (LKCB) seperti dikurip dari Okezone.
"Orang-orang pegunungan Lasem tinggal di goa-goa cadas bersama anjing-anjing gladag mereka hidup dengan berburu bersenjatakan payal, panah, bedhor yang terbuat dari batu yang diasah tajam," tambahnya.
Selain itu, pada hasil buruan manusia purba lokal ini akan dibakar dan ditaburi abu sisa pembakaran sebagai perasa, kemudian langsung disantap bersama anjing-anjing peliharaan mereka.
Menariknya, apinya mereka dapat dari pohon kering yang sudah tersambar petir pada musim kemarau. Sehingga masih terbilang teknologi purba mereka masih cukup sederhana.

Selain itu para manusia purba lokal ini pada bulan purnama bersenang-senang di luar goa dengan menari bergandengan, bertepuk tangan, dan bersiul.
Untuk menciptakan suara layaknya musik, mereka menggunakan siulan-siulan, patahan kayu-kayu yang berlubang dan dipukuli dengan ranting.
"Orang-orang asli pegunungan Lasem saat itu yang hidupnya masih lugu dan primitif disebut orang-orang suku Lingga," ucap Koh Lam.
Mencoba mencari keberadaan dari para manusia lokal yang disebut suku Lingga ini, tim jelajah LKCB coba mencari jejak peninggalan mereka pada goa yang terdapat di di Pegunungan Lasem dan sekitarnya.
Berdasarkan dari informasi masyarakat, menceritakan mengenai keberadaan goa yang berada di lahan milik Perhutani di Desa Bitingan, Kelurahan Bitingan, Kecamatan Sale, Rembang, Jawa Tengah.
Goa ini tidak terlalu besar dengan pintu masuk setinggi 2 meter dan lebar 5 meter. Begitu masuk ke dalamnya, ternyata goa ini merupakan sungai bawah tanah yang panjangnya tak terukur.

Goa yang disebut masyarakat sekitar sebagai Goa Temu Ireng ini ternyata menyimpan fosil yang diduga bekas kehidupan manusia Suku Lingga.
"Tim menyisir semua ruangan goa dan ternyata semua kecurigaan terjawab, tim jelajah menemukan sekumpulan tulang-tulang yag diduga sisa-sisa kehidupan manusia suku Lingga," ujarnya.
Kemudian tim segera mendokumentasikan untuk dibuat laporan kepada yang berwenang ke Balai Arkeologi Yogya dan BPCB Jawa Tengah.
Sementara itu, Rusyad Adi Suriyanto, Paleoantropolog dan Antropolog Forensik UGM yang dihubungi menuturkan, "Saya baru melihat dari foto. Kurang jelas foto-fotonya. Juga tak ada skalanya. Kemungkinan hewan mamalia besar (bisa Familia Bovidae atau ordo Proboscidea)."
Berdasarkan dari pengamatan tampak fragmen vertebrae (tulang belakang) dan distal femur (bagian bawah tulang paha) dari spesies Bovidae (bisa sapi, kerbau atau banteng) dari hewan purba.
"Fosilisasinya juga belum sangat penuh. Bisa jadi di masa lalu tulang-tulang itu berasal dari kawasan yang ada di atasnya, lalu terbawa arus, selanjutnya masuk ke gua oleh aliran air atau sengai, dan diendapkan di dindingnya," lanjut.
Baca juga artikel seputar Sains atau artikel menarik lainnya dari Ilham Fariq Maulana
BACA JUGA
5 Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia | Bikin Takjub Dunia!
Kupas Tuntas Aplikasi Compass Penghasil Uang yang Dinyatakan Haram dan Ilegal
Kumpulan Foto Editan Gagal yang Kocak | Ada Harimau Sinetron!
50+ Lagu Pop Indonesia Terbaik dan Terbaru 2021 | Mana Favoritmu?
Bukan Ulah Alien, Misteri Segitiga Bermuda Akhirnya Berhasil Dipecahkan!