Penelitian menunjukkan bahwa masturbasi yang dilakukan pria berdampak positif untuk menurunkan risiko terkena penyakit kanker prostat. Pandangan positif ini berdasarkan temuan para peneliti Harvard University, dikutip Iflscience.
Eits, buat laki-laki jangan terlalu PD dulu ya. Sebab, penelitian lain mengungkap bahwa ada efek samping jika melakukan masturbasi, mulai dari iritasi hingga efek psikologis seperti kecanduan maupun penyusutan otak depan.
Anyway, setidaknya peneliti Harvard University telah mengungkap temuan mereka yang mungkin berguna bagi kesehatan, terutama untuk kaum pria.
1. Klimaks 21 Kali Turunkan Risiko Kanker Prostat
Para peneliti dari Universitas Harvard merilis sebuah studi baru-baru ini, yang diterbitkan di European Urology. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang mencapai klimaks 21 kali atau lebih per bulan mungkin memiliki peluang lebih kecil terkena kanker prostat.
Penelitian ini terdiri dari kuesioner yang diberikan kepada 31.925 pria selama periode 18 tahun dan melibatkan usia 20-29, serta 40-49.

Studi ini tampaknya menunjukkan penurunan yang signifikan secara statistik dalam kasus kanker prostat ketika pria sering melakukan masturbasi.
Studi sebelumnya telah menyarankan bahwa kehidupan seks yang aktif dapat membantu menurunkan risiko kanker, tetapi kini jumlah orgasme per bulan telah disarankan oleh para peneliti ini.
2. Orgasme Buang Racun Penentu Kanker
Berdasarkan studi peneliti, orgasme diyakini mampu membuang racun penentu kanker. Beberapa ilmuwan percaya bahwa orgasme bisa mengeluarkan racun penentu kanker yang menumpuk di prostat.

Sekadar informasi geng, sekitar satu dari tujuh pria akan mengalami kanker prostat di AS selama hidup mereka. Beberapa tahun lalu, ada 161.360 orang yang didiagnosis, di mana hampir 27.000 orang yang meninggal.
Risiko sangat meningkat di atas usia 65, dengan lebih dari 85 persen kasus didiagnosis dalam rentang usia ini.
3. Kelangsungan Hidup Penderita Kanker Prostat
Penelitian menunjukkan bahwa masturbasi berguna untuk meminimalisir risiko terjadinya kanker prostat.

Tingkat kelangsungan hidup penderita kanker prostat relatif tinggi dibandingkan dengan kanker lainnya, dan tergantung pada stadium kanker, pengobatan yang bervariasi dari non-invasif hingga pembedahan.
Radioterapi dan pembedahan (prostatektomi radikal) tersedia untuk tumor yang terlokalisir, tetapi perawatan ini dapat memberikan efek yang mungkin mengubah hidup Anda. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan gaya hidup dengan tujuan mengurangi risiko.
Kendati demikian, Anda tidak bisa begitu saja banyak masturbasi dan berharap baik-baik saja. Diet sehat, olahraga, dan pemeriksaan rutin dengan dokter secara signifikan mengurangi risiko juga.
4. Mitos Masturbasi
Website Fatherly melaporkan sebuah pertanyaan yang sering diajukan, apa yang terjadi jika kita melepaskan sperma setiap hari . Ini mengungkapkan mitos masturbasi bahwa efek pelepasan sperma yang berlebihan adalah berkurangnya jumlah atau kualitas sperma.

Meskipun benar bahwa volume air mani menurun semakin sering Anda melakukan masturbasi, penelitian menunjukkan bahwa kualitas sperma tidak terpengaruh dengan cara apa pun yang berarti dengan seringnya masturbasi.
Sebaliknya, periode pantang yang lama atau tidak ada ejakulasi sama sekali telah dikaitkan dengan masalah kesuburan.
Studi dilakukan pada tahun 2004 yang melibatkan sampel kecil 16 pria. Para peneliti menemukan bahwa volume air mani dan konsentrasi sperma sedikit meningkat setelah delapan hari pantang, tetapi kelangsungan hidup sperma tetap tidak berubah.
Baca juga artikel seputar Sains, atau artikel menarik lainnya dari Ahmad Luthfi.